Mohon tunggu...
Henri S. Sasmita
Henri S. Sasmita Mohon Tunggu... Lainnya - Pengajar

Enthusiasm in education | Pandu Digital | Enthusiastic about law, art, culture, society, and technology | henry@office.seamolec.org

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami dan Mengendalikan Komunikasi: Pernyataan Sarkastik Memicu Konflik dan Polemik

6 Agustus 2023   17:52 Diperbarui: 6 Agustus 2023   18:06 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini, kita sedang mengalami perubahan dalam gaya hidup, cara bekerja, dan cara berpikir. Perubahan ini sebagian besar disebabkan oleh mudahnya akses kita terhadap informasi. Kita menyadari bahwa memiliki pengetahuan memberikan kekuatan. Pertanyaan penting saat ini adalah bagaimana kita dapat memperoleh dan memanfaatkan informasi dengan baik agar kita dapat mengelola, menjadi lebih efektif, dan memiliki pengaruh dalam kehidupan pribadi dan masyarakat yang teratur ini. Untuk mencapai tujuan ini, komunikasi yang efektif dengan orang lain menjadi kuncinya. Kita memerlukan suatu keterampilan yang tidak selalu diajarkan oleh orang tua atau sekolah. Keterampilan tersebut adalah kesadaran penuh tentang diri sendiri dan orang lain, serta kemampuan untuk memberikan, menerima, dan menilai informasi dengan bijaksana. Komunikasi merupakan bagian inti dari kehidupan kita, dengan komunikasi kita dapat mencapai berbagai tujuan dan ambisi kita, sehingga dapat memperoleh kemajuan yang berarti dan mencapai keberhasilan baik itu proyek atau pekerjaan sehari-hari.

Ruang publik merujuk kepada wilayah atau tempat-tempat yang dapat diakses oleh masyarakat dengan bebas. Ruang publik bertujuan untuk memfasilitasi interaksi sosial, kegiatan komunitas, dan aktivitas lainnya yang terbuka untuk semua warga negara tanpa batasan tertentu. Contoh-contoh ruang publik termasuk taman kota, area bermain, jalur pejalan kaki, taman hiburan, alun-alun, tempat wisata umum, lapangan olahraga, dan area terbuka lainnya adapun ruang publik digital adalah area atau platform online yang dapat diakses oleh masyarakat secara bebas untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan online seperti layanan berbagi konten memungkinkan individu dan organisasi mempublikasikan dan berbagi video, audio, dan foto secara publik. Semua contoh ini adalah wadah bagi masyarakat untuk berpartisipasi, berinteraksi, dan berbagi informasi di dunia nyata maupun maya. Namun, perlu diingat bahwa partisipasi dalam ruang publik digital juga harus diiringi dengan tanggung jawab dan kesadaran akan etika serta privasi online.

Tempat-tempat ini menjadi titik pertemuan orang-orang dari berbagai latar belakang dan menyediakan kesempatan untuk berinteraksi, berkomunikasi, bersantai, dan mengekspresikan diri. Peran ruang publik juga sangat penting dalam mendorong partisipasi publik dalam kehidupan politik, budaya, dan sosial masyarakat. Banyak kasus di mana ruang publik digunakan untuk mengadakan acara dan kegiatan seperti festival, pameran seni, demonstrasi, dan pertemuan publik lainnya. Penting untuk menjaga dan merawat ruang publik agar tetap aman, bersih, dan nyaman bagi semua orang. Pemerintah, bersama dengan partisipasi dan dukungan dari masyarakat, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa ruang publik tetap menjadi aset berharga bagi masyarakat secara keseluruhan.

Ruang publik milik masyarakat luas, pentingnya ruang publik sebagai milik masyarakat luas adalah untuk memastikan adanya akses yang setara bagi semua warga, mendukung kehidupan sosial yang sehat, mempromosikan integrasi sosial, dan menciptakan kesempatan bagi partisipasi publik dalam kehidupan kota atau komunitas. Selain itu, ruang publik juga berperan dalam menjaga identitas dan budaya suatu tempat, menciptakan ikatan antarwarga, dan menyediakan tempat bagi berbagai aktivitas sosial, seni, dan kebudayaan. Kita menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan kita melalui berbagai cara. Baik yang sederhana maupun kompleks, yang sengaja maupun tidak, yang direncanakan atau spontan, baik secara aktif maupun pasif, komunikasi menjadi salah satu alat utama yang kita gunakan untuk mencapai tujuan, memenuhi kebutuhan, dan meraih ambisi kita. Baik dalam hasil yang memuaskan atau kurang memuaskan, komunikasi merupakan aspek terbesar dari kehidupan sehari-hari kita.

Komunikasi memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan dan hubungan sehari-hari kita, dan yang lebih penting lagi, pada kualitas kehidupan sehari-hari dan hubungan kita. Manusia penuh dengan pesan verbal dan non-verbal, baik yang disengaja maupun tidak. Setiap kata yang kita pilih dan cara kita menyampaikannya juga mengandung makna dan kekuatan yang menunjukkan sesuatu. Pesan tidak hanya terkait dengan kata-kata yang digunakan. Volume dan tekanan suara yang kita gunakan, kontak mata yang kita lakukan, serta sikap tubuh dan gerakan kepala kita, semuanya berkontribusi dalam membantu penerima memahami dan mengartikan kata-kata kita. Kadang-kadang, kita bisa mengalami situasi di mana kita tidak diperlakukan dengan benar saat seseorang memulai percakapan. Jika kita tidak berhati-hati, pertama-tama kita bisa menyakiti perasaan orang lain, menyebabkan kemarahan, dan menciptakan jarak sehingga pesan yang kita sampaikan ditolak. Sebagai bagian dari kesuksesan dalam komunikasi, itu sangat bergantung pada bagaimana kita memulainya.

Terdapat dosa yang merugikan dalam komunikasi, seperti memberikan pernyataan sarkastik atau menyindir. Meskipun sarkasme sering dianggap sebagai hal yang umum dan menjadi kebiasaan, sebenarnya itu adalah bentuk agresi yang merendahkan orang lain. Bahkan candaan yang awalnya ramah dapat keluar dari batasnya dan menyakiti perasaan kita. Pernyataan yang sarkastik menghambat terjadinya komunikasi yang terbuka. Pada kenyataannya, sarkasme sama dengan memberikan julukan atau merendahkan orang lain. Alangkah baiknya menyatakan pendapat dengan terus terang daripada menyelubunginya dalam suatu pernyataan sarkastik seperti yang pernah di lontarkan oleh seorang akademisi yang menyebabkan membuka celah perselisihan dan polemik tanpa arah dan membuktikan bahwa di era pemerintahan sekarang kebebasan berpendapat itu dijamin negara.

Jika kita merujuk makna esensial yang diberikan pendidikan umum menurut Philip H.Phenix dalam buku nya "Realems of Meanings. A Philosophy of the Curriculum for General Education" diantaranya adalah makna ethics, artinya kemampuan membedakan dan memaknai yang baik dan buruk. Dengan kata lain, kemampuan mengembangkan aspek moral, akhlak, perilaku yang luhur, tanggung jawab dan lainnya. Makna syneotic artinya kemampuan berpikir untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, juga kemampuan untuk berempati, simpati dan lain-lain.

Dengan demikian, sangatlah penting bagi kita untuk memahami makna-makna dalam pendidikan umum, agar kita dapat menjadi manusia yang terdidik dengan cerdas, terampil, bermoral, dan bijaksana dalam konteks sosial budaya. Nilai-nilai sosial memiliki peranan penting dalam membentuk perilaku dan interaksi kita dengan sesama, sehingga kita dapat diterima di tengah-tengah masyarakat. Menjadi manusia yang beradab berarti memiliki ahlak, kesopanan, dan budi pekerti. Namun, ketiga elemen tersebut tentu tidak datang dengan sendirinya. Konsep adab sebenarnya adalah standar nilai yang memandu bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupan. Nilai-nilai yang ditanamkan mencakup bagaimana kita harus bersikap, bertindak, berprilaku, dan berempati sesuai dengan harapan masyarakat di tempat kita tinggal.

Berikut adalah contoh karakter yang sering kita jumpai, bahkan mengenal orang-orang dengan sifat seperti ini dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di ruang publik. Misalnya, karakter si pengkritik tegas yang tidak pernah takut untuk menyuarakan pendapatnya. Dia memiliki kemampuan kritis yang tinggi dan sering memberikan kritik konstruktif terhadap gagasan orang lain. Ketika seseorang mencoba sesuatu dan gagal, si pengkritik akan dengan cepat mengatakan, "Saya sudah bilang sebelumnya." Dia cenderung menyalahkan orang lain setiap kali ada sesuatu yang salah. Meskipun sering membicarakan kesalahan orang lain, namun dia tidak selalu berusaha untuk memperbaiki situasi tersebut. Tentu saja, menjadi seorang pengkritik bisa terasa mudah, tetapi menyelesaikan masalah dengan tindakan nyata adalah tantangan yang sesungguhnya. Hanya mengetahui bagaimana melakukan sesuatu tidaklah cukup jika tidak ada niat untuk melaksanakannya. Mungkin si pengkritik tidak menyadari bahwa kritiknya tidak selalu dihargai oleh orang-orang yang benar-benar berusaha. Mungkin dia juga takut untuk menghadapi tanggung jawab dan kenyataan bahwa dia pun dapat melakukan kesalahan. Kita mungkin pernah mendengar si pengkritik mengatakan hal-hal seperti "Itu pasti akan gagal. Gagasan bodoh!" dan menggunakan kata-kata kasar lainnya yang dengan mudah terlontar dari mulutnya. Ini mungkin menyebabkan semangat orang lain menurun. Pertanyaannya adalah, apakah kita termasuk salah satu tipe di atas? Apakah kita lebih suka mengkritik orang lain daripada berusaha melakukan sesuatu dengan tindakan nyata?

Ketika memberikan kritikan, sangatlah penting untuk memilih kata-kata dengan hati-hati agar pesan yang disampaikan menjadi jelas dan kuat. Kita dapat menggunakan kata-kata yang agresif atau penurut, netral atau memihak, jelas atau samar, sopan atau menantang, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Efek dari kata-kata tersebut sangat berpengaruh dalam bagaimana pesan diterima oleh penerima. Oleh karena itu, penting untuk memilih kata-kata dengan cermat, dan tidak menggunakan kata-kata secara ceroboh atau hanya karena itu merupakan kebiasaan, seperti kata yang sedang populer dibicarakan saat ini, yaitu "bajingan tolol".

Setiap individu bertanggung jawab atas apa yang diucapkan di hadapan publik. Setiap kata yang diucapkan dapat memicu sikap defensif atau memunculkan argumen, bahkan dapat memiliki pengaruh positif terhadap situasi.Sebagai individu yang terdidik, kita memiliki kesempatan untuk mengembangkan pola pikir yang lebih luas dan kemampuan untuk menganalisis setiap masalah dalam kehidupan dengan bijaksana, tidak hanya berfokus pada sudut pandang ilmu pengetahuan semata. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggali berbagai aspek ilmu pengetahuan, termasuk sosial, budaya, teknologi, ilmu alam, dan lain-lain. Dengan cara ini, kita dapat menghadirkan pemahaman kritis dan kreatif yang lebih matang, terutama saat mengamati, memahami, dan mengolah informasi/data, menganalisis masalah, serta menyusun rekomendasi perbaikan tanpa mengabaikan dampaknya pada masyarakat dan lingkungan. Dengan memahami makna pendidikan umum diharapkan akan menjadi manusia-manusia terdidik yang profesional dan ahli dibidangnya tanpa mengabaikan pentingnya melihat pada kondisi sosial budaya dan nilai-nilai moral dalam melakukan pekerjaan atau menjalankan profesi kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun