Mohon tunggu...
Idris
Idris Mohon Tunggu... Guru - Hidup disayang mati dikenang

Sang Penembus Kabut

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tentang-Mu dalam Album Hidupku

17 Juli 2019   11:24 Diperbarui: 17 Juli 2019   14:22 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tentang kekurangannya, tak saya sadari banyak nilai-nilai baik yang tumbuh dalam diri saya. Nilai baik itu terwujud saat saya mengerti dari tidak sabarannya, mendidik saya untuk menjadi orang yang sabar, dari amarahnya mendidik saya menjadi orang yang lemah lembut, dan dari keegoisannya, mendidik saya tentang arti kedewasaan untuk selalu mengalah dalam setiap masalah.
Kini, saya pun hanya bisa bersyukur dari sisi baiknya, saya mampu menjadi yang lebih baik untuknya. Saya juga berjanji kepadanya, saya siap menjadi budak dalam kekurangannya dan jadi raja di setiap kelebihannya.

Memang, menerima kekurangan itu merupakan hal yang sulit butuh perjuangan lahir batin untuk bisa menjalankannya. Saya pun hampir berhenti ditengah jalan karena tak tahan pahitnya disakiti dengan sikap-sikap keegoisan.
Tapi, saya tetap berjuang dan bertahan dengan dibekali lantunan do'a di setiap ibadah saya.

"Ya Allah, sabarkanlah diri ku dalam menghadapi amarahnya dan keegoisannya. Tak ada kekuatan dalam diri saya yang mampu menahannya, salain kekuatan mu ya rabb. Ya Allah, jika dia adalah jodoh ku, maka kuatkanlah hamba untuk menjaganya. Dan jika bukan jodoh ku, maka jodohkanlah ya rabb". Amin. Do'a saya

Lantunan do'a inilah yang mampu mengantarkan saya hingga sampai sekarang yang insyallah akan segera melanjutkan perjalanan ke Gubuk Pelaminan.
Banyak orang bilang bahwa cowok jangan kalah sama cewek. Buat saya bahasa seperti ini, seperti layaknya sebuah doktrin kuno para orang-orang dahulu yang berpola pikir rendah tentang arti ketulusan cinta dan tidak tahu bagaimana memelihara cinta dengan baik.

Harusnya, mindset seperti ini harus segara diganti. Sebab, pada dasarnya banyak mengalah dalam diri seorang lelaki itu hal yang paling bijaksana untuk membangun suatu hubungan yang kukuh dan kekal.

Jadi, dalam hal ini mensyukuri kekurangannya itu jalan yang lebih baik, dari pada kita harus berlari dari kekurangannya yang belum tentu mendapatkan yang lebih baik darinya. Serta ketahuilah cinta dan kasih sayang yang didasari dengan ketulusan hati tak akan pernah ada habisnya sampai waktu berkata pulang.
Pada hakikatnya cinta bukanlah untuk dia yang sempurna, melainkan untuk dia yang ingin menjadi sempurna. Bukan dia yang baik, tapi dia yang ingin menjadi baik.

Buat kalian para laki-laki yang suka mengalah, teruslah mengalah jangan pernah bosan selama dia yang sayang pada kalian masih memiliki kasih yang tulus. Kalian adalah pahlawan buat mereka para wanita tulus meski banyak kekurangannya.

Jangan pernah berpikir sabar itu ada batasnya, tapi berpikirlah bahwa kasih yang tulus tak memiliki batasan. Kelak kita pun akan tahu bahwa nilai dari sebuah kesabaran adalah sebuah pendewasaan.
Inilah kisah tentangnya dalam album saya, semoga Tuhan memberikan takdirnya untuk menjodohkan dia dengan saya. Salam, tentang mu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun