Mohon tunggu...
icha andriliana
icha andriliana Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi menyanyi mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Diary

"Tenang Bukan Karena Segalanya Selesai,Tapi Karena Hati Menerima"

9 Oktober 2025   10:25 Diperbarui: 9 Oktober 2025   10:25 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Tenang Bukan Karena Segalanya Selesai, Tapi Karena Hati Menerima"

Sering kali kita berpikir, ketenangan akan datang setelah semua urusan selesai. Misalkan  setelah pekerjaan beres, setelah masalah dengan orang lain terselesaikan, setelah semua berjalan sesuai rencana kita, dan kita menunggu momen di mana hidup akhirnya tenang, tanpa gangguan, tanpa beban pikiran.

Tapi kenyataannya, hidup nggak pernah benar-benar berhenti memberi tantangan. Ketika satu masalah selesai, biasanya ada hal lain yang muncul. Kadang lebih besar, kadang lebih rumit dari sebelumnya. Dan kalau kita terus menunggu semua "selesai" baru bisa merasa damai, mungkin kita akan menunggu seumur hidup.

Aku pernah berada di fase itu. Fase di mana aku terus merasa gelisah tidak tenang karena merasa semuanya belum cukup baik.

Aku pikir, "Kalau ini sudah beres, aku pasti bisa tenang". Tapi setelah satu hal selesai, datang lagi hal lain yang bikin pikiran nggak tenang.

Sampai akhirnya aku sadar, mungkin bukan hidup yang harus beres dulu supaya aku bisa tenang tetapi hatiku yang perlu belajar menerimanya. Dan Belajar menerima itu bukan untuk menyerah, pasti banyak orang salah paham, mengira menerima itu sama dengan menyerah. Padahal, menerima justru butuh keberanian besar.

Menerima artinya kita berani menghadapi kenyataan apa adanya meski kadang nggak sesuai yang kita harapkan.dan Kita harus tetap berusaha, dengan hati yang lebih tenang. Dan Menerima bukan berarti berhenti untuk memperbaiki keadaan. Tetapi, sadar bahwa nggak semua hal bisa kita kendalikan, Kita bisa berjuang sekuat tenaga, tapi hasil akhirnya tetap bukan sepenuhnya di tangan kita melainkan juga ditangan Allah SWT.

Dan saat kita bisa berdamai dengan hal itu, di situlah letak ketenangan yang sebenarnya.Tenang Karena Hati Sudah Siap.Ketenangan pun bukan datang dari dunia luar, tapi dari dalam diri masing-masing, Bukan dari keadaan yang sempurna, tapi dari hati yang belajar untuk siap menghadapi, siap melepaskan, dan siap menerima. Karena sejatinya, hidup nggak akan pernah benar-benar "selesai." Akan selalu ada tugas, masalah, perubahan, dan hal-hal tak terduga. Tapi hati yang bisa menerima, akan selalu menemukan cara untuk tenang di tengah keterpurukan kehidupan. Jadi, jangan tunggu semuanya selesai dulu untuk merasa damai. Mulailah dari sekarang, dari hati yang mau berdamai, dari diri yang mau menerima.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun