Mohon tunggu...
Diah Kartika
Diah Kartika Mohon Tunggu... -

Seorang apoteker. Mom of three. Senang berorganisasi utamanya dalam bidang pendidikan dan religi. #Bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Nikmatnya I'tikaf Keluarga di Masjid Kubah Emas

20 Juli 2014   15:36 Diperbarui: 13 Juni 2017   08:56 1933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu sewaktu masih single, sejak usia SMA, saya sering mengisi 10 malam terakhir di bulan ramadhan dengan I’tikaf.. Langganan nongkrong di MasjidAt-Tin, Masjid BI, Masjid UI, dan juga Masjid Al Hikmah Bangka. Namun sejak menikah, hal ini agak sulit untuk dilakukan bentrok dengan jadwal pulang kampung ke Kendal. Selain itu, Alhamdulillah, sejak menikah langsung punya anak, siklus hamil menyusui, hamil menyusui, sampai 3 kali gak putus-putus haha produktif euy…! :D Kondisi tersebut agak sulit untuk I’tikaf.. (nyari-nyari alasanaja yak… padahal males tuh)

Alhamdulillah sejak tahun 2013 sepertinya Allah memberi kemudahan untuk bisa beri’tikaf. Si bungsu sudah 3 tahun, tidak lagi menyusu ASI. Setelah searching info mengenai masjid yang ramah anak, yang kondusif untuk I'tikaf keluarga, pilihan jatuh pada Masjid Kubah Emas. Kebetulan jaraknya yang hanya 15 menit dari rumah. Masjid yang masuk 40 masjid terindah di dunia ini sangat nyaman untuk anak-anak saya. Karpetnya empuk (tidur mereka jadi pulas banget), ruangan tertutup (tidak bikin masuk angin),  berpendingin udara (tidak terasa gerah), areanya sangat luas (bisa untuk bermain anak2 di luar).

[caption id="attachment_316095" align="alignnone" width="566" caption="Suasana Masjid Kubah Emas malam hari"][/caption]

Masjid Dian Al Mahri dikenal juga dengan nama Masjid Kubah Emas adalah sebuah masjid yang dibangun di tepi jalan Raya Meruyung, Limo, Depok di Kecamatan Limo, Depok. Masjid ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha yang kedua kalinya pada tahun itu. Dengan luas kawasan 50 hektare, bangunan masjid ini menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jemaah. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara..(Wikipedeia)

Saya melakukan I’tikaf keluarga di masjid ini. Memboyong ketiga anak saya (Azkiya 9 Tahun, Afkar 6 tahun, Hisyam 4 tahun) dan seorang keponakan berusia 18 tahun. Selain nyaman buat anak-anak, saya juga merasa nyaman luar biasa. Suasana 10 malam terakhir di masjid Dian Al Mahri juga terasa sungguh berbeda dari biasanya. Awalnya pertama mengenal Masjid Kubah Emas saya sempat merasa miris, kenapa kok suasana religius kurang terasa di masjid yang menjadi destinasi wisata kebanyakan orang ini. Namun suasana religious begitu kental kurasakan di bulan ramadhan ini. Mulai dari sholat tarawih, ketika mengikuti 23 rakaat yang setiap harinya dibacakan 1 juz Al Qur’an oleh imam. Suara merdu imam Masjid membuat merinding sukma.

Selepas tarawih tak sedikit jama’ah yang mengisi waktu dengan tilawah Qur’an. Kemudian pada sepertiga malam, sejkitar jam 2, kami dibangunkan. Diisi dengan tausihiah yang sangat menyentuh hati. Dilanjut dengan Muhasabah dan doa, bikin saya meleleh! Kemudian sholat qiyamul lail sebanyak 8 rakaat dan doa yang lagi-lagi membuat saya meneteskan air mata. Doa yang dibacakan dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia ini dilantunkan dengan syahdu, mewakili semua doa para jamaah. Selanjutnya sahur bersama di pelataran masjid yang disediakan oleh panitia. Sahurnya gratis loh teman!

[caption id="attachment_316098" align="alignnone" width="569" caption="Pada bagian interior masjid ini terdapat pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia. (sumber Wikipedia)"]

14058196781603552820
14058196781603552820
[/caption]

Buat teman-teman yang berniat melaksanakan I’tikaf di Masjid Dian Al Mahri , berikut tips dari saya.


  1. Infak masuk parkir mobil Rp. 10.000,- sedangkan motor Rp. 2.000,- . Pejalan kaki gratis tidak dikenakan biaya masuk.
  2. I’tikaf gratis, tidak perlu mendaftar terlebih dahulu. Bebas untuk umum. Usia berapapun dijinkan, mulai nol tahun.
  3. Saat Maghrib Masjid hanya menyediakan ta’jil untuk berbuka, tersedia juga air mineral dan teh manis. Sebaiknya bawalah bekal dari rumah atau bisa juga membeli di warung makan sekitar Masjid. Sebaiknya beli dulu di luar sebelum masuk, karena cukup jauh jika berjalan kaki jika terlanjur sudah di dalam.
  4. Sholat Tarawih sebanyak 23 rakaat. Setiap harinya minimal 1 juz, mulai hari pertama sampai akhir khatam 30 juz Al Quran. 1 rakaat biasanya 1 halaman (*jika menggunakan AlQuran pojok)
  5. Bawalah mushaf qur’an kecil (yang mudah dipegang di tangan) untuk menyimak bacaan imam. Atau sekalian yang besar, lalu diletakkan di depan tempat sujud, jadi bisa dibaca saat kita berdiri.
  6. Buat yang bukan hafdz Qur’an (seperti saya) manfaat menyimak bacaan imam melalui mushaf Qur’an antara lain: (a). Sholat jadi lebih khusyuk karena kita bisa menyimak bacaan tsb, (b). Memudahkan mengingat jumlah rakaat, karana setiap 1 rakaat dibacakan 1 halaman AlQur’an pojok; (c). Bisa mengetahui kapan ada ayat sajdah yang mengharuskan kita sujud tilawah pada saat sholat.
  7. Bawalah uang secukupnya, minimal sejumlah rupiah untuk mengisi kotak infak, membayar parkir kendaraan dan penitipan sandal.
  8. Makan sahur disediakan gratis oleh panitia.Namun pada malam-malam tertentu dimana jamaah sangat banyak (biasanya malam ganjil ke-25, 27, 29) jumlah nasi box yang ada tidak mencukupi untuk seluruh jamaah.Strateginya siapa cepat dia dapat. Antrian untuk mendapat nasi box terpisah antara ikhwan dan akhwat. Walaupun antrian cukup panjang, namun cukup tertib. Ada baiknya membawa bekal cadangan berupa roti, mie, biscuit, atau nasi lengkap dengan lauk pauknya dari rumah. Membeli di luar masjid pada saat sahur agak sulit, lumayan jauh jaraknya.
  9. Bagi yang membawa anak, bawalah perlengkapan seperti selimut, bantal, susu, snack camilan, air mineral untuk malam hari. Perlu juga dibawa benda favorit yang bisa membuat mereka nyaman.
  10. Bagi yang mengajak anak balita, pastikan mereka sudah dibriefing kalau perlu gladi resik I’tikaf. Mereka harus paham mana yang boleh dan yang tak boleh dilakukan ketika diajak I’tikaf ke masjid.
  11. Tidak perlu membawa sajadah sendiri, karena karpetnya sudah memadai untuk sholat. Kondisi jamaah saat sholat sering berubah sehingga kita sering bergeser untuk menjaga kerapatan barisan.
  12. Silahkan pilih area basecamp menaruh barang-barang. Posisi favorit di pojok atau di pinggir dinding dan dekat tiang masjid, memudahkan menyimpan barang-barang.
  13. Bawalah barang-barang yang dirasa sangat diperlukan. Hindari membawa barang-barang berharga yang bisa membelenggu konsentrasi saat sholat, membuat diri khawatir akan keselamatan barang kita tersebut.

    Mudah-mudahan manfaat yak... :)
    Tahun ini insya Allah kami I’tikaf nya keliling dari masjid ke masjid, mumpung ada mobil kantor hehe jadi bisa jauhan dikit dari rumah.
    #lagi bayangin i'tikaf di masjidil haram.. (bilang Aamiin gitu dong!) hehe.. :)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun