Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Skateboard, Dulu Media Bersenang-senang Kini Menjadi Cabang Olahraga Internasional

23 Agustus 2021   22:04 Diperbarui: 24 Agustus 2021   17:48 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Yuto Horigome, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 | Foto: AFP/Getty Images

Setelah bertahun-tahun melobi, akhirnya para skater dapat unjuk gigi di Olimpiade Tokyo 2020, baru-baru ini. Jepang sebagai tuan rumah menjadi negara yang paling banyak menyabet medali yaitu 3 emas, 1 perak, dan 1 perunggu, jauh mengungguli Amerika Serikat yang merupakan negara di mana skateboard berasal.

Ya, Amerika harus cukup puas di urutan ke-4, di bawah Jepang, Australia, dan Brazil dengan memperoleh 2 medali perunggu walaupun di dalamnya ada Nyjah Huston, seorang skater profesional nomor satu dunia yang namanya bersinar sejak tahun 2000-an.

Tapi begitulah kompetisi olahraga, ada aturan yang harus diikuti bukan hanya soal improvisasi. Nyjah Huston pun nyatanya dibuat bertekuk lutut di hadapan para juri ketika ia jatuh sebanyak 4 kali.

Nyjah Huston-Skater No. 1 dunia|Ilustrasi :The Guardian
Nyjah Huston-Skater No. 1 dunia|Ilustrasi :The Guardian
Sebelum menjadi salah satu cabang olah raga yang diakui dunia, skateboard adalah media bersenang-senang para peselancar yang sedang naik ke daratan. Jenis skateboard yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1950 pun datangnya dari dua wilayah pesisir pantai Hawaii dan California. 

Mereka menggunakan papan selancar yang lebih pendek dengan ditempeli roda yang terbuat dari logam tanpa bantalan.  Seiring majunya perekonomian Amerika paska perang, industri mainan menggeliat termasuk skateboard yang mulai terkenal di kalangan anak muda. Tahun 1959, skateboard resmi pertama dirilis oleh Roller Derby.  

Antara tahun 1959-1960, skateboard mengalami kepopuleran yang membuat toko peralatan selancar seperti Val-Surf Hollywood memproduksi papan skatenya sendiri. Skateboard pun mulai diproduksi besar-besaran oleh Patterson Forbes dengan penyempurnaan sana-sini.  

Skateboard mulai dilirik oleh majalah Surf's Guide Magazine milik Larry Stevenson untuk diiklankan. Industri pakaian tak ketinggalan, langsung membuat lini tersendiri. Brand sepatu terkenal Van's yang hingga kini mendukung para skater di seluruh dunia didirikan pada tahun 1966. Bersama Converse, DC Shoes, dan Etnies, Van's mengembangkan dan memproduksi alas kaki dan pakaian yang berkaitan dengan dunia skateboarding.

Ilustrasi : Naladeira.com
Ilustrasi : Naladeira.com

Kontes pertama skateboarding pun mulai digelar pada tahun 1963 di Hermosa Beach, California.  Di ajang ini, para skater tak hanya menggelinding dengan papannya di jalanan namun mereka mulai menunjukkan ketrampilannya bermain dalam nomor slalom dan free style. Beberapa perusahaan mulai melirik mereka dan mensponsorinya. Majalah skateboarding pertama "The Quarterly Skateboarder" pun terbit pada tahun 1964.

Saat itu bentuk papan mulai ada perkembangan terutama sejak ditemukannya "kicktail" oleh Larry Stevenson.  Kicktail memungkinkan pengendara skateboard untuk bermanuver terutama bagi para street skateboarder.

Penemuan roda urethane oleh Frank Nasworthy  pada tahun 1972 memungkinkan para skater untuk bermain dengan lebih mulus, nyaman, dan cepat. Bahan roda ini merupakan percampuran antara karet dan plastik yang memiliki kelebihan seperti tahan aus, tahan gesek, tahan terhadap beberapa zat kimia ringan, dan stabil pada suhu panas/dingin. Skateboard pun berevolusi menjadi lebih lebar, lebih cekung, dan memiliki hidung serta ekor.

Pada tahun 1976, taman skateboard artificial pertama diresmikan.  Kompetisi mulai dihelat namun hanya sedikit menghasilkan uang.

Tony Hawk di Linda Vista Skatepark|Ilustrasi : Tony Hawk/Twitter
Tony Hawk di Linda Vista Skatepark|Ilustrasi : Tony Hawk/Twitter
Dalam rentang tahun 1970-1980, para skater handal bermunculan seperti Mark Gonzales, Rodney Mullen, dan Tony Alva.

Sampai hari ini, Tony Alva masih eksis dalam dunia skateboard walaupun usianya telah menginjak 63 tahun.  Alva yang merupakan pionir dari vertical skateboarding ini tercatat sebagai skater paling tua yang selalu tampil ciamik dengan gaya peselancarnya.


Tony Alva, legenda skateboard|Ilustrasi : Hypebeast
Tony Alva, legenda skateboard|Ilustrasi : Hypebeast
Lalu tibalah saatnya untuk para skater bergembira-ria karena sebuah trik terhebat sepanjang masa diciptakan oleh skater Alan Gelfand bertajuk Ollie yang diambil dari nama kecilnya.  

Trik ini berhasil melahirkan apa yang disebut street skateboard.  Ollie pun mulai dikenal di kalangan skater sejak Rodney Mullen kerap melakukan trik ini di jalanan.

Dengan makin maraknya permainan papan  skate ini, tahun 1981 majalah populer skateboard, Thrasher Magazine didirikan, menyusul dengan majalah-majalah skateboard lainnya. Hal ini membuat skateboard semakin populer dan mulai dikenal di luar Amerika.

Jerman adalah salah satu negara selain Amerika yang mengenal skateboard. Permainan ini dibawa oleh tentara Amerika dan Munich menjadi pusat skateboard Jerman pertama.  

Produk-produk skateboarding diimpor oleh seorang pengusaha bernama Titus Dittmann. Ia pun kerap mengorganisir kontes-kontes skateboard di negaranya. "Mnster Monster Mastership" menjadi salah satu kompetisi skateboard internasional terbesar di tahun 1980-an yang dihelat di negara itu.

Pada awal tahun 1990,  ESPN menggelar dan menyiarkan acara X-Games yang mencakup skateboard dan 8 olahraga ekstrim lainnya.  Hal ini membuat skateboard terkenal di seluruh negeri dan keberadaan internet pun menyempurnakan semuanya.  X-Games merupakan tempat berkumpulnya para sponsor besar seperti Taco Bell, AT&T, Mountain Dew, Chevy Trucks, sampai Nike, namun sayangnya mereka belum bisa membuat para skater menjadi jutawan.

Tak lama kemudian, kompetisi "Street League Skateboarding" pun dihelat oleh salah satu skater yang merangkap sebagai pengusaha, Rob Dyrdek. Seri kontes bagi skater pro internasional ini berhadiah uang tunai lebih dari $200.000 yang diikuti oleh para skater profesional seperti Nyjah Huston, Eric Koston, Paul Rodriguez, Andrew Reynolds, Ryan Sheckler dan Torey Pudwill.  Akan halnya Tony Hawk dan Bam Margera sampai saat ini masih tercatat sebagai skater paling sohor dan berpengaruh sepanjang masa.  

Kini banyak skater profesional yang telah mencecap manisnya popularitas diiringi dengan penghasilan yang fantastis.  

Masuknya skateboard ke dalam Olimpiade membuat International Olympic Committee (IOC) harus ekstra hati-hati karena berkaca pada kasus snowboarding pada Olimpiade Nagano 1998 silam yang berbuah bubarnya International Snowboarding Federation.

Akhirnya IOC memasukan skateboard ke dalam International Roller Sports Federation, hasil merger dengan International Skateboarding Federation.  Ketertarikan IOC pada skateboard tentu saja karena efek finansialnya. Mereka mencari olahraga yang populer di kalangan muda sehingga dapat menghidupkan kembali penontonnya yang berjumlah besar.

Masuknya skateboard ke dalam Olimpiade nyatanya membelah komunitas skateboard menjadi dua bagian, ada yang bergembira, ada pula yang menolaknya.

John Cardiel, seorang skater profesional yang telah memiliki banyak sponsor, pada majalah Thrasher mengatakan bahwa bermain skateboard itu adalah tentang individualitas dan orisinalitas, tak ada hubungannya dengan tertinggi, terjauh, dan terpanjang, skateboard menjadi olahraga Olimpiade sangat bertentangan dengan itu semua.

Skater profesional wanita, Nora Vasconcellos, berpendapat bahwa Olimpade dapat meningkatkan kualitas skater wanita. Semakin banyak kontes yang dikunjungi wanita, semakin luas pula kesempatannya untuk mendapatkan penghasilan dari dunia skateboarding ini.

Sky Brown, skater wanita Inggris beraksi di Olimpiade Tokyo|Ilustrasi : Rolling Stone
Sky Brown, skater wanita Inggris beraksi di Olimpiade Tokyo|Ilustrasi : Rolling Stone
Pada Olimpiade kemarin, skater wanita dari Jepang mendominasi perolehan medali.  Menariknya usia mereka masih sangat muda yaitu kisaran 12 sampai 15 tahun.

Kini skateboarding bukanlah soal gaya hidup, persahabatan, kreativitas, ekspresi pribadi, dan cinta semata, namun telah memasuki era baru sebagai salah satu cabang olahraga yang diakui dunia, seperti yang dikatakan Nyjah Huston, "Suka atau tidak suka, skateboard pasti akan tumbuh menjadi hal yang lebih besar seperti ini, cepat atau lambat."

Sekian.

Referensi bacaan : safetyshoes, theconversation, slate, npr, wikipedia, skateboardershq.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun