Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sembilan Pelajaran dari Ridwan Kamil

1 Maret 2016   08:31 Diperbarui: 1 Maret 2016   08:38 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Walikota Bandung Ridwan Kamil memutuskan untuk tidak maju pada Pilgub DKI 2017. (Foto : www.republika.co.id)"][/caption]

Oleh:

IDRIS APANDI

 

Akhirnya, melalui konferensi pers yang dilaksanakan tanggal 29 Februari 2016, Walikota Bandung Ridwan Kamil (RK) memutuskan untuk tidak maju pada Pilgub DKI 2017. Keputusannya tersebut disambut gembira oleh warga Bandung dan para netizen yang mayoritas menginginkannya untuk tetap memimpin Bandung sampai masa jabatannya selesai tahun 2018. Keputusannya tersebut di satu sisi menyenangkan warga Bandung, tetapi di sisi lain membuat banyak warga DKI “patah hati” karena mengharapkan RK memimpin Jakarta.

Sikap Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil tersebut sebenarnya sudah banyak diprediksi oleh banyak kalangan, tetapi sikap resminya tersebut, semakin mempertegas bahwa prediksi tersebut benar adanya. Selain itu, sikapnya yang elegan tersebut telah menjadikan dirinya makin populer dan dicintai warga Bandung, serta makin diperhitungkan sebagai calon pemimpin masa depan.

Dalam pandangan Penulis, ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari sikap RK tersebut. Pertama, komitmen. Meskipun beberapa hasil polling mengatakan bahwa popularitasnya di Jakarta mencapai 60% dan elektabilitasnya mencapai 20%, RK tidak tergoda maju pada Pilgub DKI 2017 karena berkomitmen untuk menyelesaikan tugasnya sampai 2018 sesuai dengan kontrak politiknya bersama warga Bandung. RK juga tidak ingin meninggalkan berbagai program yang saat ini tengah dilakukan dalam membenahi kota Bandung untuk mewujudkan visi Bandung Juara.

Kedua, tanggung jawab. Keputusan Kang Emil tidak maju pada Pilgub DKI sebagai bentuk menunaikan tanggung jawabnya terhadap warga Bandung. Kang Emil tidak ingin pembangunan di Bandung menjadi “cacag nangkaeun” (pribahasa sunda) yang artinya tidak jelas penyelesaiannya yang tentunya akan merugikan dirinya sebagai pemimpin dan warga Bandung pada umumnya. Kang Emil tidak ingin mengorbankan kepentingan warga Bandung demi memenuhi kepentingan dan ambisi pribadinya, karena warga Bandung telah mengamanatkan kepada dirinya untuk melakukan berbagai pembangunan di kota Bandung sampai masa jabatannya tuntas 2018.

Ketiga, aspiratif. Keputusannya untuk tidak maju pada Pilgub DKI 2017 juga didasari oleh berbagai aspirasi yang disampaikan oleh tokoh politik, tokoh masyarakat, warga Bandung, dan para netizen. Sebuah hasil polling menyatakan bahwa 90% warga Bandung tidak menghendaki dirinya maju pada Pilgub DKI 2017. Warga Bandung menghendaki agar Kang Emil menuntaskan masa kepemimpinnannya sampai 2018, karena warga Bandung masih membutuhkan dirinya untuk membangun kota Bandung.

Pemimpin yang dikenal aktif di berbagai media sosial tersebut juga membuka jejak pendapat untuk menampung aspirasi para netizen. Ribuan komentar yang masuk mengharapkan agar RK tetap memimpin Bandung sampai masa jabatannya selesai. RK tidak perlu maju pada Pilgub DKI, lebih baik, nanti maju pada Pilgub Jabar menggantikan Ahmad Heryawan, bahkan banyak yang mendo’akannya menjadi presiden.

Keempat, santun. Sebelum secara tegas menyatakan sikapnya untuk tidak maju pada Pilgub DKI 2017, RK menyambangi para ketua partai politik, tokoh politik seperti Presiden Jokowi, Gubernur DKI Ahok yang juga akan maju pada Pilgub DKI, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang digadang-gadang maju pada Pilgub DKI, mantan Menpora Adhyaksa Dault dan pengusaha Sandiaga Uno yang disebut-sebut akan maju pada Pilgub DKI 2017. RK meminta berbagai masukan dan pertimbangan dari mereka sebelum mengambil keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun