Mohon tunggu...
Ichvan Sofyan
Ichvan Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Rimbawan

Rimbawan

Selanjutnya

Tutup

Gadget

SiKasep: Mencari Rumah dari Genggaman Tangan

30 Juni 2020   22:29 Diperbarui: 30 Juni 2020   22:30 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Punya rumah itu tidak mudah, butuh banyak uang, ratusan juta pula. Belum lagi “ribet” prosesnya. Begitu kurang lebih gambaran banyak orang khususnya MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) sebelum mengenal SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan).

Ketakutan-ketakutan itu lumrah. Maklum, harga rumah tak semurah kacang goreng yang jika salah beli pun tak sebegitu rugi. Jika ditotal bisa sampai ratusan juta rupiah.

Itulah yang sering membuat MBR merasa minder dan tak yakin bisa punya rumah sendiri. Jika sudah begini, MBR khususnya yang sudah berkeluarga tidak punya banyak opsi. Ada yang memilih tinggal di pondok mertua. Ada pula yang memilih sewa rumah yang istilah lainnya “ngontrak”.

Mau “ngontrak” atau tinggal di pondok mertua, sama-sama tak senyaman punya rumah sendiri. Bayangkan, yang tinggal di pondok mertua harus terbatas kebebasannya. Seni-seni mengelola rumah tangganya seolah dibayang-bayangi pantauan mata mertua. Ibaratnya, gerak-gerik  seperti diawasi.

Yang memilih “ngontrak” beda cerita. Meski terbebas dari pantauan mertua, tapi tak punya kebebasan bereksplorasi dengan aktivitas desain-mendesain rumah sesuka hati. Belum lagi kalau kontrakan dipindahtangankan si empunya rumah kepada pengontrak lain yang berani bayar lebih mahal. Repot, bukan.

Dilema itu mau tidak mau harus dihadapi oleh MBR yang memimpikan rumah sendiri tapi masih dibayang-bayangi harga rumah yang mahal. Padahal sebenarnya Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) melalui PPDPP (Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan) telah mengeluarkan kebijakan rumah subsidi. Sebuah rumah dengan harga yang lebih murah tapi tetap berkualitas dan layak huni, yang bahkan bisa didapatkan hanya dengan genggaman tangan melalui aplikasi SiKasep. Tentang bagimana caranya, mari simak sebuah cerita yang saya kutip dari laman ppdpp.id.

Danny namanya. Seorang pegawai sebuah penerbitan. Enam tahun lamanya ia berumah tangga, tetapi selama itu pula ia belum memiliki rumah sendiri. Ia dan keluarga kecilnya hidup seatap bersama orang tua sang istri.

Ikhtiarnya bersama sang istri untuk keluar dari zona nyaman bukan perkara mudah. Keduanya harus rajin menyisihkan gaji masing-masing demi menabung untuk membeli rumah.

Danny mengaku, selain survei harga rumah yang terjangkau, bersama istri juga ikut melakukan survei dan membandingkan sejumlah bank yang menyediakan KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Tak peduli lelah, tak peduli berpeluh keringat. Cara konvensional ini ia lakukan dengan sang istri demi mendapatkan rumah idaman.

Semula, ia sempat ke sebuah bank swasta. Namun syarat dan skema pembiayaannya terbilang rumit dan berat. Akhirnya ia mundur.

Setelah menyerap pengalaman dari teman-temannya dan menggali berbagai informasi di internet, akhirnya ia mengunduh aplikasi SiKasep.

Melalui aplikasi SiKasep inilah  akhirnya ia menemukan rumah yang diinginkan dengan mudah dan  mengambil rumah bersubsidi itu dengan ikut KPR BTN. Meskipun terbilang kecil, namun baginya rumah bersubsidi itu merupakan istana bagi keluarga kecilnya.

Kisah seperti Danny ini banyak terjadi ditengah masyarakat. Teman ataupun kerabat kita pun mungkin ada yang masih senasib seperti Danny ketika belum mengenal SiKasep.  Padahal dalam jiwanya bergejolak ingin punya rumah sendiri dan merdeka mengelola rumah tangganya.

Untuk itulah punya rumah sendiri sebenarnya menjadi dambaan setiap insan keluarga. Selain bebas mengelola rumah tangga, pun sekaligus mempunyai nilai prestisius  di mata sang mertua. Lalu untuk mendapatkan rumah impian itu, cara seperti Danny bisa ditiru, dengan menggunakan aplikasi SiKasep.

Keunggulan SiKasep

Aplikasi SiKasep memang terdengar asing bagi sebagian orang karena aplikasi ini baru resmi release 19 Desember 2019  oleh Kementerian PUPR. Tapi bagi sebagian orang yang telah mengenal dan menggunakan SiKasep separti Danny, pasti tahu betul betapa terbantunya mereka dalam mendapatkan rumah impian yang sesuai isi kantong.

Tak hanya sebatas membantu mendapatkan rumah, SiKasep juga memiliki beragam keunggulan, sebagaimana peran teknologi di era 4.0 yang mempermudah segala akses.

Pertama, mendapat rumah murah dan berkualitas. Harga selalu menjadi poin pertama bagi MBR dalam memilih rumah. Banyak MBR terpaksa gagal punya rumah karena tebal dompet tak mampu menebus harga rumah.  Namun melalui SiKasep, mendapatkan rumah yang murah dan berkualitas bukanlah hal yang sulit.

Dari aplikasi ini ditawarkan beragam rumah subsisdi yang jelas lebih murah. Kenapa bisa lebih murah? Karena pada dasarnya rumah subsidi itu memiliki bunga rendah, bebas PPN (pajak pertambahan nilai),uang muka ringan, dan angsuran terjangkau. Jadi kalau dikalkulasi ya sudah tentu harganya lebih murah.

Tapi murah bukan sekedar murah, rumah-rumah yang terdaftar di aplikasi SiKasep juga berkualitas dan layak huni.  Sebab pemerintah telah memastikan bahwa setiap rumah subsidi yang dibangun harus memenuhi kaidah-kaidah teknis bangunan dan persyaratan kelayakan hunian rumah seperti aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.

Ini adalah bentuk komitmen pemerintah khusunya Kementerian PUPR melalui PPDPP untuk memberikan rumah murah yang layak huni. Sebagaimana yang diamanatkan  Undang-Undang Dasar Pasal 28 H Ayat 1 untuk menjamin kebutuhan hunian yang layak bagi masyarakat.

Kedua, mendapat rumah dengan cepat dan tepat.  Era teknologi selalu ditandai dengan kemudahan dan kepraktisan. Sisi-sisi konvensional yang rumit dan lama tergantikan dengan kemudahan, pun dengan jarak yang jauh sekalipun dapat dipangkas. Istilah lainnya, jauh tempatnya dekat di mata.

SiKasep dengan basis teknologi pun demikian. Cukup lewat genggaman tangan, rumah impian bisa didapatkan dengan cepat.  Yang sudah pasti dangan kemudahan itu akan menghemat banyak waktu, tenaga, dan biaya.

Bukan hanya cepat dalam proses pencarian, proses verifikasi hingga lolos subsidi checking pun dapat dilakukan dengan cepat pula. Ini karena data pengguna SiKasep sudah terintegrasi langsung dengan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. 

Apalagi dengan sistem host to host, pengguna akan terhubung dengan pemerintah, bank pelaksana, dan pengembang. Sehingga penyaluran FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) dapat dilakukan dengan cepat dan terpantau dengan baik, sesuai kebutuhan masyarakat. Bahkan pengguna pun bisa memilih sendiri bank untuk KPR. 

Ketiga, aman dan terpercaya. Maraknya aksi penipuan oleh oknum developer yang belakangan terjadi tentu merugikan banyak pihak, termasuk para developer lain dan konsumen. Untuk itulah Kementerian PUPR berupaya melindungi hak-hak konsumen dan developer dengan menghadirkan SiKumbang dan SiKasep.

Ketersediaan rumah yang disajikan pada aplikasi SiKasep diambil berdasarkan data yang diajukan oleh para pengembang rumah FLPP melalui aplikasi SiKumbang. Di sinilah developer diseleksi dengan serangkaian langkah verifikasi, baik secara fisik maupun secara legal yang  menyangkut data perusahaan (badan hukum), izin usaha, aspek perizinan proyek, progres pembangunan fisik, kualitas bangunan, hingga proses serah terima hunian.

Dengan rangkaian seleksi ini, celah-celah masuknya oknum developer penipu akan tertutup rapat. Sehingga para pencari rumah akan terhindar dari rumah fiktif yang kerap ditawarkan oleh oknum developer penipu.

SiKasep Bertahan di Tengah Pandemi

Kita sudah menyingkap semuanya, bahwa mendapatkan rumah murah, layak huni dan aman tidaklah sulit. Bahkan sambil istirahat atau rebahan sekalipun bisa. Tinggal pilih, mau cari di lokasi mana, tipe seperti apa, dan harga berapa. Bisa diakses melalui aplikasi SiKasep.

Di masa pandemi Covid-19 saat ini, keberadaan SiKasep betul-betul sangat membantu karena mencari rumah bisa dilakukan tanpa keluar rumah. Itu pula lah yang juga  menolong sektor properti bertahan di masa pandemi.

Jika saja penyaluran rumah masih secara konvensional, bisa jadi nasib sektor properti akan senahas sektor-sektor lain yang terpuruk akibat pandemi. Karena kalau kita perhatikan, sektor-sektor yang memanfaatkan basis teknologi seperti SiKasep cenderung memiliki ketahanan terhadap gempuran pandemi Covid-19. Buktinya selama pandemi menyerang, realisasi penyaluran dana FLPP  justru jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum Covid-19 menyerang di Indonesia. 

Dari data PPDPP tercatat realisasi penyaluran dana FLPP bulan maret menyentuh angka 24.888 unit rumah; April 14.952 unit rumah; Mei 20.012 unit rumah. Sementara sebelum pandemi Covid-19 menyerang, realisasi penyaluran dana FLPP bulan januari hanya tercapai 32 unit rumah, dan februari 3.192 unit rumah.

Lalu jika dilihat dari data perbandingan dengan tahun sebelumnya pun demikian. Realisasi penyaluran dana FLPP di bulan januari-mei tahun 2020 lebih tinggi dibandingakan dengan tahun-tahun sebelumnya di rentang bulan yang sama. 

PPDPP mencatat realisasi penyaluran dana FLPP  pada bulan Januari-Mei 2018 sebanyak  7.671 unit rumah. Tahun 2019 meningkat menjadi  40.932 unit rumah. Sementara  pada tahun 2020 setelah adanya SiKasep, realisasi penyaluran dana FLPP menanjak drastis mencapai  63.014 unit rumah.

Ini artinya berkat kehadiran SiKasep permintaan rumah selama masa pandemi tidak terganggu. Sekaligus membuktikan bahwa keberadaan SiKasep sebagai aplikasi pencari rumah sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya MBR dimasa pandemi. 

Lalu sekarang semua kembali lagi kepada MBR sebagai subjek. Sudah saatnya MBR mandiri, punya rumah sendiri dan merdeka mengelola rumah tangganya. Dan itu semua bisa didapatkan melalui SiKasep sebagai portal digital yang memudahkan pencari rumah menemukan rumah idaman tanpa keluar rumah.

Sumber Pustaka  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun