Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Calonkan Ahok Jadi Presiden 2014

1 November 2013   20:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:43 3560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konon sang penginjil ini yang ngotot untuk datang ke Indonesia, walaupun saat itu (sampai sekarang) sangat sangat sulit mendapat ijin untuk para penginjil kelas dunia untuk melayani Kebaktian Kebangunan Rohani dan Sharing tentang Nubuatan dari pemerintah Indonesia.

Singkat cerita, penginjil ini menyampaikan nubuatan, penglihatan untuk Indonesia. Ia menjabarkan Peristiwa berdarah di tahun 1998 dan kejatuhan Soeharto digambarkan secara visioner. Memang ia tidak menjelaskan kapan dengan rinci,tetapi hanya menyebut tahun, tidak menyebut nama Soeharto, tetapi menyatakan penguasa negeri.

Belasan orang yang hadir di ruangan VIP di hotel berbintang di Jakarta sampai hening, serasa tidak percaya bahwa Indonesia akan mengalami hal itu. Nggak percaya rasanya, tetapi semua yang hadir diam seribu bahasa menyimak nubuatan tersebut.  Nggak ada yang percaya bahwa Soeharto bisa jatuh, karena saat itu sangat berkuasa. Nggak percaya bahwa Indonesia akan mengalami peristiwa berdarah-darah karena saat itu kita semua berada dalam kondisi keamanan yang sangat terjamin (hehehe, karena semau diatur tangan besi Soeharto dan antek-anteknya).

Saat menyimak khotbah penginjil itu, para pengusaha papan atas mencatat dengan teliti semua nubuatan yang disampaikan. Jadi tidak heran jika dampak peristiwa Mei 1998 dan lengsernya Soeharto, ketika benar-benar terjadi, sudah tidak mengagetkan para pengusaha Kristiani ini.

Jauh sebelumnya mereka yang sudah mendengar dan percaya pada  nubuatan dan hikmat Tuhan,  sehingga mereka telah mempersiapkan diri, misalnya dengan memperluas bisnis ke negara-negara luar Indonesia.  (Jadi anda bisa menelusuri, siapa saja pengusaha papan atas yang hadir saat itu).

Indonesia Dipimpin Pengikut Kristus?

Nubuatan itu saja sudah mengagetkan kami semua yang hadir. Namun itu belum puncaknya.  Dan kami semua terperangah ketika penginjil ini mengatakan, Indonesia akan dipimpin oleh anak-anak Tuhan, yang cerdas, jujur, dan berani.

Para pemuda ini dianalogikan dengan tokoh Alkitab, Sadrakh, Mesakh, Abednego yang sempat dimasukkan ke Gua Singa oleh Raja Babilonia, akibat fitnah dan rasa iri dengki dari mayoritas pejabat yang ber"agama" berbeda dengan ketiga pemuda cerdas, jujur, dan pemberani itu. Ketiga pemuda pemberani itu memang sangat taat melaksanakan perintah Tuhan, dari mulai makanan sampai hal-hal lain, yang mungkin istilah sekarang, mereka adalah barisan depan kelompok anti KKN.

Mendengar nubuatan tersebut,  tanpa sengaja, beberapa bibir langsung berbisik mengucapkan, impossible. Dan Sang penginjil ini langsung menjawab (dalam bahasa Inggris), apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah. Bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Sehubungan dengan hal itu, yang sudah 20 tahun lebih saya dengar sendiri, sekarang saya melihat figur Ahok, menjadi satu bukti nubuatan bahwa Allah terus bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang berharap padaNya. Yang saya tahu, ratusan ribu umat Kristen di Indonesia, tidak putus-putusnya mendoakan Indonesia menjadi tempat yang aman, damai, saling menghargai, dan menjadi negara yang penuh berkat Tuhan bagi semua penduduknya (bukan hanya untuk umat Kristen saja).

Dan perlu dijelaskan di sini, tidak semua orang ber-KTP Kristen adalah pengikut Kristus, karena Alkitab menegaskan, yang menjadi pengikut Kristus adalah siapa saja yang melakukan perbuatan dan ajaran Kristus, yakni merendahkan diri dan sikap melayani orang lain, bukan minta dilayani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun