Mohon tunggu...
Ida S
Ida S Mohon Tunggu... Administrasi - Joyful

Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC_VcRcUxjRCthjILM9AmNAA/ my blog: https://agrace2011.blogspot.com/ https://mywishes09.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gara-gara Game Online

12 Oktober 2018   21:07 Diperbarui: 12 Oktober 2018   21:18 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kevin..Kevin...Kevin!"  Kevin sepertinya mendengar ada suara yang memanggilnya tapi dia tak mampu membuka matanya.

"Kevin..Kevin..Kevin!" Kembali Kevin mendengar namanya di panggil dan suara itu sepertinya semakin dekat, tapi Kevin masih tak mampu membuka matanya. Akhirnya sebuah tepukan yang cukup keras di bahunya berhasil membangunkan Kevin dan Kevin tersentak kaget ketika mengetahui Pak Amir, guru matematikanya sudah berdiri di depannya.

"Kevin, kenapa kamu tidur di kelas?Tanya Pak Amir kepada Kevin yang sedang ketakutan

"Sa.. saya mengantuk, Pak." Kata Kevin sedikit gugup setelah dapat melihat dengan jelas tatapan tajam pak Amir.

"Memang semalam kamu tidur jam berapa?"  Tanya Pak Amir lagi

"Jam  dua belas malam pak." Kata Kevin pelan

"Kenapa kamu bisa tidur larut malam begitu? Tanya Pak Amir dengan pandangan menyelidik.

"Saya..eh.eh.. anu pak." Kevin bingung harus menjawab apa, rasanya dia ingin berbohong tapi percuma berbohong kepada pak Amir karena dia pasti tahu juga karena pak Amir biasanya menelpon orang tuanya minta konfirmasi.

Akhirnya Kevin menjawab dengan suara pelan sekali, "saya main game, Pak."

"Tidak baik bermain game sampai malam, itu akan membuatmu lupa belajar dan ketika di sekolah kamu pasti mengantuk seperti sekarang." Kata Amir dengan pandangan tegas.

"Kamu mengerti, Kevin?lanjut pak Amir.

"Ia pak?;saya mengerti." Jawab Kevin pelan.

"Kevin, kali ini Bapak tidak beri ki sanksi, tapi kejadian kamu tidur di kelas jangan sampai terulang lagi, kalau sampai terulang, Bapak akan panggil orang tua mu ke sekolah. Mengerti, Kevin?"

"Ia, Pak saya mengerti." Jawab Kevin sedikit lega.

"Ayo, sekarang kamu cuci muka, biar segar dan tidak mengantuk lagi!"  Saran pak Amir.

"Baik, Pak." Kata Kevin sambil bangkit berdiri dan bergegas pergi ke luar.

Kejadian Kevin tidur di kelas ternyata berulang dan terjadi hampir di setiap mata pelajaran, dan bukan hanya tidur di kelas, Kevinpun seringkali lupa membuat PR.  Kevin sebenarnya anak yang baik dan pintar tetapi sejak Kevin kecanduan game online.

Kevin sering tidur sampai larut malam.
Oleh karena nya Kevin sering mengantuk di sekolah, sering tidak membuat PR dan nilai ulangan Kevin pun banyak yang merosot maka Kevin sering mendapatkan.teguran dari gurunya, bukan hanya itu saja orang tua Kevin pun akhirnya di panggil oleh guru Wali Kelas Kevin.

Setelah pulang dari menghadap Guru wali kelas Kevin,  Papanyapun mengajak Kevin berbicara sesampainya di rumah.

"Kevin, Papa sangat kecewa padamu, Nak." Kata Papanya sambil menghela nafas panjang.

"Papa membeliikanmu laptop sebagai hadiah karena kamu berhasil meraih peringkat ke tiga semester yang lalu dan Papa percaya bahwa kamu bisa menggunakan laptop untuk hal-hal yang bermanfaat dan bisa mencari banyak informasi positif dari internet. Tapi ternyata kamu menggunakan laptop hanya untuk bermain game online. Kegemaranmu main game online sudah sedikit melebihi batas  sehingga kamu jadi lupa belajar dan nilai sekolahmu juga merosot." Papa kevin diam sejenak dan wajahnya terlihat kecewa sekali. 

Papanya kemudian melanjutkan kembali perkataannya.
"Oleh karena itu laptopnya akan Papa ambil dan Papa simpan untuk sementara." Kata Papanya tegas.

Kevin sangat kaget dengan keputusan Papanya dan dia pun memohon kepada papanya untuk tidak mengambil laptop nya.

"Pa tolong jangan diambil laptopnya. Kevin berjanji tidak akan main game kecuali kslau hari libur.  Kevin juga berjanji untuk kembali rajin belajar." Kata Kevin dengan wajah memelas sambil memegang tangan papanya.
Tapi keputusan papanya sudah bulat dan tidak bisa dibantah lagi, akhirnya Kevin hanya bisa pasrah ketika papanya masuk ke kamarnya dan mengambil laptop miliknya.

"Kamu bisa mendapatkan laptop ini kembali dengan satu syarat." Kata papanya sewaktu meninggalkan kamar Kevin.

"Apa syaratnya, Pa?" Tanya Kevin kembali bersemangat.

"Kamu harus bisa berada di peringkat tiga besar atau paling tidak kamu harus bisa mempertahankan peringkatmu semester kemarin yaitu peringkat ke tiga." Kata papanya tegas.

"Tapi itu sulit, Pa. Karena semester ini nilai pelajaran Kevin banyak jelek." Kata Kevin lesu.

"Oleh karenanya kamu harus belajar dengan keras untuk memperbaiki nilaimu jangan sampai tinggal kelas.  Dan semester berikutnya kamu harus bisa kembali meraih peringkat ke tiga.  Mengerti, Kevin?"

"Ia, Pa.  Saya mengerti." Kata Kevin pendek.

"Satu hal lagi, Papa dan Mama tidak akan memberimu uang jajan selama satu semester ini sebagai sanksi atas perbuatanmu.

"Kenapa begitu, Pa?" Tanya Kevin kecewa.

"Uang jajan itu sengaja tidak diberikan supaya jangan kamu gunakan untuk bermain game online di tempat rental."  Kata papanya lagi.

Mau tidak mau Kevin harus menjalani sanksi yang diberikan orang tuanya, walaupun sulit bagi Kevin untuk tidak bermain game online untuk beberapa waktu, tapi apa boleh buat memang itu kesalahannya karena mempunyai kebiasaan jelek bermain game online sedikit melebihi batas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun