Mohon tunggu...
Ida Wirnaningsih
Ida Wirnaningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Salah Konsep dengan P5.....

24 November 2023   12:40 Diperbarui: 24 November 2023   14:44 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dalam Kurikulum Merdeka terdapat projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai bentuk pencapaian profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan. Tujuan dari projek penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dialami dengan belajar pada lingkungan sekitar. Hal ini juga sebagai proses penguatan karakter pada setiap peserta didik.

Karakter yang diharapkan dari P5 adalah:

  • Berakhlak Mulia

Karakter ini merupakan penjelmaan dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Dalam dimensi akhlak yang mulia  meliputi akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara. Untuk mencapai karakter tersebut pendidik di sekolah dan orang tua di rumah saling berkolaborasi agar peserta didik memiliki nilai-nilai religius yang diwujudkan dalam karakter sehari-hari seperti selalu beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. Saling menghormati dan menghargai orang lain tanpa memandang asal usul dan identitasnya. Menyayangi dirinya dan orang lain, dan bersama-sama menjaga keseimbangan alam contoh kecilnya memilah sampah, menggunakan barang yang tidak habis pakai dsb.

  • Berkebhinekaan Global

Dalam berkebhinekaan global diharapkan peserta didik selalu menjunjung tinggi budaya bangsa yang dimiliki. Saling menghargai budaya yang dimiliki oleh daerah lain entah itu makanan, tarian atau yang sifatnya kedaerahan/lokal. Peserta didik melalui motivasi dari guru mau mempelajari kesenian dan tradisi serta budaya dari seluruh Indonesia. Hal mudah yang dapat dipelajari adalah peserta didik dapat menyanyikan lagu-lagu daerah yang bukan asalnya. Dengan demikian diharapkan budaya yang dimiliki Indonesia tidak akan punah. Peserta didik juga diharapkan memiliki integritas yang tinggi, dengan bantuan pendidik dan orang tua peserta didik dapat berkomitmen terhadap tindakan dan perkataan yang selalu didasari oleh kejujuran dan kebenaran.


  • Mandiri

Sebagai pendidik ini tantangan yang terbesar untuk mengarahkan peserta didik agar memiliki kemandirian. Dalam kemandirian ini diperlukan tanggung jawab yang besar, memiliki daya juang yang tinggi dan memiliki etos kerja/belajar yang tinggi. Tentunya hal ini tidak semata-mata tugas guru namun juga perlu bantuan dari orang tua di rumah untuk membentuk jiwa kemandirian anaknya.


  • Gotong Royong

Di sekolah pendidik mengajarkan kepada para peserta didik untuk selalu tolong menolong dan memiliki empaty kepada temannya yang membutuhkan bantuan. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam penerapannya misalnya saling membantu dalam kerja kelompok, gotong royong membersihkan lingkungan sekolah dsb. Serta selalu menghargai hasil karya teman dengan cara memberi apresiasi dengan lisan maupun tindakan.


  • Bernalar Kritis

Dalam pembelajaran di sekolah pendidik berusaha mencari pertanyaan-pertanyaan pemantik yang dapat melatih peserta didik untuk memiliki kemampuan berpikir yang logis dan sistematis dalam mengambil keputusan. Peserta didik dilatih untuk berani dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan yang ada sehingga akan terlatih sampai kelak dewasa. Orang tua di rumah mengarahkan saja kapan keputusan yang diambil anak tepat atau tidak, jangan terbiasa dengan mendikte anak di rumah karena anak tidak memiliki rasa percaya diri dalam mengambil keputusan.

  • Kreatif

Pendidik membantu peserta didik untuk dapat memiliki dan mengasah ide-ide serta pendapat yang dimiliki walaupun berbeda dengan temannya dan dapat menterjemahkan ide tersebut ke dalam projek.


               Nah, setelah mengetahui karakter yang diharapkan dari P5 tersebut tentunya tidak dapat mengambil penilaian di akhir projek saja, namun dalam proses perlu dipertimbangkan apakah peserta didik memiliki karakter yang diharapkan atau tidak, berubah ke lebih positif atau tidak. Itu juga merupakan tugas pendidik dalam membentuk karakter melalui P5 tersebut. Dari beberapa kegiatan P5 yang sering kita saksikan adalah panen raya atau gebyar atau banyak istilah-istilah lain yang digunakan, namun apakah benar apa yang ditampilkan di setiap stand siswa sudah menunjukkan hasil karya siswa sendiri? Banyak pekerjaan rumah yang dibawa kembali ke sekolah sudah berubah karena campur tangan orang tua, yang tadinya original hasil karya kelas 5 berubah menjadi hasil karya orang dewasa. Belum lagi  stand yang  digunakan untuk menunjukkan karya siswa, sudah pasti orang tua akan datang berduyun-duyun menghias stand agar tampil cantik maksimal, sementara para siswa menjadi penonton saja. Belum lagi dari hasil karya yang ada jika siswa diambil secara acak untuk dapat menjelaskan apa yang telah dibuat anak kelas kecil akan menjawab "nggak tahu bu guru itu yang buat mama". 

            Jika hal ini terus dan terus tidak diperbaiki maka P5 tetap ada namun hasil yang diharapkan tidak akan tercapai, dan kita tinggal menunggu saja, memiliki generasi bangsa yang tidak dapat diharapkan. Jadi marilah para pendidik di hari Guru ini bergandeng tangan dengan  orang tua untuk merealisasikan apa yang dinamakan PROFIL PELAJAR PANCASILA.

                  Selamat ulang Tahun Bapak Ibu Guru, mari "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun