Blug Geblug Warisan Budaya Sarat MaknaÂ
Merawat Warisan Leluhur: Kearifan Lokal di Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan.
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya akan budaya, dan setiap daerah memiliki warisan kearifan lokal yang unik. Tak terkecuali di kecamatan Rembang tempat dimana penulis mengabdi sebagai pendidik di sebuah lembaga pendidikan Negeri tepatnya di UPT Satuan Pendidikan SDN Pekoren I, Kabupaten Rembang yang letaknya di lereng Gunung Bromo demikian pula dengan wilayah Kecamatan Rembang beragam kearifan lokal yang harus terus kita lestarikan, ada banyak kearifan lokal diantaranya tradisi Blug Geblug.
Tradisi Blug Geblug adalah salah satu kekayaan budaya yang lahir dari kearifan lokal masyarakat Rembang Pasuruan. Ia adalah bukti bahwa masyarakat pedesaan memiliki sistem kepercayaan dan nilai-nilai ekologis yang luhur. Ketika tradisi ini dijaga dan dilestarikan, maka bukan hanya identitas budaya yang tetap hidup, tetapi juga semangat gotong royong, rasa syukur, dan keharmonisan antar manusia dan lingkungannya. Masyarakat Rembang percaya bahwa kehidupan akan berjalan dengan seimbang jika manusia mampu menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama, sehingga tercipta sebuah lingkungan masyarakat yang aman, tentram dan damai.
Pelestarian tradisi bukanlah upaya melawan zaman, namun menjadikan budaya sebagai bagian dari solusi atas tantangan kehidupan modern. Maka dengan demikian tradisi Blug Geblug harus kita lestarikan agar tradisi ini lestari dan bisa dinikmati oleh anak cucu kita, dengan tujuan tersebut maka kerjasama dari semua pihak baik masyarakat itu sendiri, tokoh masyarakat juga pemerintah harus terus mendukung tradisi Blug Geblug ini.
Tradisi Blug Geblug adalah sebuah budaya kearifan lokal yang berupa lantunan syair yang indah dan penuh makna dimana di dalamnya terdapat kalimat-kalimat nasehat yang diungkapkan dalam bentuk bahasa jawa, sebait contoh lirik "Ngawiti kulo kelawan bismillah....Â
Dalam dunia yang terus berubah, mempertahankan sebuah tradisi seperti Blug Geblug bukan berarti menolak kemajuan, justru pelestarian budaya adalah cara untuk menjaga akar agar pohon identitas dari budaya tersebut tidak roboh diterpa badai globalisasi. Generasi muda perlu memahami bahwa warisan budaya bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga aset masa depan.menghidupkan kembali Blug Geblug dengan pendekatan kreatif seperti membuat film pendek, lomba pembacaan syair, dan berbagai lomba yang kreatif, dengan adanya ajang perlombaan adalah bentuk jembatan yang menghubungkan generasi sekarang dengan nilai-nilai leluhur.
Kami sebagai pendidik dan berkecimpung di dalam dunia pendidikan dan kebudayaan maka sejatinya kami pun berusaha melestarikan kebudayaan Blug Geblug dengan memberikan ekstrakurikuler dan mengikuti berbagai perlombaan, baik yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, maupun lembaga pendidikan lainnya.
Semoga dengan memberikan pelatihan dan pembelajaran kebudayaan Blug Geblug, maka harapan akan lestarinya budaya ini akan terwujud, amin.