ARTIKELREDUPLUKASI
PENULIS, IIM SOBANDI, S.Pd, GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, SMKN 1 CUGENANG KABUPATEN CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT
Re.du.pli.si/reduplikasi/n Ling proses atau hasil perulangan kata atau unsur kata, seperti kata rumah-rumah, tetamu, bolak-balik.
vFonologis pengulangan unsur fonologis, seperti fonem, suku kata, atau bagian kata yang tidak ditandai oleh perubahan makna (seperti lelaki, pipi, kupu-kupu);
vGramatikal pengulangan fungsional suatu bentuk dasar yang mencakupi reduplikasi morfologis dan reduplikasi sintakis;
vIdiomatis reduplikasi yang maknanya tidak dapat dijabarkan dari bentuk yang diulang (masalah mata-mata artinya’ detektif, tidak ada hubungannya dengan mata);
vMorfologis pengulangan morfem yang menghasilkan kata (misal rmah-rumah, mengobar-ngobarkan):
vSintaksis pengulangan morfem karena tuntutan kaidah sintaksis, seperti pembentukan keterangan (misal jauh-jauh, didatanganinya = walaupun jauh, didatanginya)
REDUKPLIKASI NOMINA
Redukplikasi adalah proses pengulangan kata, baik secara utuh maupun secara sebagian. Arti umum hasil proses itu ialah (1) ketaktunggalan dan (2) kemiripan. Ketaktunggalan berarti bahwa bentuk ulang itu mengacu ke jumlah acuan yang lebih dari satu. Walaupun begitu, jumlah acuan yang lebih dari satu tidak selalu harus dinyatakan dengan bentuk ulang atau reduplikasi. Kata prajurit dalam kalimat. Dalam pertempuran itu prajurit yang luka tidak sempat diselamatkan tidak perlu mengacu kepada seorang prajurit saja. Kita tentu dapat menegaskan perbedaan jumlah dalam bahasa Indonesia. Tetapi bentuk reduplikasi tidak identik dengan bentuk jamak/pluralis karena pengulangan nomina juga mendukung makna lain. Makna reduplikasi itu dapat dirinci sebagai berikut.
1.Ketaktunggalan
2.Kemiripan
Menurut proses pembentuknya. Reduplikasi nomina dapat dirinci menjadi empat kelompok:L (1) pengulangan utuh. (2) pengulangan salim suara. (3) pengulangan sebagian. Dan (4) pengulangan yang disertai pengafiksan. Berikut ini dijasikan contoh reduplikasi nomina menurut makna dan bentuknya.
Keanekaan
Rumah-rumah
Siapa-siapa
Warna-warna
Gunung-gunung
Warna-warni
Serba-serbi
Corat-coret
Sayur-mayur
Orang-0rang tua
Jaksa-jaksa tinggi
Surat-surat kabar
Gerak-gerik
Desas-desus
Teka-teki
Kuih-muih
Bangun-bangunan
Main-main
Bertahan dengan pengulangan bentuk diatas, paham keanekaan secara berbatas juga dinyatakan lewat proses penggabungan kata sinomin, yakni yang searti, serta penggabungan bentuk mufrad dan jamak.
Ilmu pengetahuan
Tutur kata
Yatim piatu
Akal budi
Adat-istiadat
Asal-usul
Alim-ulama