Mohon tunggu...
Ike Rahayu Putri
Ike Rahayu Putri Mohon Tunggu... Penulis - Belajar, menulis dan mengajar

Berusaha menuangkan ide, opini dan sharing secara bebas, tapi tetap berasas. Disini saya sering menulis dalam bidang pendidikan, ruang kelas dan kajian Islam.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

5 Tips Menyusun Pedoman Wawancara Skripsi Supaya Lebih Mudah!

9 November 2023   21:41 Diperbarui: 11 November 2023   00:02 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi menyusun pedoman wawancara/ by Freepik)

"Skripsi yang baik bukan yang "sempurna" melainkan skripsi yang selesai- Endah Retnowati,Ph.D"

Hal yang paling krusial dalam menunjang terselesaikannya skripsi adalah tahap wawancara, apalagi jika kamu mengambil jenis pendekatan kualitatif. Sebab dari proses wawancara, kita akan mendapatkan banyak informasi untuk bekal menjawab fokus (rumusan) penelitian. 

Umumnya, dalam mengumpulkan data skripsi, peneliti menggunakan metode wawancara terstruktur alias pertanyaan disusun terlebih dahulu selebihnya mengalir saja, supaya memperoleh informasi secara utuh. 

Sejalan dengan hal itu, Prof Lexy J Moleong juga menegaskan bahwa keuntungan dari wawancara terstruktur adalah jarang mengadakan pendalaman pertanyaan yang dapat mengarahkan narasumber berdusta. 

Namun, terkadang first meneliti membuat kebingungan dan bertanya-tanya "gimana sih cara membuat pedoman wawancara?". Dulu pun saya sempat mengalami hal yang serupa. Sebab pada dasarnya, jika kita hendak melakukan wawancara tentu membuat beberapa keputusan baik memuat pertanyaan apa yang perlu ditanyakan, bagaimana mengurutkannya, kapan wawancaranya dan lainnya.

Oleh karenanya, melalui tulisan ini saya ingin membagikan beberapa tips menyusun pedoman wawancara skripsi kualitatif supaya lebih mudah. Barangkali ada readers yang berprofesi menjadi pejuang skripsi dan lagi di tahap menyusun pedoman wawancara. Inilah informasi selengkapnya:

1. Pahamilah fokus penelitian dan teori pendukung

Langkah awal untuk menyusun pedoman wawancara adalah memahami fokus penelitian entah dari segi pengertian maupun konsepnya bagaimana, baik urgesi, upaya, faktor pendukung, hambatan dan lainnya sesuai dengan kebutuhan penelitian kalian. Tentunya, hal tersebut bisa memberikan referensi jawaban dan memunculkan ide pertanyaan yang baru dari rumusan masalah.

Anggap saja konteks penelitian (latar belakang) adalah wajah seseorang dan fokus penelitiannya adalah mata, hidung dan mulut. Sehingga dibutuhkan beberapa pertanyaan lagi untuk membedah atau mengetahui lebih dalam terkait mata, hidung, mulut itu seperti apa. Jadi bukan hanya literasi yang penting tapi juga diperlukan observasi dan wawancara secara mendalam untuk menemukan, menganalisa dan memahami.

Baiklah readers, jika kalian telah memahami setiap fokus penelitian seyogyanya carilah teori pendukung (teori inti) pada masing-masing fokus tersebut. Seberapa pentingkah teori pendukung di fokus penelitian? Tentunya dapat memberikan gambaran awal dan arah penelitianmu. Supaya tidak bingung, saya beri contoh:

Salah satu fokus penelitian saya adalah bagaimana perencanaan guru Akidah Akhlak untuk membentuk karakter siswa berbasis nilai-nilai Islam Rahmatan lil Alamiin di MTsN Kademangan Blitar? Adapun teori pendukungnya yaitu Davis dikutip oleh Syafaruddin bahwa dalam kedudukannya sebagai seorang manajer, guru diharuskan melakukan perencanaan pengajaran, mencakup usaha untuk menganalisis tugas, mengidentifikasi kebutuhan belajar dan menulis tujuan pembelajaran. Oleh karenanya, saya perlu menganalisis modul ajar supaya dapat memahami bagaimana saja perencanaan guru dan selebihnya akan termuat dalam pertanyaan wawancara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun