Mohon tunggu...
Gaharu Online
Gaharu Online Mohon Tunggu... Guru - Ibnu Rusid

Provinsi Nusa Toleransi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hilangnya Operator Sekolah, Mematikan Generasi Papua

21 Desember 2019   08:59 Diperbarui: 21 Desember 2019   10:01 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: dokpri. Peserta didik kelas 5 dan 6 SD N Jufo Kecil ketika mengerjakan soal-soal latihan

"Hilangnya Operator Sekolah, Mematikan Generasi Papua"

Jufo kecil_Papua_Gaharu Online.com- Operator sekolah adalah tulang punggung dari setiap sekolah-sekolah. Tugas operator adalah menghimpun dan menjelaskan tentang peserta didik, keadaan sekolah, tenaga pengajar, fasilitas sekolah dan lain sebagainya. Sangat disayangkan ketika para operator bermain jauh dari lingkungan sekolah hal ini dirasakan oleh kami guru di Sekolah Dasar Negeri 1 Jufo Kecil. Ujar Ibnu Rusid (25) pada media Gaharu Online.com (20/12/2019).

Lanjutnya, Ketidakberadaan para operator di lingkungan sekolah sangat mempersulit kinerja para guru dan menghambat segala keperluan tentang daftar peserta ujian serta untuk mengetahui data secara pasti tentang jumlah peserta didik dan beberapa hal lain yang menjadi kepentingan sekolah.

Operator yang seharusnya berada di lingkungan sekolah kini hilang entah kemana, hampir memasuki bulan ke tiga kami guru GPDT Gelombang 4 Kabupaten Mappi tidak mengetahui jelas tentang jumlah peserta didik secara keseluruhan, jumlah peserta didik perkelas baik kelas I sampai kelas VI  ini sangat miris bukan?.

Hal ini merupakan kendala terbesar dalam internal sekolah, dimana segala sesuatu yang perlu diketahui dan dilengkapi kesemuanya terdapat pada data dapodik sekolah sehingga keberadaan operator disekolah sangat penting dan membantu jalannya proses belajar mengajar.

Belajar dari tahun-tahun sebelumnya beberapa peserta didik kelas VI namanya tidak muncul sebagai peserta ujian nasional diantaranya Basilius Biri, Pontianus, dan Herman, mereka yang seharusnya telah menduduki bangku SMP kini masi terringgal do bangku sekolah dasar, hal ini sangat miris dan memprihatinkan sekaligus mematikan semangat belajar anak-anak papua. Ujar Ibnu Rusid yang juga mantan Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Kupang.

Kami sangat berharap agar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Mappi segera merespon hal ini dan segera mngembalikan kepala sekolah dan Operator ke sekolah-sekolah, karena ketika hal tidak dilakukan maka dapat menghambat pertumbuhan sumber daya manusia khususnya di lingkungan Kabupaten Mappi itu sendiri. Perlu ditindak tegas para kepala-kepala sekolah dan operator yang hilang di lingkungan sekolah. Jika hal ini terus dibiarkan maka akan timbul jamur-jamur dan parasit di dunia pendisikan Kabupaten Mappi. Tutupnya pada media Gaharu Online.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun