Mohon tunggu...
Ida Pakpahan
Ida Pakpahan Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Tulis

Orang Medan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Friendzone", Teman Rasa Pacar

22 Januari 2021   14:52 Diperbarui: 22 Januari 2021   15:13 1771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Quote sejuta umat; Tidak ada persahabatan yang hanya sebatas sahabat antara perempuan dan laki-laki. Pasti selalu dibumbui perasaan cinta.

Film Friendzone membenarkan quote di atas. Film yang berasal dari Thailand ini ditayangkan pada awal tahun 2019, dan cukup populer pada masa itu. Diperankan oleh dua artis ternama, Baifern Pimchanok dan Naphat Siangsomboon. Bekerja sama dengan beberapa negara, termasuk Malaysia, Myanmar, Hongkong, Indonesia dan lain lain.

Original soundtracknya pun hasil kolaborasi penyanyi dari beberapa negara, salah satunya Indonesia yang dibawakan Audrey dan Cantika.

Jadi ceritanya, tentang dua sahabat yang sudah bersama-sama selama kurang lebih sepuluh tahun. Namanya Palm (Naphat Siangsomboon) dan Gink (Baifern Pimchanok). Palm pernah mengakui bahwa dia menyukai Gink, tapi malah ditolak. Menjadi teman saja cukup. Karena Gink takut kalau kelak Palm akan pergi juga meninggalkannya seperti orang-orang yang dia sayang.

Meski cinta Palm ditolak, mereka tetap berteman, bahkan semakin dekat. Mereka tuh suka curhat bahkan tentang pacar masing-masing. Kalau Palm putus sama pacarnya, dia bakalan cerita ke Gink terus dihibur. Begitu juga sebaliknya.

Film ini sebetulnya sangat menghibur jika dipandang melalui sudut genre, yaitu komedi. Lawakan Thailand memang khas sekali, disertai dengan logat mereka yang membuat kita ngakak sampai sakit perut. Yang membuat saya suka sama film thailand memang karena logat mereka yang terdengar berisik.

Namun, alur Friendzone sangat mudah ditebak. Entah deh, mungkin karena aku juga sering membaca cerita tentang friendzone yang memiliki kisah yang selalu sama. Karakter yang mirip-mirip. Juga akhir cerita yang jarang berbeda. Jadi ya, aku nggak merasa WAH gitu setelah nonton ini. Aku sudah menebak kalau endingnya mereka akan bersama.

Ada beberapa adegan yang agak mengganggu buat aku. Yaitu ketika Palm yang seorang pramugara harus selalu di samping Gink untuk menghiburnya. Aku merasa pekerjaan Palm sebagai pramugara itu tempelan. Apa ya, dia kayak gabut banget gitu loh. Lebih banyak habisin waktu buat Gink untuk menghiburnya sehabis putus dari pacarnya, ketimbang kerja.

Aku nggak bilang dia nggak boleh ketemu Gink, cuma ya aku merasa dia kayak sering bolos dari kerjanya. Kecuali itu pesawat punya bapaknya sih, terserah dia mau kerja sebulan sekali kek, sekali setahun kek.

Begitulah review frienzone versi aku. Kalau kalian lagi gabut, terus kepengen nonton yang bisa mengocok perut, tonton saja ini.

Skor 7/10

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun