Mohon tunggu...
Ian Mujaddid. AV
Ian Mujaddid. AV Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kesuksesan hanya milik mereka yg Siap dan Pemberani.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ritual Cinta dan Cita

21 April 2013   04:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:52 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dugaanku akhirnya terjawab setelah pesan singkat datng dari seberang sana. Dia berkata, "dalam penantian itu, kita tidak akan bersama,". Seketika hatiku bagaikan terminal bayang-bayang. Kubayangkan masa lalu yang memproyeksikan hadirnya kita, kubayngkan tanganmu dalam genggaman tanganku, kubayangkan bibirmu tertindih oleh bibirku, dan kubayangkan hangat tubuhmu mrnggesek kulitku. Masa penantian pun tak kalah membayang namaun, tinggalah harapan menangis di pojok hati sekedar menjatuhkan air mata untuk harapan yang tak bersambut.

Aku tahu ini pahit, tapi aku ingin tegar di matamu, aku ingin kau tahu bahwa aku selalu optimis. Pergilah kasih meski kau tahu aku menatap punggung yang terbawa langkahmu ke depan, jangan pernah menoleh ke belakang karena tak ingin air mata ini menjadi sandungan cita-citamu. Akan tetapi, resapilah hadirku dalam pejam matamu. Yakinlah kasih, walau rahaku tak lagi terjamah olehmu, namun hatiku untukmu tiada pernah mengenal sekat atau pun batas.

Dulu kita punya ritual, kita menyebutnya dengan istilah "Ritual cinta dan cita". Di mana aku dan kau bernaung di bawah langit malam yang rimbun akan bintang-bintang. Kita berbaring bersama dan kau pun mengajarkan padaku berbicara pada alam sekitar lalu "Ritual cinta dan cita" kita akhiri dengan menitipkan pesan pada bintang. Jika kau sudah pulang nanti, aku tak berharap untuk kau hadiahkan setangkai mawar, tak juga selembar puisi, aku hanya berharap hadirmu di sisiku dan bersama kembali dalam ritual kita. Ritual cinta dan cita.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun