Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerbung 4: Sari dan Candra (Cinta dan Terpisah) Part.4 Semua demi; Keluarga

7 Juli 2020   17:51 Diperbarui: 21 Juli 2020   22:20 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cahaya mentari pagi mulai tumbuh di langit upuk Timur. Di iringi kokokan suara ayam jago yang saling bersahutan dari halaman tiap rumah warga Desaku. Para warga sudah harus bangun dan mulai beraktivitas, Ada yang sedang menuju ke Kali, ada yang sudah berangkat ke Kebun guna menderes Karet, ada yang menyapu halaman rumah dan ada juga yang memasak di dapur rumah mereka. Begitu ramainya suara di pagi hari ini, begitu berbeda apabila sudah memasuki waktu siang hari yang begitu hening dan sepi. 

Aku hidup di Desa yang mayoritasnya adalah Petani. Mulai dari Petani Perkebunan Karet, Kopi dan bahkan ada Petani Sayuran, Buah, dan Cabai / Cabe. 

.....

"Baru bangun Can..?" Tegur Mang Herman, yang baru pulang mandi di Kali.

"Udah dari tadi Mang, Ini lagi ngopi. Sini mampir ngopi Mang.?" Sahutku.

"Gak ah. Nanti aja Can. Mamang mau ganti baju dulu, terus mau langsung berangkat ke kebun. Hari ini mamang ngupah orang mutir kopi(Panen Kopi)." 

"Oo.. hm..! Masih perluin orang gak mang?"

"Kenapa, kamu mau.. Can?, emangnya hari ini kamu gak kerja?" 

"Hari ini Candra libur mang. Hm..! Kalo cuman sehari si.. Candra bisa bantu mamang panen Kopi. Tapi kalo besok? Candra masuk kerja mang."

"Oo. Hm.. yaudah, kalo kamu mau. Udah siap-siap sana! Biar nanti berangkat ke kebunnya bisa bareng sama mamang."

"Iya mang. Terima kasih sebelumnya mang. Hehe" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun