Orang yang berada dalam di ambulan, hampir dipastikan kondisi jiwanya tidak tenang. Sopir ambulan harus cekatan sekaligus hati-hati membawa pasien ke rumah sakit atau ke rumah duka. Pengantar pasien atau jenazah kondisi hatinya pasti sedih. Aku sendiri pernah merasakan naik mobil ambulan, yaitu saat aku membawa jenazah ayahku dari sebuah klinik di Tangerang ke rumahku di Bandung tahun 2017.
Cukup sekali saja naik ambulan. Aku merasakan, suara sirine yang menyertai laju mobil ambulan semakin membuat suasana mencekam. Hampir dipastikan tidak ada orang yang turun dari mobil ambulan wajahnya sumringah. Justru yang tampak adalah wajah yang sedih, tegang, khawatir, atau minimal kurang bergairah.
Kedua, suara sirine ambulan seolah berpesan kepadaku agar tetap menaati protokol kesehatan. Jaga imun tubuh dan jaga kesehatan karena sehat itu mahal dan berharga. Pasien Covid-19 sudah banyak bergelimpangan di rumah sakit. Jangan sampai Anda menyusul dirawat di rumah sakit. Naudzubillaah. Dari konteks religi, adalah benar segala sesuatu yang menimpa seorang hamba adalah ketentuan dari Allah SWT. Walau demikian, dia wajib berikhtiar agar terhindar dari musibah.
Waspada perlu tapi jangan takut berlebihan atau paranoid terhadap Covid-19, karena kekhawatiran yang berlebihan justru membuat batin tidak tenang. Setelah semua ikhtiar duniawi telah dilakukan, maka perlu dikuatkan dengan mendekatkan diri kepada-Nya.
Aku sendiri mencoba mensugesti diriku untuk tetap sehat dengan meningkatkan ibadah, khususnya dengan meningkatkan membaca Al-Qur'an. Dengan kata lain, membaca Al-Qur'an sebagai terapi rohani. Saat membaca Al-Qur'an, batinku terasa tenang.
Selain meningkatkan imun tubuh, saat ini yang perlu ditingkatkan adalah iman. Musibah yang terjadi saat ini merupakan ketentuan dari Allah SWT. Saat imun kuat, iman ditingkatkan, maka lahir batin kita Insya Allah akan aman. Setiap orang tentunya punya cara masing-masing menjaga imun dan imannya. Intinya semua ingin selamat.
Belum ada pihak yang bisa memastikan kapan Pandemi ini berakhir. Pemerintah beserta pihak terkait hanya bisa berikhtiar untuk menangani pandemi ini. Mari bantu jangan sampai sirine ambulan terus berbunyi dengan cara tubuh tetap sehat.Â
Jika sakit tidak sampai dirawat di rumah sakit apalagi hingga meregang nyawa di rumah sakit. Saat sirine ambulan tidak berbunyi, maka bisa jadi tanda kasus Covid-19 menurun dan sopir-sopir ambulan bisa sejenak istirahat.