Mohon tunggu...
ida parida
ida parida Mohon Tunggu... Guru - guru

pembelajar, menulis dan menjadi inspirator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asesmen Formatif dan Sumatif, Perbedaan dan Fungsinya dalam Proses Pembelajaran

24 November 2022   21:57 Diperbarui: 24 November 2022   22:16 3203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Implementasi Kurikulum Merdeka menjadikan asesmen untuk mengetahui  kondisi peserta didik sebelum, selama, dan setelah Proses Pembelajaran.

Asesmen menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran, penerapan Kurikulum Merdeka lebih memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk menentukan teknik, jenis, dan waktu asesmen berdasarkan fase jenjang sekolah dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP) yang dirumuskan oleh sekolah itu sendiri.

Prinsip Asesmen

  • Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran. Asesmen tidak hanya bertujuan untuk menampilkan performa siswa melalui deretan angka namun performa siswa secara menyeluruh.
  • Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya. Langkah ini sangat diperlukan untuk dapat membuat startegi pembelajaran dan aktivitas pembelajaran yang berpusat pada siswa.
  • Dalam menyusun strategi asesmen, perlu disiapkan alat ukur atau instrumen penguji kemunculan indikator ketercapaian tujuan. Contoh instrumen penilaian yang dapat dipilih dalam implementasi Kurikulum Merdeka antara lain berupa rubrik, ceklis, catatan anekdotal, dan grafik perkembangan kontinum. Instrumen asesmen bergantung pada teknik asesmen yang dipilih, misalnya observasi, kinerja, proyek, tes tertulis, tes lisan, penugasan, atau portofolio. Asesmen harus berfungsi sebagai refleksi proses pembelajaran (assessment as learning), dasar perbaikan proses pembelajaran (assessment for learning), dan bahan evaluasi akhir dari suatu proses pembelajaran (assessment of learning).

Jenis Asesmen :

a. Asesmen Formatif

Asesmen formatif dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga asesmen formatif dan pembelajaran menjadi suatu kesatuan. Asesmen formatif berfungsi untuk umpan balik siswa dan pendidik dan tidak digunakan untuk menentukan nilai rapor, keputusan kenaikan kelas, kelulusan, atau keputusan-keputusan penting lainnya. 

Asesmen formatif dapat menggunakan metode yang sederhana, sehingga umpan balik hasil asesmen tersebut dapat diperoleh dengan cepat. Dalam kurikulum sebelumnya asesmen formatif masuk dalam penentuan akhir nilai di rapot dengan pembagian atau prosentase bobot untuk nilai akhir, namun saat ini asemen formatif lebih kepada umpan balik perbaikan proses pembelajaran untuk siswa dan guru yang hasil dari umpan balik ini disikapi dengan perbaikan proses pembelajaran yang dilaksanakan.

B. Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau lebih tujuan pembelajaran), pada akhir semester dan pada akhir fase; khusus asesmen pada akhir semester, asesmen ini bersifat pilihan. 

Jika pendidik merasa masih memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, maka dapat melakukan asesmen pada akhir semester. Sebaliknya, jika pendidik merasa bahwa data hasil asesmen yang diperoleh selama 1 semester telah mencukupi, maka tidak perlu melakukan asesmen pada akhir semester.

Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk mengukur kompetensi yang dikehendaki dalam tujuan pembelajaran dan pada akhir semester. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun