Mohon tunggu...
Ifa Aris Suminingtyas
Ifa Aris Suminingtyas Mohon Tunggu... Apoteker - sedang belajar di Magister Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Apoteker

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Implementasi Expert System Diagnose, Inovasi Pelayanan Farmasi Berbasis Artificial Intellegence

22 Mei 2022   11:53 Diperbarui: 22 Mei 2022   11:55 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : medomand.com

Kelebihan dan kekurangan penggunaan Expert System Diagnose (ESD)

Sebagai sebuah sistem, ESD ini mempunyai banyak kelebihan. Penggunaan ESD ini sangat mendukung dalam upaya penggunaan obat secara lebih rasional meliputi aspek 4 Tepat dan 1 Waspada yaitu tepat indikasi, tepat dosis, tepat kondisi pasien, tepat penggunaan dan waspada terhadap efek samping yang mungkin timbul (4). ESD ini juga dapat diterapkan kepada pasien umum maupun asuransi. Bahkan untuk pasien dengan sistem pembiayaan yang ditanggung asuransi,  penggunaan ESD ini dapat lebih bisa mengontrol biaya obat yang harus ditanggung oleh perusahaan asuransi. Bagi pasien umum, penggunaan obat secara rasional menjadikan biaya pengobatan lebih terukur, menghindarkan pasien dari obat mahal, maupun peresepan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Dengan kata lain penggunaan ESD ini dapat untuk menekan biaya yang tidak seharusnya dikeluarkan oleh pasien.

Kekurangan dari sistem ini adalah perlu adanya pengujian yang lebih jauh tingkat akurasi atau kinerja softwarenya. Kembali pada konsep dasarnya, ESD ini adalah konsep artifisial intelegensia yang dibuat oleh manusia yang berkompeten di bidang kedokteran dan kefarmasian. Dengan demikian, kemampuan dan performanya bisa sangat berpengaruh terhadap output yang didapatkan. Sistem ini juga membutuhkan updating secara berkala, mengingat dalam prakteknya, permasalahan-permasalahan, penyempurnaan database, pembaruan formularium dan berbagai aspek pendukungnya harus benar-benar valid dan pemenuhan aspek ini dipandang cukup rumit, bahkan membutuhkan proses kolaborasi dari banyak pihak yang berkepentingan.

Pemilihan obat dari penggunaan ESD ini tidak lagi dapat mempertimbangkan keinginan pasien, maupun prescriber. Ini dapat dianggap sebagai kelebihan sekaligus kekurangan dari sistem ESD. Mengapa demikian? Pemilihan obat tidak lagi melibatkan keinginan dan subyektifitas prescriber.  Dalam berbagai kasus masih banyak dijumpai pula pasien yang mengintervensi prescriber dengan meminta obat-obat tertentu atas dasar fanatisme dan keinginan, bukan atas dasar indikasi medis. Dengan implementasi ESD, fenomena semacam itu dapat diminimalisir.

 

Optimalisasi Fungsi Formularium Nasional (Fornas) Sebagai Payung Hukum dan Database Expert System Diagnose (ESD)


Formularium Nasional (Fornas) adalah daftar obat yang disusun berdasarkan bukti ilmiah mutakhir oleh Komite Nasional Penyusunan Fornas, Kementrian Kesehatan RI. Obat yang masuk dalam daftar obat Fornas adalah obat yang paling berkhasiat, aman, dan dengan harga terjangkau yang disediakan serta digunakan sebagai acuan untuk penulisan resep dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN (5). Menurut penulis penggunaan Fornas ini bisa digunakan untuk database dasar pada penerapan ESD ini. Namun demikian data di Fornas juga masih dipandang sangat perlu untuk diperbarui sehingga jenis dan merk obatnya bisa lebih lengkap dan memberikan cukup banyak pilihan. Misalnya: pada obat Parasetamol, ESD tidak mengunci pilihan pada Parasetamol sebagai Obat Generik Berlogo (OGB) melainkan diberikan pilihan brand name lain dalam beberapa tingkatan harga yang dapat dipilih pada sistem. Contoh: Parasetamol OGB (pilihan bawah), Sanmol (pilihan tengah), Tempra (pilihan atas).

 

Potensi Permasalahan pada Penggunaan Expert System Diagnose (ESD)

Akurasi sistem dan formularium tentunya akan menjadi masalah utama dalam implementasi ESD.  Hal ini dikarenakan ESD adalah sistem kecerdasan buatan yang  dibuat untuk mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer. Komputer diharapkan dapat menyelesaikan masalah sebagaimana yang dilakukan oleh para ahli. Fungsi formularium adalah sebagai database obat yang dijadikan rujukan pemilihan obat sesuai dengan diagnosisnya.

Penerapan ESD ini akan menyingkirkan potensi-potensi permasalahan, kepentingan yang selama ini sangat lekat dalam bisnis farmasi. Dengan demikian menurut penulis, implementasi ESD ini tidak akan berjalan semudah membalikkan telapak tangan. Sebagai sebuah sistem, ESD sangat mungkin untuk dibuat, namun demikian menyingkirkan berbagai kepentingan sejak penyusunan formularium hingga intervensi terhadap seleksi obat dalam ESD ini akan menjadi persoalan yang tidak mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun