Mohon tunggu...
Rodhiyah Nur Isnaini
Rodhiyah Nur Isnaini Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia

Masih terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mimpi ke Cappadocia

1 Januari 2022   22:43 Diperbarui: 1 Januari 2022   22:45 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Darren Lee on Unsplash   

Memori otakku memutar kembali ke suatu kejadian ketika berada di dalam kelas, seorang dosen memberikan pertanyaan kepada mahasiswanya terkait mimpi. "Kalau kalian diberi kesempatan ke luar negeri, negara mana yang ingin kalian kunjungi?" 

Semua mahasiswa kompak menjawab Arab Saudi, karena mayoritas mahasiswa di kelasku beragama islam. Tanggapan dosenku hanya heran mendengar jawaban yang sangat kompak tersebut, tidak ada satupun yang berbeda. 

Benar, memang kita punya kewajiban untuk pergi kesana sebagai muslim, tapi bukan itu yang dimaksudkan oleh dosenku, beliau ingin jawaban yang berbeda selain ke tempat tersebut. 

Negara dimana kamu benar-benar ingin kesana dengan alasan yang kamu miliki sendiri, tanpa adanya unsur kewajiban di dalamnya. Aku sempat tidak terima saat itu, karena memang tujuanku saat bisa ke luar negeri adalah pergi ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji dan menyempurnakan rukun islamku yang kelima.

Pada akhirnya, hari ini aku sadar, mimpiku terbatasi, setelah melewati tahun 2021 yang penuh dengan cerita dan hilangnya mimpi karena ada virus yang berbahaya. Mimpiku terhenti, tidak ada keinginan yang lain. Masih berdiam diri, takut ingin bergerak, dan bingung harus bagaimana.

Sampai pada akhirnya dialog yang sekarang menjadi sorotan dalam serial layangan putus mengingatkanku "Terus kamu bawa dia ke Cappadocia, it's my dream mas, not her! My dream!" 

Media sosial sangat digemparkan dengan akting Kinan (Putri Marino) yang merasa dikhianati oleh Aris (Reza Rahadian) tersebut. Banyak orang yang berusaha untuk membuat parodinya. Salah satu scene tentang seseorang yang mengatakan tentang mimpinya. Mimpi ingin pergi ke Cappadocia (Turki) untuk bisa naik balon udara bersama dengan orang yang dia cintai. Satu mimpi dan satu alasan yang bisa aku tangkap dari serial tersebut.

Seketika aku tersadar, menyukai sesuatu tidak perlu banyak alasan di dalamnya, sederhana saja. Kunci untuk bermimpi adalah percaya dengan dirimu sendiri. Ingatlah sesuatu saat kamu hidup saat ini, saatnya untuk perbanyak mimpi, beri alasan sederhana mengapa kamu bermimpi, dan tidak ada masalah dengan itu. Apa salahnya mempunyai kainginan, tidak terwujud juga tidak masalah, tidak ada yang dirugikan. Hanya saja jika kamu terlalu lama berdiam diri, maka kamu akan kehilangan banyak hal, membatasi diri dengan ketakutan-ketakutan yang sebenarnya tidak diperlukan.

Kegagalan tidak selalu buruk kok, malah bisa jadi merupakan awal yang baik. 

So, bangkit dan mulai langkahmu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun