Mohon tunggu...
IKA HENDRANI
IKA HENDRANI Mohon Tunggu...

Suka nulis...suka baca...suka jalan...suka nonton...suka suka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bepergian Sendiri ke Australia? Siapa Takut!

18 November 2011   09:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:30 3339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang ini, bepergian sendiri atau budget travelling ke luar negeri menjadi alternatif pilihan selain menggunakan jasa travel agent. Ada beberapa alasan mengapa orang memilih budget travelling, yaitu faktor biaya yang relatif lebih murah, faktor kebebasan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang lebih diminati, dan keinginan untuk berinteraksi dengan penduduk setempat. Apalagi sekarang mudah sekali mencari informasi tentang negara yang ingin dikunjungi di internet. Namun bepergian sendiri juga berarti mengurus segala sesuatunya sendiri, mulai dari mengurus visa, penerbangan, akomodasi, transportasi dan makanan. Bagi sebagian orang, urusan-urusan seperti itu merepotkan dan lebih suka menyerahkannya kepada travel agent. Bagi mereka, yang penting adalah sampai ke tempat wisata, foto-foto, belanja, dan beli oleh-oleh. Tapi bagi budget traveler, merencanakan dan menyiapkan segala sesuatunya merupakan tantangan tersendiri. Bahkan ada juga yang tidak merencanakan sama sekali, yang penting sampai dulu. Menginap dan makan dimana, mau kemana, naik apa...itu urusan nanti. Apapun jenis budget travelling yang Anda pilih, semuanya mengasyikkan kok. Saya ingin berbagi sedikit  tentang pengalaman saya waktu bepergian ke Australia tahun lalu. >>> VISA AUSTRALIA Untuk visa, Anda bisa memilih menggunakan jasa travel agent atau mengurus sendiri. Apabila menggunakan jasa travel agent, biayanya sekitar Rp 1,4 juta. Bila ingin mengurus sendiri, silakan kunjungi situs AVAC (Australia Visa Application Center): http://www.vfs-au-id.com/ untuk mengetahui jenis visa dan cara pengajuan aplikasi visa. AVAC beralamat di: Plaza ASIA, Lt. 22, Zone C Jalan Jendral Sudirman Kav 59 Jakarta 12190 Hari Kerja dan Jam Kerja: Senin – Jumat, 08.30 - 16.00 (Kecuali Hari Libur) Penyerahan Permohonan Visa: Individual: 08.30 – 16.00 Pengambilan: Individual: 14.00 – 16.00 Email: info.diacid@vfshelpline.com Setiap jenis visa yang diajukan memiliki persyaratan-persyaratan tersendiri. Untuk kunjungan wisata dengan periode di bawah 3 bulan, jenis visanya adalah Visa Sementara - Turis (subclass 676) dengan persyaratan berikut:

  1. Form Aplikasi 48R (bisa diunduh di http://www.indonesia.embassy.gov.au /jakt/Checklist_Visitor.html)
  2. Bukti pembayaran Visa (Rp 1,05 juta berdasarkan http://www.indonesia.embassy.gov.au/jakt/VisaFees.html)
  3. Paspor yang masih berlaku (minimal 7 bulan) dan paspor sebelumnya (jika ada)
  4. Pas Photo berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar terbaru
  5. Fotokopi Kartu Keluarga
  6. Surat sponsor (dalam bahasa Inggris) dari perusahaan lengkap dengan Kop Surat perusahaan dengan tanda tangan penjamin dan cap perusahaan. Untuk sponsor perorangan tanpa kop surat, cukup dengan tanda tangan dan Materai Rp. 6000. Surat sponsor harus berisikan: nama, jabatan, lama bekerja, gaji, periode cuti, dan siapa yang mendanai perjalanan Anda (perusahaan atau Anda sendiri).
  7. Bagi anda yang memiliki Perusahaan sendiri, harus menyertakan Surat Izin Usaha
  8. Untuk istri yang pergi tanpa suami harus ada surat ijin dari suaminya.
  9. Untuk kunjungan keluarga harus disertai bukti fotocopy passport dan Visa atau bukti  Kartu Identitas keluarga yang akan dikunjungi.
  10. Bukti Keuangan 3 bulan terakhir yang cukup mendanai perjalanan Anda (untuk menunjang disetujuinya visa, sebaiknya minimal dana Anda ada: Rp 1 juta x lama hari kunjungan)

Tambahan data yang mendukung semakin disetujuinya aplikasi Anda:

  1. Bukti booking tiket pesawat PP
  2. Bukti booking akomodasi/ hotel/ hostel (bila bukan kunjungan keluarga)

Lama pemrosesan aplikasi visa adalah antara 10 - 14 hari kerja.

>>> PENERBANGAN Cukup banyak maskapai penerbangan murah ke Australia, apalagi dari Denpasar yang merupakan tujuan favorit anak-anak muda Australia. Saya akan menyebutkan beberapa contoh:

Tinggi-rendahnya harga tiket pesawat tergantung high-season atau low-season. Kadang-kadang mereka menawarkan harga promo pada saat tertentu. Semakin dekat jarak antara waktu pembelian tiket dan tanggal keberangkatan, harganya tambah mahal. Mereka juga menawarkan beberapa pilihan bagasi dengan biaya yang berbeda. Tiket penerbangan murah biasanya dibeli lewat internet dan dibayar saat itu juga. Padahal visanya belum tentu disetujui. Disisi lain, bukti booking pesawat juga diperlukan untuk memperbesar kemungkinan disetujuinya visa. Saran saya, sebelum Anda membeli tiket pesawat online, sebaiknya hubungi:

  1. Travel agent untuk booking pesawat PP ke Australia. Minta print-outnya dan gunakan itu dalam pengajuan aplikasi visa (dengan catatan Anda mengajukan visa sendiri). Begitu visanya disetujui, batalkan saja booking pesawat tersebut dan Anda bisa memesan tiket pesawat yang lebih murah secara online. Atau,
  2. Maskapai bersangkutan dan booking pesawat PP. Alamat kantor Jetstar: Prudential Tower 19th Floor, JLN. Jendral Sudirman Kav.79, Jakarta (Telp: +62 21 2555 6300). Sedangkan AirAsia bisa dihubungi via telp +62 21 2927 0999.

>>> AKOMODASI Hostel menjadi alternatif selain menginap di hotel karena biayanya lebih murah, walau harus berbagi kamar dengan orang lain. Hostel umumnya memiliki kamar khusus tamu perempuan. Hostel juga memungkinkan tamunya untuk berinteraksi dengan turis lain dari berbagai negara. Informasi mengenai hostel dapat diperoleh di situs http://www.hostelbooker.com atau http://www.hostelworld.com. Di situs-situs tersebut, informasi hostel disajikan dengan lengkap, mulai dari foto, alamat, fasilitas, lokasi (Google Map & Google Street) dan rekomendasi penghuni hostel. Sebelum memesan hostel secara online, pastikan:

  1. Lokasinya dekat dengan stasiun dan pusat atraksi turis sehingga bisa ditempuh dengan berjalan kaki. (lihat di Google Map)
  2. Lokasinya berada di sisi atau dekat jalan utama (lihat di Google Street). Hindari hostel yang sepertinya kurang aman dilewati saat malam hari.
  3. Rekomendasi yang baik dari bekas pengguna hostel. Baca baik-baik karena biasanya mereka dengan obyektif membahas hal-hal detil seperti kebersihan kamar dan toilet, penggunaan dapur dan fasilitas lainnya, pelayanan petugas hostel, dan sebagainya.
  4. Untuk yang perempuan, usahakan dapat female dorms demi kenyamanan dan keamanan 'negara'.
  5. Hot-shower, ini penting terutama di musim dingin, semi dan gugur. Karena dinginnya itu keterlaluan banget.
  6. Ada-tidaknya fasilitas tambahan (opsional) seperti:
  • Sarapan atau dapur. Ada hostel yang tidak memberikan sarapan secara gratis, namun ada juga yang dilengkapi dapur. Turis bisa membeli bahan-bahan makanan dan memasaknya di dapur hostel.
  • Loker/lemari pribadi untuk menyimpan barang berharga. Siapkan gembok kecil untuk menguncinya. Kalaupun tidak ada, bawa saja tas kecil berisi barang berharga setiap ke kamar mandi. Tapi teman2 sekamar saya dari Eropa malah cuek menaruh ponsel atau laptop mereka begitu saja.
  • Internet atau WIFI. Ada yang gratis, ada yang bayar. Kalau gratis, siap-siap antri. Kalau bayar, lebih baik internet-an di warung internet deh. Karena internet hostel itu, kalau gak mahal ya lemot.

>>> TRANSPORTASI Saya pribadi lebih suka naik kereta daripada bis untuk menghindari risiko nyasar. Namun kalau ada trem atau bis gratis, ya harus dimanfaatkan dong. Karena itu carilah informasi tentang alat-alat transportasi di internet atau ambil brosurnya di bandara atau lobi hostel. Untuk kereta, bisa dilihat di http://www.railmaps.com.au. Baik bis maupun kereta sama2 menggunakan tiket prepaid yang dapat dibeli di stasiun atau mesin tiket. Minimarket juga menjual tiket bis. Tiket prepaid itu memiliki sensor yang ditempelkan ke pintu masuk stasiun atau bis. Jadi jangan harap bisa nyogok kondektur di kereta. Selain mengunduh peta jalur kereta, saya juga mencari informasi dan peta obyek-obyek wisata di internet. Dengan demikian, saya dapat mengetahui stasiun mana yang terdekat dengan obyek wisata. Karena harga tiket kereta lumayan mahal antara AUD 2 – 7, sebelum membelinya, buatlah rencana hari itu mau pergi kemana. Namun bila ingin mengunjungi obyek wisata di luar kota seperti Blue Mountain (dekat Sydney) atau Great Ocean Road (dekat Melbourne), sebaiknya menggunakan jasa tur lokal. Kita dapat memesan tur secara online atau bisa juga minta tolong petugas hostel untuk memesankan tur tersebut. Biasanya agen tur bekerjasama dengan hostel dan menyediakan fasilitas antar-jemput. Selain itu, penting juga mengetahui alat transportasi (selain taksi) dari bandara ke pusat kota. Sydney memiliki jalur kereta dan bis, sedangkan Perth dan Melbourne hanya mempunyai bis (airport bus/shuttle bus). Namun moda transportasi tersebut  tidak berfungsi di atas jam 12 malam. Jadi kalau pesawat tiba dinihari, siap2 sajalah nginap menunggu fajar di bandara. Kalau mau lebih nyaman dan sedikit lebih mahal (tetap lebih murah dari taksi), gunakan saja jasa transport langsung dari bandara ke hostel.

>>> MAKANAN Harga makanan di restoran Australia rata-rata di atas AUD 8, di McDonald bisa lebih murah yakni AUD 4 (anggap saja 1 AUD = Rp 9000). Lumayan mahal kan kalau kita makannya 3 kali sehari. Karena itu buatlah budget harian untuk urusan makan, misalnya AUD 15 – 20 sehari. Makan pagi dan makan malam bolehlah cuma roti dan susu, tapi makan siang harus nikmat donk. Roti dan susu bisa dibeli di Woolworths, hypermarket-nya Australia. Di sana juga ada Indomie lho (versi jumbo) yang bisa dimasak di dapur hostel. Kalau mau minum, minum saja langsung langsung dari keran (tapwater) karena air ledeng di sana memang sudah diproses untuk air minum. Jadi bawa saja botol minuman kosong untuk diisi. Namun kalau merasa ‘jijik’ minum langsung dari keran, beli saja tapi harganya relatif mahal, di atas AUD 2.5 untuk botol sedang. Kalau mau yang lebih murah, di Woolworths ada air kemasan 1 liter seharga AUD 1.04. Jika mau membawa (bahan) makanan dari Indonesia, pastikan makanan tersebut tidak mengandung unsur susu dan keju, serta jangan berlebihan. Karena akan ditolak masuk oleh petugas imigrasi. Sebaiknya bawalah obat-obatan yang diperlukan. My Blog: http://ikaisone.blogspot.com/2011/11/bepergian-sendiri-ke-australia-siapa.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun