Prosesi Haji
Berdasarkan ayat di atas, haji dimulai di bulan Syawal maksudnya boleh mulai berniat mengerjakan ibadat haji dari permulaan bulan itu, dan boleh juga sesudahnya, dan akhir pelaksanaan haji pada tanggal 10 DzulHijjah (ada yang menyebutkan seluruh bulan Dzulhijjah).Â
Rata-rata jemaah haji berada di Makkah dan Madinah selama 40 hari (sesuai masa berlaku visa haji), kecuali haji plus atau furoda. Jemaah haji Indonesia kloter pertama biasanya diberangkatkan pada awal bulan Dzulqo'dah dan kloter terakhir tiba kembali di Indonesia sekitar tanggal 10 Â Muharam. Pemberangkatan dan perpulangan dilakukan secara bertahap mengingat banyaknya jumlah jemaah haji dari Indonesia.
Prosesi haji hanya berlangsung selama 5 -- 6 hari, yaitu dari tanggal 8 -- 12 Dzulhijjah (bagi yang mengambil nafar awal) dan 13 Dzulhijjah (bagi yang mengambil nafar tsani). Sambil menunggu prosesi puncak haji dan perpulangan, jemaah bisa memanfaatkan waktu dengan memperbanyak ibadah di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi.
Apa saja prosesi haji selama 5 -- 6 hari tersebut? Karena jemaah haji Indonesia melaksanakan  haji tamattu' (umroh dulu baru haji), maka rangkaian ibadahnya adalah sebagai berikut:
8 Dzulhijjah
Menuju Mina dan menginap di sana. Jemaah haji mulai memakai ihram haji dan mengambil niat. Â Niat harus dijaharkan. Ihram adalah niat memasuki ibadah haji yang dimulai dari miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan untuk memulai ihram. Urutan ihram dimulai dengan mandi sunah, berwudhu sebelum berihram, memakai ihram, salat sunnah ihram dua rakaat, mengucapkan niat haji dan membaca talbiyah. Menginap di Mina termasuk sunah haji. Mengerjakannya membuat pahala haji lebih sempurna.Â
9 Dzulhijjah
Pada pagi hari, jemaah haji bergerak dari Mina ke Arafah untuk melaksanakan wukuf. Wukuf dimulai sejak matahari tergelincir (dhuhur) hingga terbenam matahari (maghrib). Salat Dhuhur dan Ashar dilaksanakan secara jamak qashar dilanjutkan dengan khutbah wukuf. Setelah salat Maghrib dan Isya', jemaah bergerak ke Muzdalifah. Di Muzdalifah, jemaah haji menginap (mabit) hingga subuh. Di sini jemaah mengumpulkan kerikil sebanyak yang dibutuhkan (49 atau 70).
10 Dzulhijjah
