Agar bahan ajar benar-benar mendukung pembelajaran mendalam, guru perlu memperhatikan beberapa teknik dalam penyusunannya:
- Analisis Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran
Guru harus merujuk pada capaian pembelajaran yang berlaku. Dari situ diturunkan tujuan spesifik, misalnya: "Murid mampu menunjukkan sikap gotong royong dalam kegiatan sehari-hari."
- Identifikasi Aktivitas yang Relevan
Pilih aktivitas yang dapat membantu murid mencapai tujuan. Aktivitas harus kontekstual, sesuai usia, dan menantang murid untuk berpikir kritis.
- Susun Alur Aktivitas dengan Tahapan Belajar
- Mengamati (observasi, membaca kasus, menonton video).
- Menanya (diskusi, mengajukan pertanyaan).
- Mencoba/Mengumpulkan data (eksperimen, simulasi, wawancara).
- Mengolah & Menganalisis (diskusi kelompok, peta konsep).
- Menyimpulkan & Merefleksi (laporan, presentasi, menulis refleksi).
- Rancang Instrumen Bahan Ajar
Bentuk bahan ajar bisa berupa LKPD dengan kolom pengamatan, pertanyaan pemantik, tabel analisis, dan ruang refleksi. Bisa juga berupa panduan proyek dengan langkah kerja dan rubrik penilaian.
- Integrasikan dengan Konten
Aktivitas harus tetap berpijak pada konsep dasar. Guru perlu memastikan aktivitas tidak melenceng jauh dari kompetensi yang dituju.
Strategi Implementasi di Kelas
Menyusun bahan ajar berbasis aktivitas murid hanyalah langkah awal. Tantangan berikutnya adalah bagaimana mengimplementasikannya di kelas. Beberapa strategi yang bisa ditempuh guru antara lain:
- Gunakan Model Pembelajaran yang Tepat
Activity based akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan model seperti Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL), Inquiry, atau Discovery Learning.
- Bangun Lingkungan Belajar yang Kolaboratif
Aktivitas akan lebih hidup jika murid bekerja dalam kelompok, berdiskusi, dan saling berbagi pengalaman. Guru perlu menata kelas agar kondusif untuk interaksi.
- Berikan Pertanyaan Pemantik
Pertanyaan yang menantang dan terbuka akan membuat murid berpikir lebih dalam. Misalnya: "Apa dampaknya jika di ekosistem tidak ada pengurai?" atau "Bagaimana gotong royong bisa mencegah konflik sosial?"
- Lakukan Refleksi Bersama
Setelah aktivitas, penting mengajak murid merefleksikan apa yang dipelajari, bagaimana perasaan mereka, dan apa manfaatnya. Refleksi membuat pembelajaran lebih bermakna.
- Gunakan Penilaian Autentik