Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Deep Teaching dan Deep Learning; Dua Sisi dari Satu Koin Pendidikan untuk Memanusiakan Manusia

25 September 2025   23:15 Diperbarui: 25 September 2025   23:15 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DEEP TEACHING DAN DEEP LEARNING; DUA SISI DARI SATU KOIN PENDIDIKAN YANG MEMANUSIAKAN MANUSIA

Oleh Idris Apandi, Penulis Buku Memahami Deep Learning Tanpa Pening

Pendahuluan

Bayangkan seorang guru masuk kelas, menyalakan spidol, menulis definisi di papan tulis, lalu menyuruh murid menghafal. Sepuluh tahun lalu mungkin cara ini masih dianggap lumrah. Tetapi hari ini, di era digital di mana informasi berlimpah hanya dengan sekali klik, apakah cara itu masih cukup?

Jawabannya: tidak. Murid kita tidak butuh sekadar definisi. Mereka butuh bimbingan agar bisa memahami, menghayati, dan mengaitkan ilmu dengan hidupnya. Inilah yang disebut dengan deep teaching.

Ki Hajar Dewantara sudah lama mengingatkan kita lewat falsafahnya: "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani."
(Guru di depan memberi teladan, di tengah membangun semangat, dari belakang memberi dorongan.) Kalimat ini seperti peta jalan. Guru bukan sekadar "pemberi materi", tetapi "pemberi arah".

Apa Itu Deep Teaching?

Deep teaching bisa disebut sebagai seni mendidik dengan hati, mengajar dengan rasa, untuk memanusiakan manusia. Di sini, guru tidak hanya fokus menyelesaikan silabus, tetapi berusaha membuat ungaian benar-benar hidup. Kalau surface teaching hanya mentransfer informasi, deep teaching mentransformasi murid. Bedanya seperti memberi ikan dengan mengajarkan cara memancing---bahkan mengajak murid memahami ekosistem ungai tempat ikan hidup.

Albert Einstein pernah berkata:  "Pendidikan bukan soal menghafal fakta, tapi melatih pikiran untuk berpikir". Nah, deep teaching persis ke situ arahnya: membuat murid berpikir kritis, merasakan nilai, lalu bertindak dengan kesadaran.

Guru dan Penghayatan Tugas

Lalu apa kaitannya dengan profesionalisme guru?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun