Mohon tunggu...
Ika Juwita
Ika Juwita Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknik Bimbingan dan Konseling pada Masalah Khusus

27 November 2018   20:48 Diperbarui: 27 November 2018   21:09 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Kemajuan berpikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah mendorong terjadinya globalisasi. Untuk mengangkat masalah yang ada di era globalisai atau modern perlu dipersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu. Manusia Indonesia yang bermutu, yaitu manusia yang harmonis lahir dan batin, sehat jasmani dan rohani, bermoral, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara profesional, serta dinamis dan kreatif.

Hal ini sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional. Dengan demikian kebutuhan akan bimbingan dan konseling sangat dipengaruhi oleh faktor filosofis, psikologis, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, demokratisasi dalam pendidikan, serta perluasan program pendidikan.

Di era globalisasi saat ini dunia pendidikan dihadapkan pada peliknya permasalahan peserta didik atau generasi muda saat ini. Berbagai masalah muncul menerpa moral, rohani, dan jasmani pada masa perkembangan anak.

Mereka sibuk mencari jati diri tanpa memperdulikan hal-hal yang baik ataupun buruk, hal inilah yang membuat permasalahan pada perkembangan anak semakin komplek. Maka perlu adanya bimbingan konseling pada masalah-masalah khusus.

Dalam  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan kata  "khusus" berarti : istimewa atau tertentu/tidak umum. Pengertian Khusus dalam konseling populasi khusus, maksudnya adalah khusus disini berarti ada kelompok individu/masyarakat dalam suatu interaksi dan kehidupannya yang memiliki dinamika dan atau permasalahan umum yang serupa.

Pada umumnya, secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhan dalam diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialpsikologis. Beberapa diantara kebutuhan-kebutuhan yang harus diperhatikan ialah : memperoleh kasih sayang, memperoleh penghargaan yang sama, memperoleh harga diri, ingin dikenal, memperoleh prestasi dan posisi, untuk dibutuhkan orang lain, merasa bagian dari kelompok, memperoleh rasa aman dan perlindungan, memperoleh kemerdekaan diri.

Konseling bagi anak berkebutuhan khusus adalah upaya atau batuan yang diberikan oleh konselor (guru pebimbing) kepada konseli agar konseli dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda dengan dirinya serta mereka mampu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki anak berkebutuhan khusus tersebut.

Tehnik konseling pada masalah khusus:

Konseling Adlerian

Konseling ini melihat konseli secara utuh dibalik kekurangannya, artinya bahwa keberadaan dirinya tetap sama dimata konselor, tanpa adanya pandangan negatif atas kekurangan yang dimiliki oleh konseli. Hal tersebut sangat membantu konseli untuk menekan perasaan inferioritas atas kekurangan dirinya. Kemudian, dari situ maka akan terbentuk paradigma baru (pencerahan) akan hakikat diri anak dan siap untuk merencanakan kehidupan dengan bakat dan kemampuan yang telah dikembangkan berdasarkan pada kondisi diri anak. Hal penting lainnya yang diperhatikan ialah, bahwa konselor maupun pihak terkait harus memahami kebutuhan dari ABK.

Konseling Humanistik-eksistensialis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun