Mohon tunggu...
Ida S
Ida S Mohon Tunggu... Administrasi - Joyful

Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC_VcRcUxjRCthjILM9AmNAA/ my blog: https://agrace2011.blogspot.com/ https://mywishes09.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Cinta dan Keyakinan Anak yang Mampu Menyelamatkan Ayahnya

11 Januari 2021   21:14 Diperbarui: 12 Januari 2021   15:03 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan dalam film Little Boy. (Kredit film: Metanoia Films dan Universal Pictures via rogersmovienation.com)

Setiap manusia itu dilahirkan dengan fisik yang berbeda-beda, ada yang berkulit putih, kuning, coklat, dan hitam. 

Ada yang bertubuh tinggi, ada yang bertubuh pendek, ada yang bertubuh gemuk, ada yang bertubuh kurus, ada yang berhidung pesek, dan ada yang berhidung mancung, dan masih banyak perbedaan fisik lainnya.

Jika manusia itu diciptakan dengan fisik yang berbeda-beda seharusnya manusia itu bisa menerima perbedaan fisik manusia lainnya.

Tapi kenyataannya masih banyak anak yang melakukan body shaming bahkan melakukan bullying temannya yang fisiknya berbeda tersebut.

Ada anak yang dihina temannya mungkin karena kegemukan ataupun kekurusan, atau karena warna kulit yang hitam, dan penghinaan fisik bentuk lainnya.

Itulah yang dirasakan seorang anak yang masih berusia 8 tahun bernama Pepper Flynt Busbee (Jakob Salvati) dalam film Little Boy (2015) karena memiliki tubuh sangat kecil lebih kecil dari rata-rata orang seusianya.

Tapi film ini tidak menekankan kepada body shaming yang diterima Pepper tapi lebih kepada perjuangan Pepper untuk membuktikan keyakinannya dapat memulangkankan ayahnya dengan selamat dan juga persahabatannya dengan seorang pria beda usia dan beda bangsa serta ras.

Menjadi Korban Body Shaming

Pepper hidup pada masa awal Perang Dunia II, dan tinggal di sebuah kota nelayan di pinggiran California, Amerika Serikat ketika teman-temannya

Teman-teman Pepper tidak menyukainya karena tubuhnya jauh lebih kecil dari anak-anak seusianya. Bukan hanya tidak menyukai Pepper, teman-temannya juga selalu menghina fisiknya dan memberikan julukan cebol kepada Pepper.

Setiap Pepper bertemu dengan teman-temannya, mereka selalu memanggilnya cebol dan juga selalu meghinanya, dan akhirnya teman-temannya selalu memanggilnya "Little Boy" Akibat itu Pepper tidak mempunyai teman.

Memiliki Ayah Penyayang

Pepper beruntung punya ayah yang sangat mengasihinya dan selalu bermain dengan Pepper dan ayahnya, James Busbee (Michael Rapaport) selalu membangkitkan semangatnya.

Ayahnya pernah berkata bahwa Pepper mengingatkannya akan seorang tokoh komik yang bernama Ben Eagle dan ayahnya sering membacakan komik ini untuknya dan mereka sering bermain sebagai Ben Eagle sang pesulap. Pepper dan ayahnya mempunyai motto

"Do you believe you can do this?"

Sebaris kalimat yang diambil dari cerita Komik fantasi, Ben Eagle.

Ayahnya selalu membelikan edisi terbaru komik Ben Eagle kepada Pepper, dan sering mengajaknya menonton Ben Eagle langsung ke bioskop, sehingga Pepper menjadi penggemar Ben Eagle.

Jadi walaupun teman-temannya masih sering melakukan body shaming terhadapnya Pepper tetap tumbuh menjadi anak yang ceria dan percaya diri.

Tapi ketika ayahnya harus meninggalkannya untuk menjadi tentara dan pergi berperang melawan Jepang. Ibunya, Emma Busbee (Emily Watson) abangnya, London Busbee (David Henrie) serta Pepper merasa sangat sedih. 

Ayahnya terpaksa harus menggantikan anak tertuanya London (David Henrie) sebagai tentara sukarelawan perang melawan Jepang. London ditolak dalam proses pendaftaran sebagai tentara hanya karena dia memiliki kaki yang kecil.

Keyakinan dari Sudut Pandang Seorang Anak

Sumber: impawards.com
Sumber: impawards.com

Tak lama kemudian, sang ayah dikabarkan hilang tanpa jejak. Namun Pepper percaya ayahnya pulang dengan selamat, hal ini disebabkan motto Pepper dan ayahnya yang tertanam dalam pikirannya yaitu "Do you believe you can do this?"

Dan keyakinan Pepper ayahnya akan bisa kembali pulang setelah mendengar kalimat dari korban Pastur: "Kalau kamu punya keyakinan sebesar biji sesawi maka kamu bisa memindahkan gunung. Jika kita bisa memindahkan gunung maka tiada Mustahil. Bahkan kita bisa mengakhiri perang dan mendatangkan orang-orang yang kita kasihi"

Pepper menemui Pastur yang mengatakan kalau kamu punya keyakinan sebesar biji sesawi maka kamu bisa memindahkan gunung, untuk minta penjelasan akan kalimat tersebut.

Seorang anak kecil seperti Pepper, tentu saja menafsirkannya seperti kekuatan super yang dimiliki Ben Eagle yang bisa memindahkan botol bahkan gunung.

Tidak mudah menjelaskan soal iman atau keyakinan kepada anak yang berumur 8 tahun.

Kepala Pastur, Oliver (Tom Wilkinson), dengan bijak menyuruh Pepper memindahkan botol yang dihadapannya dengan kekuatan supernya dan Pepper dengan menggunakan kekuatan pikiran melalui kedua tangannya berusaha untuk memindahkan botol.

Sayangnya itu tidak berhasil dan pastur menyuruhnya mengulanginya sekali lagi tapi tetap tak berhasil lalu Pastur Oliver tersebut memindahkan botol tersebut dan menjelaskan botol tersebut berpindah karena Pepper yang menggerakkan Pastur Oliver untuk memindahkan botol tersebut. Itulah penjelasan tentang iman yang coba dijelaskan Pastur Oliver untuk Pepper.

Pepper hanya seorang anak kecil dengan pikiran yang masih dangkal maka Pastur Oliver membuat daftar yang harus dikerjakan Pepper dan yang pertama adalah bersahabat dengan Hashimoto, orang Jepang.

Tentu saja tidak ada orang yang suka dengan orang Jepang karena orang Jepang yang membom Amerika dan menyebabkan terjadinya peperangan dan mengorbankan ribuan nyawa. 

Pepper dan abangnya, London juga sangat membenci orang Jepang karena ayah mereka yang terpaksa meninggalkan mereka untuk berperang dan belum diketahui keadaannya.

Suatu malam, Pepper dan London, abangnya melempari kaca rumah Hashimoto dengan batu dan abangnya coba membakar rumah Hashimoto tapi tidak berhasil karena terjatuh tapi ulahnya tersebut membuat London, abangya harus dipenjara dan Pepper harus mengucapkan doa Santa Maria berulang kali dalam bahasa latin di gereja.

Jadi ketika harus diminta bersahabat dengan Hashimoto tentu saja sangat sulit bagi Pepper.

Awalnya Pepper melakukan itu hanya sebagai kewajiban sesesuai dengan daftar tapi tidak sungguh-sungguh berniat menjalin persahabatan dengan Hashimoto.

Tapi karena Pepper tidak mempunyai teman dan dia tidak tahu bagaimana caranya melakukan semua daftar yang diberikan Pastur Oliver seperti memberi makan yang lapar, memberi tempat tinggal para tunawisma, mengunjungi mereka yang dipenjara, memberi pakaian pada mereka yang telanjang, mengunjungi mereka yang sakit, maka Pepper memerlukan bantuan Hashimoto untuk dapat melakukan semua itu.

Hashimoto pun hanya memiliki seorang sahabat, yaitu Pastur Oliver, mereka berdua bersahabat, Hashimoto sering memanggil Oliver kawan karibnya ini dengan nama Ollie, sedangkan yang lainnya menjuluki Hashimoto dengan Jap.

Persahabatan Beda Bangsa, Ras dan Usia

Hashimoto orang yang baik tentu saja mau membantunya dan hubungan Pepperpun berkembang benar-benar menjadi sahabat bahkan Pepper pernah mengundang makan Hashimoto ke rumahnya.

Ibu Pepper, merupakan orang yang baik tentu saja menyambut kedatangan Hashimoto dengan baik kecuali London, abangya yang masih marah dan tidak bisa menerima kehadiran Hashimoto.Orang-orang di kota juga tidak menyukai Hashimoto termasuk teman-temannya Pepper.

Awal mulai menjalin pertemanan dengan Hashimoto. Pepper masih merasa tidak nyaman dan malu jika dilihat orang-orang tapi lama kelamaan Pepper menyukai Hashimoto.

Persahabatan Hashimoto dengan Pepper juga tidak mudah bahkan Hashimoto sempat terluka parah karena Hashimoto dianiaya seorang pria yang kehilangan putranya.

Pria ini mendatangi rumah Hashimoto bersama London tapi hanya pria tersebut yang menganiaya Hashimoto dan Hashimoto hampir meninggal karenanya dan Pepper sangat sedih dan berharap Hashimoto tidak meninggal dan memang Hashimoto berhasil sembuh.

Keyakinan yang Diuji

Keyakinan dan rasa percaya Pepper untuk bisa mendatangkan ayahnya patut diacungkan jempol walaupun Pepper mengartikannya secara harfiah dari sudut pandang anak-anak yang belum mengerti benar apa itu keyakinan.

Untuk membuktikan keyakinannya kepada orang-orang Pepper berusaha memindahkan gunung melalui kekuatan pikiran yang dialihkan melalui kedua tangannya dan apa yang terjadi secara kebetulan terjadi gempa yang bersamaan dengan peristwa pada saat Pepper berusaha memindahkan gunung. Dan Pepper meyakini bumi yang bergerak tersebut oleh karena kekuatannya, tapi Hashimoto berkata itu gempa bumi

Pepper juga pergi ke laut dan kembali mencoba menggunakan kekuatan supernya melalui kedua tangannya untuk menghentikan perang dan itu dilakukannya berhari-hari. Tindakan Pepper ini banyak dilihat oleh penduduk kota.

Kepolosan dan keyakinan yang dimiliki Pepper, akhirnya mampu menggerakkan banyak orang mendukung dan mempercayainya.

Tak lama kemudian terdengar kabar perang berakhir karena Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki.

Ternyata senjata nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang kode namanya "Little Boy" suatu kebetulan yang ajaib.

Pepper tentu saja senang karena berhasil tapi kenyataannya yang di dapat justru sebaliknya

Suatu hari pihak militer mendatangi rumah Pepper dan memberitahukan bahwa mereka berhasil mengindentifikasi salah satu jasad dengan kalung perwira bernamakan James Busbee.

Keluarga Busbee tentu saja sangat sedih mendengar kabar tersebut terutama Pepper sangat terpukul karena merasa usahanya selama ini sia-sia.

Keyakinan yang Membuahkan Hasil

Hashimoto lah orang yang senantiasa menghibur dan menguatkan Pepper untuk menghadapi kesedihan akibat kehilangan ayahnya.

Ternyata keyakinan Pepper bahwa ayahnya akan kembali selamat ternyata tidaklah sia-sia ternyata mereka mendapatkan kabar ayahnya berhasil selamat walaupun terluka dan pria yang meninggal itu ternyata pria lain yang kebetulan memakai sepatu ayahnya dan di dalam sepatu ayahnya terdapat tanda pengenal ayahnya.

Akhirnya Pepper, ibu, dan abangnya berhasil bertemu dengan ayahnya yang sedang dirawat dirumah sakit.

Film sangat bagus ditonton baik ditonton orang tua bersama anak-anak untuk dapat membuka wawasan dalam berfikir, dan juga memberikan banyak pesan moral tentang persahabatan beda usia, bangsa, dan ras. 

Tentang cinta dan keyakinan yang dimiliki seorang anak, tentang tetap percaya diri sekalipun berbeda dari orang kebanyakan, dan masih banyak pesan moral lainnya yang bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun