Di sini senang, di sana senang..
Di mana-mana hatiku senang
Di UPI senang
Di Nasi Bancakan senang
Di Gedung Sate senang
Di mana-mana hatiku senang
Lalalala lalala lalalala lalalalala
Hahaha…kayaknya bait lagu di atas cocok deh menggambarkan suasana hati saya pada hari Senin 7 Desember 2015 yang lalu. Bagaimana tidak? Hari itu saya bersama-sama teman-teman blogger Kompasianer benar-benar mengalami hari yang sangat menyenangkan, mendapatkan pengalaman baru, ilmu dan wawasan baru dalam suasana yang penuh dengan canda tawa. Ceritanya saya dan 24 Blogger Kampasiana Bandung lainnya pada hari itu mendapat undangan special dari Pengurus Besar PON XIX 2016 Jawa Barat yang juga merupakan Panitia PEPARNAS, yaitu sebuah event olah raga dimana merupakan tempat ajang bertarung para atlit difabel Indonesia.
Setelah mengalami berbagai macam drama selama diperjalanan yaitu gojek yang tertinggal karena kusangka pesanan tak terakses akibat jaringan lowbet hingga adegan mencarter angkot dimenit-menit jelang jam 8.00, saya pikir acara dimulai jam 8.00 tepat lewat dari jam segitu ditinggal. Drama banget deh sampai di Gedung Sate, jam 8 lewat sedikit, suasana sepi tak terlihat keramaian teman kompasianer, nyerah deh..sudah ditinggal pikir saya waktu itu, taunya ternyata terlihat baru beberapa gelintir blogger kompasianer yang hadir…hahaha… diambil hikmahnya deh, saya jadi bisa rehat sejenak.
Mengintip Kesiapan Venue UPI
Sekitar Pukul 9.00 kami bersiap menuju Venue UPI Bandung, dengan menggunakan bis wisata kami pun berangkat menuju tempat yang dituju yang berada di jalan Setia Budi Bandung. Setibanya di sana kami langsung disambut langsung oleh Dekan FPOK UPI Bapak Yunyun dan jajarannya. Yunyun sangat berantusias dengan adanya penyelenggaraan pertandingan PON di lingkungan kampus UPI. Dalam sambutannya Yunyun mengungkapkan “Selain ratusan atlet, banyak juga tenaga lapangan seperti ofisial, wasit, pelatih dari UPI ikut serta dalam PON XIX”. Ia pun menyambut baik tujuh cabang olah raga yang diselenggarakan di empat venue UPI. Harapannya dengan adanya PON ini semua atlet yang berkontribusi dapat menjadi Jawa Barat juara umum dan SDM Jabar menjadi lebih terlatih dengan event-event seperti ini. “Semakin banyak pengalaman semakin banyak atlet-atlet Jabar yang berprestasi”. Imbuhnya.
Ketujuh cabang olah raga yang dipertandingkan di Venue UPI ini adalah Taekwondo, Hoki indoor, Softball putri, Sepak Takraw, Renang, Renang Indah dan Lonat Indah. Dan venue pertama yang kami kunjungi adalah gymnasium yaitu tempat bertanding Taekwondo dan Hoki Indoor. Awalnya sempat kaget melihat penampakan gymnasium ini karena masih penuh dengan debu dan terdengar suara-suara para tukang yang sedang bekerja.
Ternyata memang tempat ini belum rampung, masih sekitar 70% untuk tahap pertama ini, selanjutnya targetnya akhir Desember 2015 ini bisa rampung 100% tahap pertama atau 90% secara keseluruhan. Usai mengunjungi gymnasium, kami menuju lapangan softball, sporthall dan kolam renang.
Yang menarik ketika memasuki sporthall para pengunjung dipersilakan membuka sepatunya seperti hendak masuk ke dalam masjid. Ternyata kondisi di daam sporthall demikian megah dan bersih. Lantainya terbuat dari kayu jati terbaik, sehingga terlihat begitu indah dan mengilap. Demikian juga dengan kolam renangnya. Kolam renangnya sangat megah dan besar, ternyata kolam renang ini merupakan satu-satunya kolam renang berstandar internasional di Jawa Barat.
Blogger Kompasiana Makan Siang Bersama Aher
Usai mengintip kesiapan Venue UPI, kami para kompasianer kembali ke dalam bis guna melanjutkan perjalanan selanjutnya menuju Nasi Bancakan, sebuah rumah makan ala sunda dan kejadulannya yang unik. Setelah sholat dan menanti beberapa saat akhirnya kang Aher pun datang bersama rengrengannya.
Usai makan, kang Aher pun ngobrol bareng dengan kompasianer dalam kondisi yang teramat santai. Gubernur yang sarat dengan prestasi itu terlihat kecerdasannya dengan begitu menguasai apa yang sedang ia bicarakan. Mulai dari jumlah atlet, tempat-tempat pelaksanaan, jumlah cabang olah raga yang dipertandingkan sampai pada catur sukses beliau kuasai dengan fasih.
Di dalam uraiannya beliau mengungkapkan bahwa
