Mohon tunggu...
Lindan
Lindan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Arogannya Timses Ahok Menantang Bawaslu dan Janji Angin Surga Djarot

20 Maret 2017   10:13 Diperbarui: 20 Maret 2017   10:36 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Seperti yang dikatakan beberapa pengamat, memang benar sejak masuk di musim kampanye putaran kedua terlihat  Ahok sudah mulai ogah-ogahan berkampanye. Tidak ada yang tahu apa alasannya sehingga Ahok sudah tak bersemangat berkampanye. Apakah ada ketakutan bila kampanyenya ada yang menghadang atau Ahok sudah merasa lelah sekali diatur oleh elit partai-partai yang mendukungnya.

Belakangan ini hanya Djarot saja yang rajin berkampanye sendirian ke berbagai tempat di Jakarta.  Sayang sekali musim kampanye putaran kedua tidak dimanfaatkan secara maksimal  oleh Paslon nomor urut 2 ini.

Karena seringnya berkampanye mungkin akhirnya Djarot lelah dan tertekan sehingga begitu ada kampanye yang menyalahi jadwal ataupun Tim Pemenangannya tidak mengikuti  aturan KPU sehingga berakibat pelaporan dari tim lawannya, Djarot pun akhirnya marah-marah pada Bawaslu.

"Kalau setiap aktivitas saya didaftarkan ke Bawaslu ya repot. Contoh saya mau potong rambut sama keluarga masa kita ke Bawaslu, mau nonton di bioskop masa ke Bawaslu. Jadi saya minta tolong ke Bawaslu. Saya menghargai Bawaslu yang tegas dan objektif tapi jelaskan itu kayak apa," kata Jarot ketika dia mendengar ada teguran Bawaslu kepada Tim Pemenangannya maupun dirinya dan Ahok.

Harusnya Djarot tidak perlu mengomel-ngomel seperti itu. Koordinasikan saja dengan Tim Pemenangannya. Tekankan pada mereka bahwa jadwal kampanye, tempat kampanye dan lainnya harus diatur sedemikian rupa agar jangan menyalahi aturan KPU.  Jangan kampanye di rumah ibadah, jangan kampanye di rumah sakit dan lainnya.  Aturan KPU itu sudah baku kok. Kalau Tim Pemenangnya yang salah mengarahkan lokasi dan jadwal kampanye yang harus disalahkan Tim Pemenangan. Jangan menyalahkan  Bawaslu yang menegur sesuai aturan KPU yang ada.

Dari kabar media (detiknews) kemarin, di Jakarta Barat ada 6 Kampanye yang menyalahi aturan sehingga 4 diantaranya dibubarkan Bawaslu sementara yang 2 tidak dapat dibubarkan karena untuk yang pertama Panwaslu telat mendapat informasinya sehingga pada saat datang ke lokasi, acara kampanyenya sudah bubar. Tapi yang  1 lagi Panwaslu tidak bisa membubarkan karena ditentang Tim Pemenangan di lokasi.

6 Kampanye yang menyalahi aturan itu ,  3 dilakukan Tim Pemenangan Paslon Nomor 2 dan 3 dilakukan Tim Pemenangan Paslon nomor 3. Sementara baik Paslon 2 (Ahok-Djarot) dan Paslon 3 (anise-Sandi) sebenarnya tidak datang ke lokasi kampanye.

Dari 2 acara kampanye yang tidak dapat dibubarkan adalah kampanye no urut 3 di Semanan karena Panwaslu telat datang. Sementara yang kampanye no urut 2 di Srengseng Panwaslu dilawan Tim Pemenangan nomor urut 2. Bahkan diancam.

Ketua Panwaslu Jakarta Barat, Puadi mengatakan sebagai berikut :

“Dua agenda tidak bisa kita bubarkan. Satu di Kalideres, tepatnya di Semanan karena pengawas telat datang. Kemudian di Srengseng, Kembangan tim paslon (pasangan calon) nomor dua tidak mau dibubarkan, malah mengancam pengawas," kata Puadi.

Tim Pemenangan Ahok ngotot mereka sudah punya izin karena itu Ranting mereka yang mengurus sementara Bawaslu hanya berpegangan dengan catatan yang mereka miliki.  Akhirnya Bawaslunya yang mengalah dan tidak jadi membubarkan acara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun