Ilmu Gaib Indonesia: Praktik Pelet Mantra Cinta

Ilmu gaib bukanlah suatu hal yang asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Banyak yang masih memanfaatkan ilmu gaib sebagai salah satu sarana dalam masalah pemenuhan permintaan konsumen. Di tengah masayarakat Indonesia yang memiliki berbagaimacam suku dan kebudayaan, kita juga bisa temui berbagai macam ilmu gaib dari seluruh Indonesia. Tak heran masih ada beberapa orang yang percaya akan kekuatan ilmu gaib tersebut. Salah satu ilmu gaib Indonesia yang masih gencar digunakan adalah ilmu pelet. 

Ilmu pelet cukup banyak digunakan masyarakat Indonesia yang tak lain dan tak bukan untuk memikat pujaan hati yang sedang diidamkan.  Namun, adabaiknya kita melihat kembali darimana asal-usul sebutan mantra "pelet" ini sendiri. Masyarakat sasak memiliki salah satu kebudayaan yang sangat beragam, namun salah satu yang umum adalah kebudayaan sastra lisan. Disebut dengan sastra lisan karena penyampaiannya dilakukan dari mulut ke mulut dilihat dari medium expresinya sastra lisan merupakan kesustraan tradisional. Keberadaan sastra lisan merupakan asset yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia karena salah satu keanekaragaman yang ada di dalamnya adalah mantra "pelet" itu sendiri. 

Definisi sastra lisan ini dipandang cukup kompleks karena sastra sendiri berisi segala aspek kehidupan yang dipikirkan, dirasakan, dan dialami oleh manusia (Sangidu, 2004: 37). Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah kenyataan sosial. Sastra diciptakan pengarang berdasarkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat.  Damono (1984: 1) mendefiniskan sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium, bahasa itu sendiri ciptaan sosial. Oleh sebab itu, mantra "pelet" sendiri sudah memiliki hubungan yang lekat dengan sastra sehingga bisa dianalisis dari segi nilai-nilai luhurnya.

Pelet sendiri adalah suatu hal mistis dan digunakan bagi mereka untuk mencapai sejumlah tujuan duniawi melalui jalan pintas tanpa adanya usaha dan kerja keras. Pelet juga memiliki beberapa macam cara, misalnya bisa dijadikan jimat, ada pula langsung diberikan semacam wejangan berupa makanan, doa-doa sampai kepada pengaplikasian terhadap mantra dan langsung dilakukan pada tujuan. Pelet juga sudah mulai berkembang praktiknya di daerah Jawa dan beberapa daerah di Indonesia . 

Dengan beberapa cara dan metode yang ada semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menanamkan rasa cinta di hati sasaran. Berikut merupakan 5 contoh pelet yang digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam praktiknya.

1. Pelet Jarang Goyang

Pelet ini mulai berkembang setelah dirilisnya lagu "Jaran Goyang" yang didipopulerkan oleh Nella Kharisma yang mantranya bisa membuat korban mengalami rindu setengah mati kepada si pengguna pelet.

2. Pelet Kumbang Ali-Ali

Pelet kumbang ali-ali dipercaya sebagai jenis ilmu pelet yang berasal dari Arab dan Jawa dan menggunakan bahasa kitab suci. Efek mantra pelet yang satu ini dipercaya bisa membuat korban menjadi gila jika tidak bertemu dengan si pengguna pelet.

3. Pelet Lintrik

Pelet ini menggunakan kartu domino Belanda sebagai medianya. Mantra pelet ini juga bisa membuat korbannya menjadi jatuh cinta dan merasakan rindu yang teramat sangat. Apabila sang pengguna pelet di tolak, maka korban bisa menjadi gila.