Mohon tunggu...
Musrifah Ips
Musrifah Ips Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Diam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

1 Mei 2018

2 Juni 2018   00:45 Diperbarui: 2 Juni 2018   01:01 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perbedaan adalah hal biasa namun, banyak perbedaan yang membuat mereka berseteru. Ada keganjilan di hati yang membuat dia jauh dari mu. Jauhnya membawa diri  pada pertanyaan ya, pertanyaan mengapa dia seperti itu. Rasa penasaran membawa diri pada argumen yang bermacam-macam, Juga makna yang berbeda-beda.

Perbedaan mereka tentang apa yang kau ajukan tidak semuanya salah namun, tidak semua argumen mereka bisa kau ubah hanya dengan kata-kata. Mereka telah terbiasa berfikir seperti itu tentang mu. Negatif ya, memang kebanyakan pemikiran mereka negatif pada mu. Jangankan mereka bagian dari dirimu juga menganggap mu bersalah. Tanpa kamu sadari perusak mu yang dari luar tidaklah lebih berbahaya daripada yang kini ada bersama mu. 

Dialah yang bersama mu, yang merasa dirinya tidak ada. Ya, dia yang kini menjadi bagian dari dirimu. Yang merasa tindakan mu adalah hal yang salah. Bisakah kamu tersenyum padanya dan meyakinkannya bahwa dia juga bagian dari mu.

Tahukah sahabat ada hal yang ingin aku bagi pada dia yang mau mengerti. Pada dia yang mau berdiam sejenak dalam kesunyian. Sahabat ada yang ingin aku sampaikan bersama hembusan angin malam. Sedikit kata-kata yang menjadikan malam ini berlalu dengan kegelisahan. Sedikit ingin aku jelaskan namun hanya pada mereka yang faham akan kesendirian. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun