Mohon tunggu...
Iis Nia Daniar
Iis Nia Daniar Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Hobi saya dalam bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Student Agency dalam Pembelajaran dan Pembiasaan

25 Mei 2024   14:15 Diperbarui: 25 Mei 2024   14:26 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iis Nia Daniar, Gr., S.S., M.Pd.

Student Agency merupakan kemampuan siswa untuk bertindak sebagai pemimpin dalam proses belajarnya sendiri. Mengutip  buku Student Agency in the Classroom: Celebrating Student Voice in the Curriculum karya Margaret Vaughn, Student Agency memberikan rasa kepemilikan dalam pembelajaran siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa program studi mandiri memberikan ruang yang lebih terbuka bagi tumbuh dan berkembangnya pembelajaran siswa. 

Untuk mengembangkan para siswa, pembelajaran mandiri dapat memaksimalkan aspek Voice, Choice, Ownership (VCO) berupa suara, pilihan dan kepemilikan dalam  pembelajaran mereka. Melalui student agency, siswa dapat mengarahkan pembelajarannya sendiri, menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, bertanya, mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi, serta menyampaikan pemahaman diri kepada orang lain, mengambil tindakan nyata dan menjadi pemilik sebenarnya dari proses pembelajaran sendiri. 

Student agency ini sangat perlu dibudayakan pada sekolah-sekolah. Dengan pembudayaan student agency ini diharapkan dapat menstimulasi para siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran di sekolah. Keaktifan yang dimaksud bukan hanya dimiliki oleh siswa yang menjadi pemimpin pembelajaran bagi dirinya, melainkan juga diharapkan siswa yang lain dapat termotivasi.

Mengacu pada kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), kasih sayang dan rasa diterima (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan penguasaan (power), penyusun berasumsi ada korelasi antara sudent agency dan keaktifan siswa. Hal tersebut pasti akan berpengaruh kepada prestasi dan tingkat kompetensi siswa nantinya.

Kebutuhan dasar yang paling berperan dalam korelasi antara student agency dan kompetensi siswa adalah kebutuhan kasih sayang dan rasa diterima (love and belonging) Kebutuhan ini adalah kebutuhan psikologis. Kebutuhan untuk disayangi dan diterima meliputi kebutuhan akan hubungan dan koneksi sosial, kebutuhan untuk memberi dan menerima kasih sayang dan kebutuhan untuk merasa menjadi bagian dari suatu kelompok. 


Kebutuhan ini juga meliputi keinginan untuk tetap terhubung dengan orang lain, seperti teman, keluarga, pasangan hidup, teman kerja, binatang peliharaan, dan kelompok dimana kita tergabung. Anak-anak yang memiliki kebutuhan dasar kasih sayang dan rasa diterima yang tinggi biasanya ingin disukai dan diterima oleh lingkungannya. Mereka juga akrab dengan orang tuanya. Biasanya mereka belajar karena suka pada gurunya. Bagi mereka, teman sebaya sangatlah penting. Mereka juga biasanya suka bekerja dalam kelompok.

Pada kalimat Anak-anak yang memiliki kebutuhan dasar kasih sayang dan rasa diterima yang tinggi biasanya ingin disukai dan diterima oleh lingkungannya, jelaslah bahwa saat siswa ditunjuk menjadi student agency, dia akan memiliki kepercayaan yang lebih pada dirinya. Bukan hanya itu dia juga akan mengeksplorasi kompetensinya bahkan yang terjadi akan di luar ekspektasi. Hal tersebut disebabkan mereka menemukan, menganalisis, dan menalar wawasan dan pengetahuan yang sekarang sangat terbuka informasinya, dapat melalui studi pustaka dan berselancar di dunia maya.

Selain berkaitan dengan kebutuhan dasar kasih sayang dan rasa diterima (love and belonging) juga berkaitan dengan kebutuhan penguasaan  pengakuan atas kemampuan (power). Kebutuhan ini berhubungan dengan kekuatan untuk mencapai sesuatu, menjadi kompeten, menjadi terampil, diakui atas prestasi dan keterampilan kita, didengarkan dan memiliki rasa harga diri. Kebutuhan ini meliputi keinginan untuk dianggap berharga, bisa membuat perbedaan, bisa membuat pencapaian, kompeten, diakui, dihormati. Ini meliputi self esteem, dan keinginan untuk meninggalkan pengaruh. Anak-anak yang memiliki kebutuhan dasar akan penguasaan yang tinggi biasanya selalu ingin menjadi pemimpin, mereka juga suka mengamati sebelum mencoba hal baru dan merasa kecewa bila melakukan kesalahan. Mereka juga biasanya rapi dan sistematik dan selalu ingin mencapai yang terbaik.

Pada kalimat anak-anak yang memiliki kebutuhan dasar akan penguasaan yang tinggi biasanya selalu ingin menjadi pemimpin, sangat eksplisit keterkaitan antara student agency dan kebutuhan dasar manusia. Ini adalah titik yang bisa didongkrak demi tercapainya cita-cita pendidikan nasional, pendidikan sebagai motor penggerak perubahan dari masyarakat berkembang menuju masyarakat maju. Ciri masyarakat maju ditandai di antaranya dengan banyaknya karya kreatif dan inovatif.

Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjadi pemimpin pembelajaran dirinya sendiri, siswa akan lebih banyak berkreasi dan berinovatif apalagi mereka adalah manusia yang tumbuh dan berkembang sebagai generasi Z. Otomatis digitalisasi mereka yang mendukung pembelajaran akan lebih mumpuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun