Apakah kamu pernah mengalami hari yang terasa begitu berat, lalu tiba-tiba menjadi ringan begitu saja karena satu hal yang sederhana, misalnya dari senyuman orang asing, ucapan terima kasih yang terasa tulus, atau mendapat bantuan tak terduga dari seseorang (meskipun bantuan tampak sederhana). Sekilas tampak remeh, tetapi kebaikan kecil seperti itu terkadang sudah cukup untuk mengubah cara pandang dan mood kita dalam menjalani hari.Â
Di tengah hiruk pikuk kehidupan, manusia modern terlalu disibukkan dengan mengejar target dan impianya dengan alasan agar hidupnya bahagia. Kadang lupa atau belum menyadari, bahwa kebahagiaan bisa lahir dari hal-hal sederhana yang semestinya bisa kita ciptakan dan upayakan dengan kebaikan kecil yang tulus. Tidak perlu menunggu momen besar atau pencapaian luar biasa, yahh sebuah senyuman, sapaan ramah, atau sekedar ucapan "terima kasih" bisa menghadirkan "atmosfer sosial" yang tenang dan hangat. Sosiolog Marcel Mauss pernah menulis dalam bukunya "The Gift" bahwa memberi bukan sekadar transaksi materi, melainkan membangun hubungan sosial yang melampaui ukuran kuantitatif. Kebaikan kecil, pada dasarnya, adalah "hadiah sosial" yang memperkuat rasa kemanusiaan kita.
Kebaikan yang Sering DiremehkanÂ
Kebaikan kecil kadang tidak ternotice dari kita. Kenapa? Karena kita terbiasa menilai sesuatu dari ukuranya. Semakin besar, semakin dianggap berarti. Padahal, bagi seseorang yang sedang di titik terendahnya, sebuah sapaan ramah atau bantuan sederhana bisa sangat berarti dibanding hadiah yang besar namun tidak ada feel dan ketulusan
Beberapa penelitian saya temukan, salah satunya di Journal of Experimental Psychology (2022) menunjukkan bahwa penerima kebaikan kecil, seperti diberi bantuan spontan, merasa lebih bahagia daripada yang dibayangkan oleh pemberi. Artinya, kita sering meremehkan dampak tindakan sederhana yang sebenarnya punya efek emosional mendalam. Ada loh seorang murid menjadi semangat belajar dan menunjukkan perkembangan karena gurunya memberikan pujian sederhana yang tulus karena dia berani mencoba. Ada juga seorang karyawan yang hanya ditepuk bahunya oleh atasan karena tanda apresiasi, kemudian ia semakin bersemangat dan tersenyum bahagia ketika pulang.
Efek Domino KebaikanÂ
Kebaikan kecil memiliki efek domino. Kenapa? Karena ia adalah energi yang bisa tervibrasi. Misalnya, ketika seorang guru masuk kelas dengan semangat dan senyum lebar, murid-murid pun akan menjadi lebih antusias dan semangat. Fenomena ini disebut emotional contagion yaitu emosi yang menular dari satu orang ke orang lain.
Begitu juga ketika kita menolong orang lain, meskipun hanya sekadar memungutkan barang yang terjatuh atau mengucapkan kata 'terima kasih'. Kebaikan kecil itu bisa memicu lingkaran emosi positif yang terus berputar, tidak hanya untuk penerima, tapi juga untuk orang-orang di sekitarnya."Â
Di dunia digital juga bisa terjadi hal demikian. Komentar positif di media sosial, meski hanya tiga kata seperti "semangat terus ya!", bisa menumbuhkan semangat seseorang yang sebelumnya merasa putus asa atau meredakan perasaan seseorang yang mungkin sudah sangat lelah. Begitu juga sebaliknya, hanya dengan kata sederhana bisa jadi akan membuat orang depresi dan putus asa, apalagi kata-kata kasar jauh lebih cepat viral.
Relevansi di Zaman SekarangÂ