Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Materi dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Pancasila Ideal untuk Gen Z

5 Oktober 2025   09:38 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:44 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Strategi Guru: Menjadi Fasilitator Nilai, Bukan Sekadar Penyampai Materi

Guru Pancasila ideal bukanlah pengkhotbah nilai, tetapi penumbuh kesadaran. Ia bukan "penceramah," tapi "pendamping proses berpikir."
Strateginya harus adaptif, kreatif, dan partisipatif.

  1. Gunakan pendekatan dialogis.
    Biarkan murid berbicara, berpendapat, dan berdebat sehat. Misalnya, ketika membahas "kebebasan dan tanggung jawab," guru bisa memantik diskusi dari contoh nyata seperti ujaran kebencian di media sosial.

  2. Gunakan media digital.
    Video pendek, podcast, atau simulasi daring bisa menjadi alat ampuh. Guru bisa mengajak murid membuat vlog reflektif bertema "Pancasila dalam keseharian."

  3. Gunakan model pembelajaran berbasis proyek dan masalah (PjBL dan PBL).
    Misalnya proyek "Sekolah Ramah Keberagaman" di mana siswa merancang kegiatan yang menumbuhkan toleransi dan empati.

  4. Berikan ruang refleksi personal.
    Di akhir pembelajaran, biarkan murid menulis jurnal reflektif sederhana: "Nilai Pancasila apa yang paling aku rasakan hari ini?"

Dengan cara itu, Pancasila bukan lagi pelajaran "berat" yang hanya muncul saat jam tertentu, tetapi menjadi way of life yang tumbuh dari pengalaman mereka sendiri.

Penutup: Pancasila Harus Dihidupkan, Bukan Dihafalkan

Mendidik Gen Z dengan Pancasila berarti mengajak mereka berdialog dengan zamannya. Tugas guru bukan menjejalkan nilai, tapi menuntun anak menemukan relevansinya sendiri.

Pendidikan Pancasila ideal bukan tentang seberapa banyak sila bisa dihafal, melainkan seberapa dalam nilai-nilai itu tumbuh dalam tindakan dan keputusan mereka.

Dan di situlah keindahan sejati pendidikan: ketika nilai luhur bangsa bukan sekadar bahan ujian, tapi cahaya yang menuntun generasi muda menjalani hidup yang bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun