Selama empat bulan menjalani program magang Prigel di Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Kementerian Perdagangan RI, saya mendapatkan pengalaman luar biasa sebagai petugas di Permanent Trade Exhibition (PTE). PTE sendiri adalah ruang pameran tetap yang menampilkan produk-produk ekspor unggulan dari berbagai sektor Indonesia---mulai dari makanan dan minuman, furniture, hingga produk kesehatan. Tapi di balik produk-produk yang tersusun rapi itu, ada banyak kerja tim dan inovasi yang terus dilakukan agar ruang PTE tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga fungsional dan berdampak nyata dalam promosi ekspor.
Menerima Tamu, Menata Produk, Membangun Hubungan
Setiap hari, saya bertugas melayani kunjungan supplier yang ingin mendaftarkan atau mengganti produk display mereka. Prosesnya melibatkan banyak hal, mulai dari pengisian dokumen, penataan barang, hingga mendengarkan aspirasi mereka tentang bagaimana produk mereka bisa lebih dilirik buyer. Selama magang, saya mencatat ada 24 kunjungan supplier yang saya bantu secara langsung. Namun, satu hal yang paling berkesan bagi saya selama magang ini adalah ketika saya diberikan kepercayaan untuk menginisiasi sistem barcode scan untuk produk display di PTE.
Inovasi Kecil, Dampak Nyata: Sistem Barcode Scan di PTE
Bayangkan seorang buyer dari luar negeri datang ke PTE dan tertarik pada produk kerajinan kayu yang unik. Sebelumnya, mereka harus bertanya satu per satu atau mencatat informasi dari label biasa. Tapi kini, cukup dengan memindai barcode, mereka langsung diarahkan ke halaman produk di platform InaExport yang memuat detail spesifikasi, harga, hingga kontak supplier.
Sistem ini saya rancang dan implementasikan sendiri dengan dukungan tim, sebagai bagian dari upaya digitalisasi informasi produk. Tujuannya sederhana: mempermudah akses informasi dan meningkatkan profesionalitas tampilan PTE. Hasilnya medapatkan respons yang sangat positif dari pengunjung terutama buyer dan delegasi asing. Mereka merasa proses pencarian informasi menjadi lebih cepat, efisien, dan modern. Inisiatif ini juga menjadi salah satu langkah kecil dalam menghubungkan pameran fisik dengan ekosistem digital perdagangan. Sebuah pengalaman yang mempertemukan saya dengan dunia kerja nyata dan kebutuhan pasar global.
Di Balik Layar Diplomasi Dagang
Selain itu, saya juga berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan seperti Business Networking, Business Matching, dan Business Pitching. Kegiatan tersebut merupakan pertemuan antara supplier Indonesia dengan buyer maupun atase perdagangan dari luar negeri. Saya turut membantu koordinasi teknis, menghubungi kedutaan, hingga menyambut tamu langsung di ruang PTE. Tak hanya itu, saya juga bertugas sebagai admin WhatsApp akun InaExport, mengelola konten media sosial, hingga membuat materi audiensi internal. Semua ini memberikan saya pemahaman bahwa promosi ekspor bukan hanya tentang angka dan produk, tapi juga tentang komunikasi, jaringan, dan inovasi.
Magang ini bukan hanya soal menjalankan tugas, tetapi juga tentang memberi kontribusi kecil yang berdampak besar. Dari menata produk hingga menciptakan sistem barcode, saya belajar bahwa setiap ide bisa menjadi solusi an berani untuk memulai. Bagi saya, PTE bukan sekadar ruang pamer, tapi juga ruang belajar. Dan saya bangga pernah menjadi bagian dari mesin kecil yang mendorong ekspor Indonesia ke panggung dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI