Mohon tunggu...
Iqbal Iftikar
Iqbal Iftikar Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Wannabe

Nothing was never anywhere

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Munster, Kota Penuh Biara dan Sepeda

31 Juli 2018   09:49 Diperbarui: 31 Juli 2018   09:49 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartu Pos DE-7327694 (www.postcrossing.com)

Selain negara yang maju, Jerman juga terkenal dengan preservasi kota-kota bersejarahnya. Dari begitu banyak lokasi, setiap kota tua memiliki cerita tersendiri. 

Adapun gambar yang terlihat di kartu pos yang saya dapatkan ini adalah pusat kota Munster (seharusnya menggunakan huruf 'u' dengan diaeresis (dua titik di atas huruf), Kompasiana belum bisa melampirkan karakter khusus).

Munster, sebuah kota independen (Kreisfreie Stadt) di provinsi North Rhine-Westphalia. Kota ini dianggap sebagai pusat kebudayaan daerah Westphalia dan juga ibu kota dari daerah pemerintahan Munsterland. 

Kota ini juga terkenal sebagai tempat terjadinya pemberontakan Anabaptist saat Reformasi Protestan serta tempat penandatanganan Perjanjian Westphalia yang mengakhiri Perang 30 Tahun antara kaum Katolik dan Protestan.

Kota yang menyandang predikat kota utama (major city/Gross-stadt) pada tahun 1915 dengan lebih dari 100 ribu penduduk, kini ditinggali lebih dari 300 ribu penduduk. 

Termasuk di dalamnya 55 ribuan pelajar yang sebagian besar datang dari luar kota. Munster kini menjadi ibu kota sepeda di Jerman karena lalu lintas sepeda yang lebih tinggi dari kendaraan bermotor.

Sekilas Sejarah

Nama Munster diambil dari bahasa latin Monasterium yang berarti biara. Penamaan daerah tersebut bermula dari Raja Lombardia, Charlemagne (kelak menjadi Kaisar Romawi Suci/Holy Roman Emperor) yang mengutus seorang misionaris bernama Ludger ke daerah yang kini menjadi Munsterland di tahun 793. Selama diutus, Ludger mendirikan sekolah dan katedral di Munster hingga dia diangkat menjadi uskup Munster.

Lukisan Kota Munster abad 16 oleh Georg Braun dan Frans Hogenberg.
Lukisan Kota Munster abad 16 oleh Georg Braun dan Frans Hogenberg.
Memasuki abad pertengahan, Munster yang terletak di pinggir sungai Aa menjadi kota penting dalam peradaban Eropa. Ketika itu, kota dipimpin oleh Pangeran Keuskupan Munster (Prince-Bishopric of Munster) yang ditunjuk langsung oleh Kaisar Romawi Suci. 

Munster tergabung dalam Liga Hanseatik yang menguasai pantai utara Belanda, Jerman dan Polandia kini.

Dapat dilihat bahwa Munster adalah salah satu kekuatan Kekaisaran Romawi Suci (Katolik Roma) di Westphalia. Saat Martin Luther menginisiasi Reformasi Protestan tahun 1517, konflik antara kubu Katolik Roma dan Protestan mulai mencuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun