Mohon tunggu...
Ida Sudiyar Megawati
Ida Sudiyar Megawati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Sederhana

Penulis Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Money

"Pasti Ada Jalan" Bersama JNE Bisa

31 Januari 2022   14:11 Diperbarui: 31 Januari 2022   14:14 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hay guys. Perkenalkan namaku Mega, manusia biasa saja yang selalu bersemangat hari demi hari. Aku mantan guru TK pastilah harus selalu bergembira. Dunia anak-anak memang menggembirakan sungguh. Namun disamping itu, bukan berarti dalam hidupku tak pernah sedih, akupun juga merasakanya. Sedih sampai berderai-derai air mata, merasa sendiri atau merasa gagal, pernah juga aku rasakan. Namanya juga manusia, sedih dan gembira datang silih berganti, tugas terbesar kita hanya percaya jatuh banggunnya menjalani hidup pasti ada jalan. Tuhan pasti memberi jalan terbaik untuk kita.

Tahun 2018 aku resign jadi guru TK karena dihadapkan dua pilihan yang bagiku sama-sama berharga. Kerja atau menyelesaikan skripsi?. Akhirnya aku pilih skripsi dan di tahun itu juga aku lulus S1 Psikologi. Di perjalanan meneju lulus bukan hal yang mudah ada masalah baru juga muncul. Ketika saya melepaskan pekerjan, otomatis saya juga kehilangan penghasilan, sedangkan hidup terus berjalan kuliah harus dibayar. Saat itulah lahir wajada florist.

Saya awali dengan menjadi dropsipper tanaman, menawarkan dengan berbagai cara ke teman-teman kampus, teman sekolah, tetangga, tetangganya teman saya, Bapak Ibu guru semasa SMA, sampai Bapak Ibu dosen. Malu, lelah, panas, kehujanan harus dilewati demi bertahan dan memperjuanngkan pendidikan serta kehidupan yang lebih layak untuk keluarga. Dengan berjalannya waktu saya stok tanaman satu demi satu.  Rumah terlihat segar dapat penghasilan juga hiburan untuk ibu di rumah. Bukan tak beralasan saya memilih usaha di bidang tanaman karena ibu saya suka tanaman. Di usianya yang tidak lagi muda saya ingin ibu saya merasa terhibur hari demi hari dan tidak merasa sepi.

Makin hari tanaman semakin banyak. Teras rumah tidak lagi cukup. Akhirnya dengan modal optimis di akhir Februari 2020 saya  mendirikan green house di lahan  sewaan dari uang yang di pinjami salah satu teman yang teramat baik. Tepat dimana hari pembangunan green house munculah wabah covid 19.

Duar, serasa terhantam dari segala arah. Uang sudah dikeluarkan untuk modal sedangkan pemasukan sangat tipis. Hingga menjelang lebaran sempat pusing, harus bagaimana dan melakukan apa?. Akhirnya saya memilih untuk tetap jalan. Melakukan apa yang bisa dilakukan, merawat tanaman semaksimal yang saya bisa, tidak mematok hasil hanya ikhlas menjalani hari.

Saya beranggapan selalu ada hikmah di balik peristiwa.  contohnya saja: saya mendapat waktu yang fleksibel, relasi semakin banyak, ilmu di bidang bisnis tanaman semakin bertambah dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Alhamdulillah, setelah lebaran, Allah memberikan kejutan yang tak pernah saya duga. Berkebun jadi kegiatan yang banyak diminati untuk membunuh jenuh ketika harus 24 jam berada di rumah dengan pemberintaan virus yang makin buat resah. Tanaman jadi rebutan dari yang ribuan sampai jutaan.

Kadang saya merenung, seandainya awal pandemi saya berputus asa dan meratapi keadaan tanpa melakukan apapun, Mungkin saat ini saya akan menyesal. Bagaimana tidak saat ini saya bisa mendampingi ibu saya dengan tetap mendapat penghasilan, sebagian waktu luang saya miliki saat ini saya pergunakan untuk berkumpul dengan anak-anak di desa dan membantunya belajar. Sepertinya dunia anak sudah tertanam diam-diam dalam hati saya.

Ini bukan hanya sekedar mengejar jabatan, mengumpulkan uang atau mewujudkan semua mimpi. Tapi ini perihal hidup, menghidupi, berbagi dan berbakti.

Semua orang di beri waktu. Tapi tak semua orang bersedia memberi waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun