Mohon tunggu...
Ibnu Tsaid
Ibnu Tsaid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang bodoh yang tak kunjung pandai

Berawal dari Jiwa Lelah yang coba untuk Berarti : Keterbatasan Lisan dan Kegemaran untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indahnya Islam "Al Muslimun Ahul Muslim" Qoidah untuk Bangsa dan Negara

10 Januari 2019   21:55 Diperbarui: 6 Juli 2021   16:35 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebab mereka semua cuma merasa lawan dalam berkreasi untuk membangun semangat pemain kesebelasan yang mereka bela,terlepas dari arena pertandingan kesebelasan yang mereka bela,mereka adalah saudara yang saling menyayangi dan mengasihi satu sama lainnya.

Dalam berkebangsaan dan berkenegaraan qoidah Islam tersebut sangatlah pantas untuk disandingkan sebagai teman se-iya sekata, sebab sebuah Bangsa dan Negara sangatlah membutuhkan sebuah persatuan dan kesatuan untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negaranya.

Baca juga : Hubungan Agama Islam dengan Peradaban di Indonesia

Bagaimana tidak mungkin, jika qoidah Islam diatas kita gunakan untuk bisa menyatukan kembali seluruh elemen bangsa dalam persaudaraan,saya yakin akan terjadi, sekarang ikatan mana lagi yang bisa lebih erat ikatannya dari sebuah ikatan persaudaraan.

Kita bisa melihat gambaran dari berbagai hubungan elemen-elemen yang ada di Negara kita Indonesia. Begitu banyak terjadi perselisihan, beda golongan beda warna seragam,sudah saling hasut,sudah saling dengki dan iri. 

Sangat jauh dari aroma akur dalam satu Bangsa dan satu Negara, seakan-akan prosa dari bait-bait "Sumpah Pemuda" yang telah diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 oleh para pemuda pendahulu kita,seakan tinggal puing-puing bait tanpa arti.


Selama beberapa tahun ini hanya kejadian bencana alam lah yang mampu membuat persatuan dan kesatuan untuk elemen bangsa kita. Bagaimana tidak, saat terjadi bencana Tsunami, Gempa, Longsor, Gunung meletus, Angin puting beliung dan masih ada bencana-bencana yang lainnya yang terjadi,maka dengan serta merta berbagai golongan ormas dan golongan-golongan yang lainnya.

Turun memberikan bantuan secara moral dan material,mereka turun bersama bahu membahu untuk membantu menanggulangi bencana alam tersebut,mereka lupakan sejenak segala perbedaan yang selama ini membuat mereka saling memusuhi, pemandangan Negeri yang sangat kita dambakan,melihat semua anak bangsa bisa bersatu padu dalam sebuah kerjasama dalam satu tujuan.

Sekarang yang jadi pertanyaan,kenapa harus sebuah bencana alam yang bisa membuat kita jadi satu padu.apakah sudah dangkal dan picik cara berpikir kita, sehingga harus mengadaikan rasa Nasionalis Berkebangsaan dan Berkenegaraan dalam diri kita, Cuma karena kita beda golongan dan juga beda warna baju kita.

Marilah kita sadar dan kita galih kembali pemahaman akan arti persaudaraan,kita bangun kembali rasa Nasionalis Kebangsaan dan Kenegaraan kita,kita gunakan qoidah "Al Muslimun ahul Muslim" sebagai qoidah kita untuk membangun persatuan dan kesatuan demi Negeri yang berdaulat,bukankah kita bisa untuk terus bersama meski kita beda.

Semoga akan terbangun NKRI yang penuh kedaulatan dengan persatuan dan kesatuan seluruh anak bangsa dibumi pertiwi ini.mari saudaraku sebangsa dan setanah air,kita bangun Negeri ini dengan ikatan persaudaraan dengan mengedepankan rasa Kasih dan rasa Sayang,sebab semua itu sudah tertuang dalam bait-bait teks Pancasila sebagai dasar negara kita,mari kita pahami dan kita tunaikan demi Negeri yang kita cintai ini.

AlhamduliLLAHi Robbil 'Alamin

Jayalah Indonesia ku, Jayalah anak Negeri ku...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun