Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Grunge

7 Januari 2016   14:22 Diperbarui: 7 Januari 2016   15:08 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya tidak tahu banyak tentang grunge, karena saya hanyalah pendengar dan penikmat musiknya, tidak terlibat secara langsung seperti teman teman saya yang hingga kini masih eksis mempertahankan jiwa kegrungeannya dengan menghidupkan pentas pentas berisi musik grunge yang nyaris ada setiap bulannya. Saya secara sadar, tidak mengkatagorikan diri sebagai anak grunge atau emak emak grunge hihi. Pertama kali saya mendengar komposisi musik dari band yang di katagorikan grunge adalah pada tahun 1993 an, tapi bukan Nirvana, yang katanya dewa nya grunge melainkan Pearl Jam. Suara bariton milik Eddie Vedder serta komposisi musik yang mereka mainkan mampu membuat saya setia untuk menikmati karya mereka sampai album terakhir yang rilis beberapa waktu lalu yaitu “Lightning Bolt“. Bagi saya Pearl Jam adalah band yang patut diacungi jempol, karena telah berumur lebih dari dua dasawarsa dengan pergantian line up hanya di satu posisi saja. Dulu, saya kerap memakai kemeja flanel, jeans lusuh, sweater dan sneakers, bukan karena ingin menjiwai gaya berpakaian grunge, tapi itulah salah satu gaya berpakaian yang saya suka. Sederhana dan tidak mengada ada. Begitu pula musik grunge yang minus sound effects dengan riff riff gitar yang kotor dan suara drum yang menghentak, terdengar sederhana dan tidak mengada ada. Grunge sendiri adalah perpaduan dari musik hard rock dengan punk. Sebelum era grunge, punk memang sedang jaya jaya nya. Ramones dan The Clash adalah dua band yang telah mengharu biru aliran musik yang di dalamnya terdapat grup band yang berasal dari Inggris, Sex Pistol. Lalu, saat itu pun tiba, saat dimana Nirvana dengan klip fenomenalnya, Smells Like Teen Spirit hilir mudik di layar kaca melalui channel MTV mengunjungi rumah rumah para remaja yang tengah bosan dengan keglamoran glamrock. Kesederhanaan musik dan gaya dari band inilah yang telah membius para remaja untuk segera berputar haluan. Nirvana pun akhirnya menjadi si antimainstream yang terjerumus ke dalam ke mainstreaman itu sendiri. Nirvana mau tidak mau harus menerima takdirnya sebagai pendongkrak popularitas aliran grunge. Selain Nirvana, band grunge yang meroket namanya pada tahun 90 an itu adalah Pearl Jam, Soundgarden dan Alice in Chains, mereka ini kerap di juluki The Big Four of Grunge. Sebelum kemunculan Nirvana yang membuat semangat remaja angkatan 90 an menggelegak, sebenarnya ada beberapa musisi yang lebih dulu berada di jalur ini. Tahun 1986, Album Deep Six rilis, yang diisi oleh beberapa band diantaranya Soundgarden, Greenriver dan The Melvins. Mereka ini tidak peduli dengan jumlah nominal yang di dapat, karena mereka bermusik hanya untuk menyalurkan hobi dan bersilaturahmi, tidak lebih. Setelah itu, ada Temple of the Dog yang anggotanya terdiri dari gabungan Soundgarden dan Mother Love Bone meliris album yang di dalamnya terdapat lagu yang cukup populer berjudul Hunger Strike. Suatu saat, saya pernah melihat Pearl Jam sedang berkolaborasi dengan Neil Young di salah satu televisi swasta. Saya sempat bertanya tanya, mengapa Young bergabung satu panggung dengan salah satu dedengkot band beraliran grunge itu. Beberapa waktu kemudian saya baru tahu bahwa Young yang dulu pernah bergabung dengan Crosby, Still, dan Nash itu adalah The Godfather of Grunge. Ketika teman temannya menyerah pada aliran musik yang merajalela di sekitar tahun 70 sampai 80 an yaitu Punk, Young lah satu satunya yang masih konsisten dengan aliran musik yang ia bawakan sebelumnya. Neil Young adalah Legenda Grunge. Banyak penggiat grunge tanah air yang sangat mendewakan Kurt Cobain dengan Nirvananya, bahkan mereka menganggap bahwa Grunge adalah Nirvana. Padahal Kurt Cobain sendiri kabarnya tidak mau di sebut musisi grunge, ia lebih suka di sebut punker, karena awalnya Nirvana ingin berada di jalur punk layaknya Sid Vicious dan kawan kawan. Mengapa mereka enggan di sebut band grunge? Karena arti dari grunge sendiri yang kurang enak di dengar yaitu sampah atau kotoran. Yap, grunge dikenal sebagai gaya hidup suatu kaum di Seattle, Washington yang sangat tidak elok. Para penganut grunge ini acap kali mabuk mabukan di pinggir jalan, menggelandang, dan makan dari mengais sampah dan uang recehan yang di berikan secara cuma cuma oleh orang sekitarnya. Sedangkan tidak ada satu pun musisi grunge ini yang bergaya hidup demikian. Bolehlah gaya dandan mereka acak acakan tapi musik mereka jauh dari acak acakan. Ada yang bilang bahwa gak butuh skill yang mumpuni untuk menjadi musisi grunge, pemain gitarnya gak harus bisa meliuk liukan nada. Tapi apakah saya yang hanya bisa memainkan nada C, D, G, Am dan Em ini langsung bisa memainkan musik grunge ? Tentu saja tidak, karena Grunge itu adalah soul yang mencerminkan tentang kejiwaan yang redup, kebebasan, kemarahan, dan kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan, persis yang pernah di katakan oleh salah satu penggiat grunge tanah air di dalam blog nya. Sedangkan saya merasa tidak memiliki itu. Karena saya hanyalah penikmat musik yang mereka mainkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun