Mohon tunggu...
Ida Royani
Ida Royani Mohon Tunggu... Universitas Pendidikan Mandalika

aku adalah dosen pendidikan biologi di Universitas Pendidikan Mandalika, hobi dengerin musik dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Krisis moral siswa terhadap peraturan sekolah di tinjau dari perspektif filsafat pendidikan modern

18 Oktober 2025   20:44 Diperbarui: 18 Oktober 2025   20:44 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala sekolah menampar siswa karena merokok di lingkungan sekolah. Instgram pandemictalks

Fenomena menurunnya moral siswa dalam konteks pendidikan formal semakin sering menjadi sorotan publik. Kasus seorang kepala sekolah yang dilaporkan ke polisi dan dinonaktifkan karena melarang siswanya merokok menjadi cermin dari terkikisnya moral siswa terhadap kebebasan dalam dunia pendidikan modern. Pendidikan semestinya menjadi ruang untuk membentuk manusia berkarakter, kedsiplinan dan bertanggung jawab, bukan sekadar tempat menampung aspirasi kebebasan tanpa batas.  

Tinjauan dari Filsafat Pendidikan Modern

a. Rasionalisme Immanuel Kant: Disiplin sebagai Jalan Menuju Otonomi Moral

Menurut Immanuel Kant (1724--1804), tujuan pendidikan adalah menuntun manusia keluar dari ketidak dewasaan menuju otonomi moral dan kemampuan bertindak berdasarkan prinsip yang dapat dipertanggungjawabkan secara universal. Kant menyatakan:

"Discipline prevents man from deviating from his destiny --- humanity." (Kant, Lectures on Pedagogy, 1803)

Dengan melarang siswa merokok, kepala sekolah sebenarnya sedang menegakkan prinsip autonomi moral, yakni membantu siswa agar tidak diperbudak oleh dorongan atau kebiasaan buruk. Dalam kerangka ini, disiplin bukanlah bentuk represi, melainkan pembebasan dari perbudakan hawa nafsu dan kebodohan moral.

b. Pragmatism John Dewey: Pendidikan sebagai Proses Sosial dan Demokratis

John Dewey (1859--1952) menegaskan bahwa pendidikan harus mempersiapkan individu untuk hidup secara demokratis dan produktif di masyarakat. Dalam pandangan Dewey:

"Education is not preparation for life; education is life itself." (Dewey, Democracy and Education, 1916)

Melarang siswa merokok bukan sekadar melatih kepatuhan terhadap aturan, melainkan membangun kebiasaan sosial yang sehat dan mendukung kehidupan bersama yang lebih baik. Namun, Dewey juga menekankan pentingnya pendekatan dialogis dan partisipatif dalam proses pendidikan. Jika kepala sekolah menegakkan aturan tanpa komunikasi terbuka, maka semangat demokrasi pendidikan bisa terganggu, dan kebijakan disiplin akan mudah disalahartikan sebagai tindakan otoriter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun