Mohon tunggu...
ihdal umam
ihdal umam Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Suka Nguber, Fakir Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jalan Terjal Sartini Hanafi Lolos Anggota DPRD Ternate

30 Maret 2024   10:47 Diperbarui: 30 Maret 2024   13:17 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota DPRD Kota Ternate terpilih, Sartini Hanafi 

Ternate - Perjalanan karir politik perempuan bernama Sartini Hanafi memang penuh lika-liku dan terjal, terhitung selama 3 kali dalam momen pileg Kota Ternate dirinya ikut bertarung, baik 2014, 2019, dan 2024.

Kisahnya dimulai saat 2014, ibu dua anak itu, maju dengan bekal mengendarai partai berlambang beringin dan berhasil meraup seribu suara, namun ia harus memupus harapan karena kurang selisih angka dengan Alm. H. Djadid Ali di dapil IV Ternate Utara.

"Saya tidak patah semangat, saya tetap menjalankan rutinitas seperti biasa, berbisnis sambil kerja-kerja politik," tuturnya menceritakan pengalamannya di kediamannya di kawasan Toloko, Ternate Utara beberapa waktu lalu.

Seiring berjalan waktu sampai Ahmad Hidayat Mus (AHM) maju ikut Pilgub kedua kali di 2019, pebisnis jasa wedding organizer itu mengisahkan, masih tetap bertahan di struktur partai Golkar sebagai bendahara.

Lagi-lagi dari situ, ia harus menelan pil pahit karena kedua kalinya tersungkur di pileg, tapi bagi dirinya itu hal biasa. Sebab, perempuan yang biasa disapa Tini itu berkaca, pada AHM yang dengan segala hal luar biasa, tidak putus asa meski belum jadi gubernur. Sehingga itu adalah sosok panutan baginya.

"AHM pernah bilang ke saya, apapun torang lakukan di politik. Apapun hasilnya, itulah tong pu hasil kerja. Jadi tong tar perlu patah semangat, tetap berkarya, Insya Allah kalau tong pu kegigihan satu saat akan berhasil," ucapnya

Selama dua kali menelan pil pahit di partai Golkar, perempuan kelahiran Ternate 1973 itu kemudian mengambil keputusan yang benar-benar sakral dalam dunia politik, yaitu dengan pindah ke partai banteng alias PDI-P yang itu sangat berbeda secara ideoligis.

"Cukup berat saya mau tinggalkan Golkar karena torang ini bukan politisi kutu loncat kesana kemari bukan, karena tidak ada pikiran sama sekali pindah partai," bebernya 

"Tawaran saya kembali maju dengan Golkar itu, awalnya saya mau putuskan iya, tapi ibu Merlisa lagi-lagi komunikasi dengan saya karena dia mau maju di provinsi, saya diminta maju di Kota Ternate dengan PDI-P," terangnya.

Waktu itu Tini bilang, banyak pertimbangan sebagai orang kader partai kuning, lalu datang permintaan dari partai lain. "saya putuskan membantu dengan dasar soal perempuan, bukan persoalan partai," terangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun