Mohon tunggu...
Ifatul Mardiyah11
Ifatul Mardiyah11 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - อิฟา☀️

stay healthy 🤗

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi (Berjuang untuk Mimpi)

30 November 2021   09:00 Diperbarui: 30 November 2021   09:04 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel bergenre Biografi karya Anom whani wicaksana ini menceritakan tentang seorang maestro campursari atau bisa disebut dengan Didi Kempot dan banyak orang menyebutnya dengan The Godfather of Broken Heart. Sebagian lainnya memanggilnya dengan sebutan lord Didi, ada juga yang menyebutnya sebagai Bapak patah hati. Namun, apapun julukannya Didi Kempot tidak merasa keberatan dengan semua itu.

Seorang Didi Kempot tidak langsung menjadi penyanyi terkenal dan populer. Kesuksesannya ia mulai dari bawah dengan semangat yang sangat tinggi. Didi Kempot memulai kariernya menjadi seorang pengamen jalanan di kot Solo, Jawa Tengah. Hingga saat ini kariernyapun menuai kesuksesan sebagai musisi. Ia di idolakan oleh berbagai kalangan, mulai dari para pejabat, orang-orang kaya, orang-orang jalanan, dan warga tidak mampu. Berkat kegigihannya dalam bermusik dan menciptakan lagu, Didi Kempot mampu menembus perusahaan rekaman. Ia banyak merilis lagu serta album, hingga namanya melambung di masyarakat.

Namun, dipuncak kariernya takdir berkata lain, Didi Kempot menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 5 Mei 2020. Kepergiannya menjadi duka terdalam bagi keluarga dan para penggemar. Jalan hidup seorang Didi Kempot bisa di jadikan contoh bahwa mimpi bisa diraih jika kita melakukan suatu perjuangan, keyakinan serta keberuntungan. Masyarakat tidak akan melupakan sosok Didi Kempot dan karya-karyanya. Selamat tinggal Lord Didi.

Kekurangan Novel

Menurut kami, novel ini sudah cukup bagus dan lengkap. Namun, visualisasi dalam novel terlalu monoton dan tidak berwarna sehingga dapat membuat pembaca lebih mudah bosan

Kelebihan Novel

Novel ini menginspirasi pembaca aagr tidak mudah menyerah, menambah wawasan pembaca mengenai musik campursari dan alur cerita mudah dipahami, banyak mencantumkan karya Didi Kempot serta menggunakan beberapa kalimat bahasa Jawa yang sudah disertakan juga dalam bahasa Indonesia.

Saran 

Menurut kami novel ini sudah bagus, hanya saja visualisasi di novel tersebut lebih baik jika berwarna agar lebih menarik pembaca untuk membaca novel ini.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun