Mohon tunggu...
Ike Aprillina
Ike Aprillina Mohon Tunggu... Belajar Menulis #tulisanikemy

#tenangtapimenghantam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Overthinking Membunuh dengan Lembut: Sadarkah Kita?

19 September 2025   22:47 Diperbarui: 19 September 2025   22:47 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selalu membayangkan skenario terburuk.

Menyadari tanda-tanda ini adalah langkah pertama untuk keluar dari jebakan.
---

Bagaimana Cara Mengurangi Overthinking?

Kabar baiknya, overthinking bukan vonis seumur hidup. Ada banyak langkah kecil yang bisa membantu:

1. Grounding di saat pikiran berlarian
Gunakan teknik sederhana: tarik napas dalam, sebutkan 5 hal yang kamu lihat, 4 hal yang kamu rasakan, 3 hal yang kamu dengar, 2 hal yang kamu cium, 1 hal yang kamu kecap. Ini membantu otak kembali ke realitas.

2. Journaling atau menulis
Alihkan isi kepala ke kertas. Dengan begitu, pikiran terasa lebih ringan karena tidak lagi berputar di kepala.

3. Buat batas waktu berpikir
Misalnya, beri diri 10 menit untuk memikirkan solusi. Setelah itu, berhenti dan alihkan diri dengan aktivitas lain.

4. Olahraga dan tidur cukup
Tubuh yang sehat memberi sinyal positif pada otak. Jangan remehkan kekuatan jalan pagi atau tidur nyenyak.

5. Kurangi paparan media sosial
Scrolling tanpa henti bisa memperburuk overthinking karena membandingkan diri dengan orang lain.

6. Bicarakan dengan orang terpercaya
Kadang kita hanya butuh didengar. Cerita ke teman, keluarga, atau konselor bisa meringankan beban pikiran.

7. Cari bantuan profesional
Jika overthinking sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, jangan ragu untuk menemui psikolog atau psikiater. Itu bukan tanda lemah, melainkan bentuk keberanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun