Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

PON dan Pendidikan Karakter

16 September 2016   20:53 Diperbarui: 16 September 2016   21:39 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo dan Maskot PON XIX Jabar (Gambar : bola.com)

Oleh:

IDRIS APANDI

Jawa Barat mendapat kehormatan menjadi tuan tuan rumah Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX yang berlangsung dari tanggal  17 sampai dengan 29 September 2016. Sebanyak 44 cabang olah raga diperlombakan, 756 nomor pertandingan, memperebutkan 756 medali emas, 756 medali perak, dan 979 medali perunggu.

Sebagai tuan rumah, Jawa Barat telah menyiapkan berbagai persiapan agar pelaksanaan PON berjalan sukses dan tentunya meraih gelar juara umum sesuai dengan mottonya “Jabar Kahiji” dan “Berjaya di Tanah Legenda.” PON adalah ajang bertanding dan berlombanya para atlet terbaik yang menjadi wakil dari 34 provinsi se-Indonesia. Mereka menyiapkan para atletnya dengan serius agar dapat meraih juara.

Dalam konteks pendidikan karakter, ada beberapa nilai pendidikan karakter yang dapat diambil dari pelaksanaan PON. Pertama, menyambut tamu dengan baik.para atlet yang datang ke Jawa Barat adalah tamu yang harus disambut dan dihormati. Oleh karena itu, Jawa Barat sebagai tuan rumah tentunya telah mempersiapkan diri  menyambut para duta olah raga pada pesta olah raga terbesar di Indonesia tersebut. Sekian banyak panitia dan pemandu disiagakan. Berbagai venuepertandingan, penginapan, dan hotel pun sudah disiapkan. Tidak lupa tempat wisata dan tempat perbelanjaan siap-siap menyambut tamu yang datang ke kota Bandung atau kota-kota lainnya di Jawa Barat.

Pihak yang datang ke Jawa Barat bukan hanya para atlet dan offisialnya, tetapi juga para pendukung yang ingin menonton dan memberikan dukungan secara langsung kepada atlet dari daerahnya. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sampai mengerahkan pelajar untuk menjadi relawan untuk membersihkan venue-venuepertandingan di kota Bandung. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan, agar para tamu yang datang ke kota Bandung merasa nyaman selama mengikuti PON. Bukankah memuliakan tamu adalah salah satu ciri orang beriman?

Kedua, sportivitas.Setiap atlet yang bertanding atau berlomba tentunya ingin menjadi juara. Aroma persaingan pun tidak terelakkan. Persaingan adalah hal yang lumrah dalam sebuah kompetisi. Justru hal itu yang membuat sebuah pertandingan atau perlombaan menjadi menarik dan menegangkan.

Walau demikian, persaingan tersebut harus menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. Jangan sampai menghalalkan segala cara untuk menjadi juara. Jangan sampai gelaran PON diwarnai oleh kasus doping atau tindakan yang tidak terpuji karena hal tersebut akan merusak semangat dari olah raga.

Jika ingin menjadi pemenang, maka seorang atlet harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, rajin berlatih, dan menggunakan strategi yang baik. Ketika lawan bermain lebih baik dan menjadi pemenang, maka dia harus menerimanya secara sportif dan juga menghomati keputusan wasit. Dia banyak belajar dari kekalahannya, dan berlatih lebih keras untuk meningkatkan kemampuannya sebagai bekal bertandung di kompetisi berikutnya.

Ketiga, kerja keras.Setiap atlet yang bertanding atau berlomba tentunya bekerja keras untuk membela panji daerahnya masing-masing. Istilahnya, seorang atlet akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk dapat memenangkan pertandingan. Alangkah Indahnya jika kerja kerasnya tersebut berbuah medali emas, perak, atau perunggu. Dengan demikian, nama diri dan daerahnya pun akan terangkat. Dan Bonus pun siap-siap mengalir sebagai bentuk penghargaan atas prestasinya.

Keempat, kerjasama.Dalam olah raga khususnya yang dimainkan secara tim seperti sepak bola, bola volly, atau bola basket tentunya diperlukan kerjasama tim. Tim yang hebat disamping memiliki pemain-pemain yang berkualitas juga memiliki kerjasama tim yang kuat. Sehebat apapun seorang pemain, jika tidak mendapatkan dukungan dari rekan satu timnya, maka dia tidak akan mampu memenangkan petandingan. Di dalam kerjasama yang baik pun terdapat sebuah komunikasi dan saling pengertian antara berbagai pihak terkait, serta mampu meredam ego masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun