Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerbung 5 | Perantau Terlanjur Pulang

3 Juni 2020   17:17 Diperbarui: 3 Juni 2020   18:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Oh iaa  .. silakan!" Sahut salah satu supir.

 Akhirnya aku pun merebahkan diri di saung warung. Dengan jaket yang ku gumpal-gumpal menjadi bulat, supaya bisa ku jadikan bantal. Ku coba pejamkan mata sejenak, di iringi ramainya canda tawa para supir yang sedang main kartu.

 Dalam hati ku bergumam, yang lain sekarang lagi apa ya? Hm.. diko sama abdi gak ada kabar dari tadi siang? Di grup whatsapp juga sepi. Hm..! Mungkin lagi pada sibuk. So hari ini kan kami berpisah, akibat sama-sama putus kerjaan. 

 Aku pun tak bisa tidur, handphone ku tinggalkan di dalam kabin mobil. Ku buka lagi mata, ku cermati tenda saung warung. Yang terbuat dari anyaman bambu, dan terpal. Ku lihat ibu penjaga warung juga belum tidur, masih asik ngobrol dengan bapak-bapak supir yang parkir dan mampir di warung ini. 

 Kembali ku pejamkan mata, hatiku mulai bergumam lagi. Hm.! Semoga selamat sampai tujuan. Dan gak ada hambatan. Ini puasa udah mau masuk H-4 semoga aja puasa bisa pul lah. Tuturku.

Dan akhirnya aku tertidur, terbawa kealam dunia mimpi. Tak terasa kakiku di gerak-gerakkan oleh ibu warung. 

 "Dek, dek..?" 

 "Hmm.. iyaa" sembari membuka mata yang masih sedikit ngantuk.

 "Sahur..? Uda jam 3 lewat?" 

 "Oo iya bu, terima kasih. Hm.. ada air buat basuh muka bu?" Aku yang langsung mencoba menegakkan badan.

 "Oh ada. Itu kebelakang, ada ember berisi air."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun