Mohon tunggu...
Ika Setyasari
Ika Setyasari Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Keperawatan menuju tingkat akhir | Passionate in Health-Care, Writing & Social-Volunteering Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Potret Kartini Masa Kini di Era Disrupsi

11 Februari 2019   18:59 Diperbarui: 11 Februari 2019   20:00 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja, untuk bisa berdampak luas, diperlukan suatu model kepemimpinan yang harus bisa menyesuaikan era disrupsi digital sekarang ini, biasa dinamai oleh para ahli sebagai model Digital Leadership. Bukan lagi yang cepat mengalahkan yang lambat. Namun, yang cepat akan mengalahkan yang kurang cepat. Digital Leadership ini diperlukan untuk memperbaiki banyak masalah yang diciptakan oleh era disrupsi digital.

Adapun karakter yang wajib dimiliki oleh seorang Digital Leader adalah

  1. Agile. Bukan hanya sekadar lincah atau tangkas namun juga cepat, kuat dan berani. Rhenald Kasali menggambarkan agile seperti seekor singa. Ia mengutip ungkapan dari diplomat Perancis, Maurice de Talleyrand. "Seratus kambing yang dipimpin oleh seekor singa akan jauh berbahaya daripada seratus singa yang dipimpin oleh seekor kambing". Sebab dunia mulai berubah dengan kecepatan yang semakin meningkat. Untuk itu perlu ketangkasan, kecepatan, kekuatan dan keberanian. Ia harus memiliki ambiguity acceptance, bersedia lapang dada menerima ketidakjelasan, lalu menyederhanakannya, mengerjakannya, memperbaikinya dan terus meningkatkannya menjadi lebih sempurna.
  2. Digital Mindset. Perlu memiliki kemampuan untuk melakukan inisiatif mengembangkan teknologi menjadi sesuatu yang punya value tinggi. Perkembangan yang bisa dipantau secara real time melalui social media, mendorong seorang pemimpin perlu menguasai pengolahan informasi yang berdampak komersial.
  3. Kolaboratif. Perkembangan teknologi tidak bisa dilawan. Apabila tidak bisa dilawan maka rangkullah. Saat ini kita saling tergantung antara satu dengan yang lain, dalam kondisi seperti ini, kolaborasi adalah kewajiban. Bisnis memang berkompetisi namun harus diimbangi dengan kolaborasi. Seperti Apple dan Samsung yang dahulu saling berkompetisi, kini akhirnya mereka berkolaborasi.

Ketiga karakter tersebut, bukan menjadi hal yang mustahil yang bisa dimiliki oleh Kartini masa kini. Perlu banyak belajar dan jam terbang yang tinggi dalam melatih ketiga karakter tersebut. Hidup di era disrupsi bukan menjadi sebuah tantangan, namun menjadi sebuah peluang. Maksimalkan dalam berkarya selama masih dalam usia produktif, Kembangkan selalu ide-ide kreatif. 

Bekali dengan pemikiran dan perilaku yang arif dan bijaksana ketika kita selaku perempuan, mulai ingin mengepakkan sayap dan mulai ingin berkecimpung di dunia digital-entrepreneur, baik melalui pengembangan start up maupun e-commerce. Karena bangsa ini bukan hanya butuh perempuan yang pintar, namun perempuan yang memiliki ilmu softskill yang baik guna menyongsong perubahan. Bersiaplah, karena kita, perempuan, menentukan wajah Indonesia ke depan. 

Selamat belajar, bertumbuh dan berdaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun