Sering kali orang takut untuk mengambil resiko dalam hidupnya karena khawatir akan adanya kegagalan atas tindakan yang dilakukannya. Namun tidak bagi Howard, karena para atasannya di Starbucks tidak sejalan dengan keyakinannya, ia pun memilih untuk keluar.
Dengan meminjam uang sebesar 1,7 juta dollar Amerika dari para pendiri Starbucks dan bank, Howard mendirikan kedai kopi bernama Il Giornale. Antusias pengunjung dengan ide Howard terlihat di hari pertama pembukaan Il Giornale dimana terdapat 300 pengunjung menikmati kopi disana.
Inovasi yang dilakukan Howard Schultz dengan menggabungkan konsep Starbucks dan cafe yang ada di Italia terbukti sukses untuk menarik pelanggan. Dengan kopi yang berkualitas tingga ditambah dengan suasana nyaman untuk berlama-lama menjadikan Il Giornale berkembang.
Dilain pihak , pikiran yang tertutup dengan ide dan terobosan baru menjadikan pendiri Starbucks jalan ditempat dan tidak berkembang. Akhirnya Starbucks pun dinyatakan bangkrut dan harus menjual sahamnya. Seluruh saham Starbucks pun akhirnya dibeli oleh Howard Schultz pada tahun 1992.
Saat ini ditangan Howard Schultz, Starbucks menjadi cafe nomor satu di bidangnya. Dengan senantiasa menjaga kualitas kopi terbaik ditambah dengan kenyamanan cafe, pantas menjadikan Starbucks dilirik oleh banyak pengunjung. Sekarang Starbucks telah menjadi waralaba cafe terbesar dengan memiliki 21.536 cafe di 64 negara seluruh dunia.
Kisah Sukses Howard Schultz dapat terjadi berkat banyak faktor yang mendukung. Faktor paling penting dalam berbisnis yang dijalankan oleh Howard adalah dengan memiliki pandangan terbuka jauh kedepan. Keyakinan akan ide yang digagas dan menjalankannya dengan kesungguhan hati menjadikan Howard Schultz dapat menjadi orang yang sukses seperti sekarang.
Artikel saya yang lain, klik link berikut ini: www.kompasiana.com/ibnuwahyudi
Salam Ibnu Wahyudi