Kesulitan ekonomi yang dihadapi saat ini selain perlu dihadapi dengan semakin meningkatkan kreativitas dan kerja keras dalam berikhtiar juga disertai dengan doa dan keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan rezeki kepada setiap makhluk-Nya yang ada di bumi. Tuhan tidak mengubah nasib suatu kaum, jika kaumnya tidak mau mengubahnya.
Sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Pada kondisi saat ini rasa kemanusiaan kita dipanggil. Dalam mengupayakan masyarakat yang mengalami kesulitan, pemerintah menyiapkan Bantuan Sosial (Bansos). Walau demikian, alangkah baiknya sesama tetangga dan sesama saudara saling memperhatikan. Bagi yang memiliki kelebihan materi sangat disarankan untuk membantu dan bagi yang tidak bisa membantu secara materi, minimal mendoakan dan menguatkan mentalnya. Jika ada tetangga yang terkena Covid-19, jangan sampai dikucilkan, tetapi didoakan, diberikan motivasi, dikuatkan hati dan mentalnya, dan gotong royong dibantu kebutuhan hidupnya selama isolasi mandiri.
Covid-19 dikategorikan sebagai musibah nonalam yang berdampak luar biasa terhadap kemanusiaan. Selain banyak menyebabkan kematian juga menyebabkan menurunnya ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, kalau ada oknum yang mengorupsi bansos sama saja dengan menghianati Pancasila khususnya sila kedua.
Sila ketiga Persatuan Indonesia. Pandemi Covid-19 yang saat ini ditangani oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota dengan melibatkan aparat TNI, POLRI, serta instansi lainnya. Masyarakat perlu mendukung berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dengan menaati prokes atau ketentuan yang telah ditentukan.
Pandemi yang telah memasuki tahun kedua ini telah menyebabkan kelelahan yang luar biasa dari para aparat yang bertugas di lapangan. Banyak petugas atau nakes yang terpapar Covid-19 bahkan gugur saat melaksanakan tugas. Semua pihak harus bersatu dalam menghadapi pandemi ini. Sikap saling menyalahkan atau sikap abai terhadap aturan yang telah ditetapkan akan membuat pandemi ini semakin sulit untuk diatasi.
Sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Setiap kebijakan terkait penanganan pandemi tidak hanya diputuskan oleh satu pihak. Pemerintah mendengarkan aspirasi dan pendapat dari berbagai pihak agar kebijakan tersebut secara operasional dan tidak merugikan masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi berubah-ubah karena disesuaikan dengan kondisi pandemi. Intinya, negara harus menjadi "penjaga malam" bagi rakyatnya dalam setiap situasi, termasuk dalam kondisi pandemi. Rasa aman dan keselamatan rakyat harus menjadi hal yang utama.
Sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dampak pandemi terasa oleh seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penanganan pandemi harus dirasakan oleh semua warga masyarakat. Bansos yang disalurkan harus dipastikan diterima oleh yang berhak. Penyalurannya harus diawasi dengan ketat jangan sampai dikorupsi (lagi) oleh oknum pejabat atau aparat. Dengan menjadikan Pancasila sebagai inspirasi solusi di masa pandemi semoga bisa mempercepat penanganan pandemi dan semoga pandemi segera berakhir di negeri ini.