Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerbung 5 | Perantau Terlanjur Pulang

3 Juni 2020   17:17 Diperbarui: 3 Juni 2020   18:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 " oh tadi, temen kamu yang minta tolong ibu. Tolong bangunin kamu? Takutnya kelewatan sahur. Tadi pas kamu udah tidur."

 "Ooh.. yaa sekali lagi terima kasih bu." 

 "Iya dek." Ibu warung itu pun kembali ke tempatnya. 

 Setelah sahur, aku pun membangunkan bobi yang masih tidur di dalam kabin mobil. Setelah bobi bangun, kami pun langsung melanjutkan perjalanan. 

 "Kau nek minta tolong samo bibik warung kandek bangunke aku tadi bob?"

 "Oh io.. aku takut kau kelewatan sahur sun. Sayang kan kalo bolong? Kan tinggal 4 hari lagi."

 "Oh iyo. Terimo kaseh bob." 

 Mobil pun terus menjajahi jalan tol lampung, akhirnya kami turun di gerbang tol sidomulyo, Dari sidomulyo, setelah masuk ke bandar lampung. Kami masuk jalan yang mengarah kabupaten tanggamus. 

 Sekitar pukul 2 siang, mobil kami berhenti di rumah makan kabupaten Kota Agung. Di karenakan ingin istrirahat sekalian mandi, dan bobi juga ingin makan. Sedangkan aku yang puasa duduk di lesehan depan warung rumah makan, sembari memaikan handphone. 

 Nada dering handphone ku berbunyi, ternyata ada panggilan dari abdi di serang. Aku pun bergeegas mengangkat telepon. 

 "Assalammuallahikum bosku." Tegur abdi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun