Mohon tunggu...
Idris
Idris Mohon Tunggu... Guru - Hidup disayang mati dikenang

Sang Penembus Kabut

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kuliah atau Kerja Dulu?

14 Oktober 2021   13:33 Diperbarui: 14 Oktober 2021   13:35 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini, kiranya kita selalu mendengar hebohnya perencanaan  adik-adik kita saat setelah mereka menyelesaikan pendidikkannya di Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA,SMU) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal tersebut mereka lakukan karena mereka memiliki sekepal asa di hari esok agar bisa meraih segudang kesuksesan.

Perencanaan yang biasa mereka perbincangkan ialah tak jauh soal kuliah dan kerja. Sehingga mereka terkadang dilema memikirkan mana dahulu yang harus mereka tempuh antara dua rencana tersebut. Sesampainya, mereka harus bertanya, Kuliah, atau Kerja dulu?

Dilema ini, tentunya hanya menimpa pada si anak yang ekonominya kurang mampu namun memiliki semangat belajar yang tinggi.

Di sini, penulis akan sedikit bermonolog soal pertanyaan sederhana di atas, kiranya nanti dapat menjadi solusi para sahabat readers yang sedang bingung antara memilih kuliah atau kerja.

Sahabat readers, mungkin kalian pernah mengalami kebingungan memikirkan antara kuliah atau kerja dulu, saat setelah kalian selesai menempuh pendidikan SMA atau SMK. Penulis pribadi pernah mengalami masa di mana penulis bingung antara memilih kerja atau kuliah dulu.

Baiklah, sebelum penulis paparkan soal masalah di atas, penulis sedikit akan bercerita tentang pengalaman penulis yang berkaitan dengan masalah ini.

Dulu, pada tahun 2012 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan SMA di salah satu SMA negeri yang berada di Kabupaten Lebak. Dan di sana, pula awal penulis memulai hidup yang harus lepas dari pantauan keluarga.

Pada masa itu, dengan serba keterbatasan penulis mulai memilih dan memilah antara kuliah atau kerja. Lantaran menurut penulis dua hal tersebut sangatlah penting untuk penulis ambil. Hanya saja, dengan keterbatasan yang penulis miliki, penulis harus memilih salah satu di antara keduanya.

Setelah beberapa hari melewati masa dilema yang panjang, akhirnya penulis pun memutuskan memilih untuk bekerja. Lantaran jika seandainya penulis kuliah, penulis tidak punya cukup biaya. Serta penulis juga berpikir bahwa setelah bekerja dan mengumpulkan modal kelak penulis bisa melanjutkan pendidikan di bangku kuliah.

Satu Tahun lamanya penulis pun lewati masa-masa berkerja. Selama bekerja, banyak cerita keluh kesah yang penulis rasakan. Tak tahan dengan itu, akhirnya penulis pun memutuskan untuk berhenti bekerja dan melanjutkan pendidikan di bangku kuliah dengan modal hasil satu tahun bekerja. Singkat cerita, berkat kerja keras, alhamdulilah penulis akhirnya bisa berkuliah di salah satu Universitas swasta di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun